Menlu Jerman Heiko Maas menyerukan untuk membentuk sistem pembayaran internasional baru yg bebas dari campur tangan pemerintah AS. Menulis di harian Jerman Handlesblatt Maas menyatakan bahwa Eropa tidak seharusnya membiarkan AS to act over our heads at our expense.Dia melanjutkan dengan alasan tersebut adalah penting untuk memperkuat otonomi Eropa dengan membangun sistem pembayaran yg independen dari Amerika, mendirikan Dana Moneter Eropa, dan membangun Independent Swift System
www.gata.com
Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS
 
Thursday, August 30, 2018
Gold for Tech-Sector
Ada kenaikan permintaan emas dalam sektor tekhnologi menurut World Gold Council terutama dalam elektrifikasi kendaraan di masa depan. Emas adalah logam yang lembut, lentur, dan karenanya mudah dipasang di jaringan yg amat kecil. Sehingga emas luas digunakan dalam aplikasi elektronik.
Di saat permintaan emas global turun 4% pada kwartal kedua tahun 2018, namun permintaan emas untuk sektor teknologi (tech-sector) naik 2% di angka 83,3 ton pada periode yg sama menurut World Gold Council. Permintaan emas untuk tech-sector tercatat 380 ton rata2 per tahun selama satu dekade terakhir, untuk penggunaan di smartphone, semi konduktor dan green energy. Sejumlah analis mencatat rancangan kendaraan berbasis listrik akan menjadi faktor utama permintaan emas di masa depan. Sumber : kitco.com
Monday, August 13, 2018
Venezuela mulai Beralih ke Emas
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan akan mulai menjual sertifikat dengan jaminan emas sbg mekanisme tabungan mulai bulan depan. Sertifikat ini dijamin dengan emas 1.5 gr dan 2.5 gr sebagai sarana bagi pensiunan dan yg lainnya untuk menyimpan uang dan kredit pembelian mobil dan produk lainnya.Penggunaan emas dimaksudkan sebagai alat yg stabil bagi rakyat Venezuela untuk menjaga nilai uang mereka yg terus berkurang, mengingat inflasi di negara sosialis itu telah mencapai di atas 100.000%. Pada awal bulan ini Nicholas Maduro melakukan devaluasi mata uang hingga 95% dan menaikkan upah minimum hingga 3.000% sumber : bloomberg.com