1. Aset yang real
Emas nyata secara fisik. Tidak mudah rusak, sulit ditiru dan dipalsukan. Emas secara fisik nilainya melekat dan bernilai, hal ini berbeda dengan uang kertas yang nilai pasar dengan nilai fisiknya jauh berbeda.
2. Logam Mulia
Cadangan emas relatif langka dan sulit untuk ditambang dan di ekstrak. Karenanya suplai emas terbatas dan ini menjelaskan mengapa emas mendapat julukan logam mulia.
3.Bank Sentral menyimpan emas sebagai Devisa
Walaupun bank sentral di seluruh dunia mengesampingkan emas dalam sistem moneter internasional, faktanya sebagian besar bank sentral tetap menyimpan emas baik dalam bentuk batangan atau koin dalam brankas mereka. Bank sentral mencantumkan emas dalam laporan neracanya dan menghargainya dengan nilai pasar.
Layaknya investor, bank sentral memegang emas karena likuid (mudah dicairkan), dan karena emas menjadi simpanan yang aman ketika krisis atau perang ekonomi terjadi. Dan terakhir alasan rahasia mengapa bank sentral tetap menyimpan emas dalam cadangan devisanya adalah sebagai antisipasi manakala emas kembali bangkit dan eksis sebagai sistem moneter dunia yang baru.
4. Sejarah berumur 6000 tahun
Emas telah memainkan peran sentral di masyarakat selama ribuan tahun mulai dari peradaban Mesir kuno hingga zaman modern sekarang. Emas telah menjadi perantara perdagangan internasional sepanjang sejarah, berperan penting dalam ekspansi ekonomi dan kemamukuran sejumlah peradaban, dan menjadi sebab berkembangnya industri tambang dan eksplorasi hingga berkembangnya sejumlah kota terkenal seperti San Francisco |(AS), Johannesburg (Afsel), dan Sydney (Australia).
5. Penyimpan nilai.
Emas dikenal sebagai pelindung nilai. Emas baik dalam bentuk batangan atau koin dapat mempertahankan daya belinya dalam waktu relatif lama walaupun terjadi kenaikan harga secara umum pada barang dan jasa. Sebalikya mata uang kertas seperti Dollar AS tidak berfungsi sebagai pelindung nilai dan daya belinya terus tergerus inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Mata uang kertas mempunyai sejarah panjang sebelum akhirnya menjadi tidak bernilai dan hilang dari sirkulasi seperti Dollar AS yang hingga saat ini masih berada dalam sirkulasi
Sejak Federal Reserve (bank sentral AS) menerbitkannya tahun 1913, Dollar telah kehilangan 98% nilainya secara relatif terhadap emas.
8. Berfungsi sebagai Mata Uang selama 2500 tahun
Karena kemampuannya untuk mempertahankan nilainya dan berfungsi sebagai penyimpan nilai, maka emas digunakan secara resmi sebagai mata uang selama 2500 tahun. Koin emas pertama kali diterbitkan oleh peradaban Lydia yang secara geografi saat ini adalah Turki modern. Selanjutnya emas digunakan sebagai mata uang oleh Persia, Yunani kuno, Romawi kuno, kerajaan Spanyol, Portugis, dan Inggris, dan terus hingga sistem gold standard pada abad ke 20.
Hanya saja pada Agustus 1971 AS menghentikkan convertibility Dollar AS terhadap emas yang hingga kini memicu ekspansi kredit (utang) yang melilit sistem moneter saat ini.
Untuk melihat pentingnya emas sebagai sistem moneter dalam perspektif sejarahnya, 97% dari 2500 tahun terakhir emas telah dipilih oleh sejumlah peradaban penting dunia sebagai mata uang mereka.
10. Mudah berpindah
Emas baik dalam bentuk batangan ataupun koin dalam kondisi konflik atau perang adalah aset yang paling ideal untuk dipindahkan melewati batas negara dan wilayah konflik tanpa kentara.
11. Bersifat Unviversal
Emas dapat diterima secara universal sebagai uang lintas negara, dengan likuditas yang tinggi yang menyediakan kemudahan untuk menjualnya kembali. Hal ini berarti di kota manapun Anda berada, Anda selalu bisa menjualnya.
12. Uang dalam kondisi Darurat.
Personel militer seringkali dibekali dengan koin emas ketika ditugaskan di wilayah konflik sebagai bentuk uang darurat yang diterima secara universal. Sebagai contoh Departemen Pertahanan Inggris acap kali membekali pilot RAF (Royal Air Force) dan tentara SAS (Special Air Service) dengan koin emas selama aktivitas perang.