Permintaan emas dunia naik 5 persen dari tahun sebelumnya pada kuartal ketiga tahun 2024 ini dengan permintaan mencapai 1.300 ton atau $100 miliar untuk pertama kalinya, menurut laporan World Gold Council pada Rabu (30/10/2024).
Di saat permintaan global pada kuartal ini mengalami rekor kenaikan, permintaan investasi global “naik lebih dari dua kali lipat” menjadi 364 ton karena pergeseran permintaan sebagian besar investor Barat untuk dana yang diperdagangkan untuk Exchange Traded Fund (ETF) emas.
Faktor fear of missing out (atau FOMO) mendorong naik permintaan pada kuartal ketiga karena selera investor meningkat dan investor mencari aset yang dianggap aman seperti emas di tengah gejolak geopolitik dunia dan ketidakstabilan suasana politik AS.
ETF emas di seluruh dunia menyumbang 95 ton pada permintaan investasi, naik untuk pertama kalinya sejak kuartal pertama 2022, sementara permintaan emas batangan dan koin turun 9 persen.
World Gold Council mengatakan bahwa pembelian emas oleh bank sentral melambat di kuartal ketiga tetapi masih tetap kuat di 186 ton dan permintaan bank sentral tahun ini sebesar 694 ton.
Harga emas mencapai rekor tertinggi pada kuartal ketiga dengan rata-rata 2.474 dolar AS per Troy ons, yang menghambat permintaan perhiasan emas di seluruh dunia, karena total volume konsumsi perhiasan turun 12 persen dari tahun ke tahun, dan kenaikan sebesar 13% dalam hal nilai mengindikasikan pengeluaran yang nyaman untuk produk emas dalam jumlah yang lebih rendah.
Permintaan emas di bidang teknologi naik 7 persen secara tahunan karena kemajuan dalam kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Sementara itu, total pasokan emas naik 5 persen dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu dengan kenaikan 6 persen pada produksi tambang dan 11 persen pada daur ulang, kata World Gold Council.*
Sumber : Hidayatullah.com