India dan Cina selama ini dikenal sebagai populasi konsumen emas terbesar di dunia. Namun ada satu pasar negara Eropa yang mempunyai kecenderungan yang sama walau dengan karakter berbeda yaitu Jerman.
Sebuah survey dari Reisebank di Jerman baru-baru ini menjelaskan prilaku konsumen Jerman dalam investasi emas. CFIN atau Research Center for Financial Services menggelar survey ini atas nama Reisebank. Hasilnya cukup mengejutkan, warga Jerman memiliki simpanan emas sejumlah 8.918 ton atau senilai 330 milyar Euro, tidak termasuk cadangan emas bank sentral Jerman sejumlah 3.370 ton.
Dari total 8.918 ton tersebut, survey CFIN menjelaskan 4.925 ton (atau 55% dari total) adalah dalam bentuk emas batangan dan koin emas, sedangkan 3.993 ton dalam bentuk emas perhiasan.
Dengan populasi sekitar 82 juta penduduk, dimana 69 juta berumur di atas 18 tahun , survey mengatakan bahwa 38% orang atau 26 juta orang Jerman dewasa memiliki emas dalam bentuk batangan dan koin , 61,5% atau 45 juta orang Jerman dewasa memiliki emas perhiasan, sementara 14,5% atau 10 juta orang memiliki gold ETF (semacam surat berharga yang dijamin dengan emas) atau produk sejenis seperti Xetra gold dan Euwax
gold.
CFIN research centre bekerja sama dengan Steinbeis University di kota Berlin, telah melakukan survey untuk meneliti pola investasi emas orang Jerman dalam 10 tahun terakhir.
Laporan CFIN tahun 2019 ini berjudul as “Gold Investments 2019: Indicators, Motives and Attitudes of Individuals“,
bertujuan untuk “ mencatat dan menganalisa peningkatan kepemilikan emas sebagai alat investasi, dan motif serta perilaku berkaitan dengan emas dalam masyarakat Jerman"
Apabila total 8.918 ton emas yang dimiliki orang Jerman itu dibagi ke seluruh populasi Jerman di atas 18 tahun, maka setiap orang memiliki 71
gram emas dalam bentuk emas batangan dan koin dan 58 gram dalam bentuk emas perhiasan.
Menurut survey pula, 91% responden senang dengan pilihan emas sebagai investasi dan 83% menjawab mereka akan tetap menyimpan emasnya dan lebih dari 78% yang baru saja membelinya, ingin menambahnya di kemudian hari.
Kemudian 1/4 orang Jerman membeli emas via transaksi online, 62% memilih berjalan ke toko emas atau bank (yang khusus menjual emas selain jasa perbankan lainnya) untuk transaksi.
Warga Jerman memiliki emas 2,64 kali lebih banyak dibanding emas yang disimpan oleh bank Sentralnya. Namun simpanan bank sentral tersebut lebih banyak menyita perhatian, karena ukurannya yang besar dan usaha penarikan kembali emas yang disimpan di luar negeri baru-baru
Mayoritas orang Jerman tidak menyimpan emas di rumah.
Survey ini juga menanyakan kepada responden dimana mereka menyimpan emasnya.Hasilnya
38,3% responden menyimpan emasnya di rumah, 39% menyimpannya di safe-deposit box di bank, 5% menggunakan layanan simpanan emas dan brankas dari pihak ke 3, sementara 17,7% menyimpan emasnya di tempat lain. Tempat lain ini tidak dijelaskan.
Persentase terbesar warga Jerman menyimpan emasnya di safe-deposit box bank, dapat dijelaskan karena di Jerman banyak bank yang menjual emas batangan dan koin emas langsung kepada nasabah. Sehingga bank yang menjual logam mulia dan koin emas tentu juga menawarkan penyimpanan di safe deposit box, di bank yang sama.
Antara survey terakhir pada 2016 hingga saat ini, warga Jerman telah membeli tambahan emas senilai 220 ton. Dalam survey 2 tahun terakhir saja 25% responden telah membeli emas sebagai investasi dengan rata-rata senilai 4.730 Euro. Lebih 50% dari mereka yang membeli emas sebagai investasi membeli emas batangan, sementara 1/3 dari mereka membeli dalam bentuk koin emas. Hanya 11% responden yang menyatakan bahwa mereka menjual emas dalam periode yang sama (jangka pendek).
Motivasi kepemilikan Emas
Lebih dari 26 juta orang dewasa di Jerman membeli emas dalam bentuk batangan dan koin. Ini adalah jumlah yang luar biasa. Namun mengapa emas begitu populer di antara warga Jerman? Memori mengenai hiperinflasi pada 1920-an dan bagaimana nilai uang kertas hancur sedemikian rupa dapat menjadi salah satu alasan. Ada begitu banyak memori dalam perang dan pergolakan, pemisahan 2 Jerman (barat dan timur), dan urgensi emas dalam masa krisis. Sehingga logis emas menjadi pilihan dalam pengamanan risiko inflasi, proteksi nilai, dan aset save haven.
Survey CFIN terakhir juga menarik menunjukkan bahwa sejauh ini lebih banyak orang Jerman dewasa berinvestasi dan menyimpan emas fisik dibanding berinvestasi di bursa saham. Hal ini diperkuat dengan data dari
Deutsche Aktieninstitut (DAI), asosiasi industri pasar modal Jerman, yang menemukan bahwa hanya 10,3 juta orang Jerman yang memiliki investasi dalam bentuk saham dan surat berharga, yang tentu jauh lebih kecil dibanding 26 juta warga Jerrman yang berinvestasi emas batangan dan koin emas.
Bagi yang tidak familiar dengan pasar emas di Jerman, perdagangan emas di sana tidak seperti umumnya di negara-negara lain.Pasarnya terdesentralisasi, melibatkan sejumlah bank, pemurnian emas, grosir emas nasional (seperti Ziemann Valor) dan myriad precious metals retail, semuanya menjual produk emas fisik ke publik. Termasuk di dalamnya
Commerzbank, the Landesbanks (bank daerah) seperti Bayern LB, LBBW, dan Helaba, the Volsbanken (bank rakyat) dan Raiffeisenbanken
(bank koperasi), the Sparkassen (bank tabungan), dan yang sudah disebut di muka, Reisebank.
Sebagai pasar emas yang menarik, umumnya orang Jerman dapat dengan mudah membeli emas batangan dan koin emas dari sejumlah besar outlet dengan banyak pilihan. Rantai distribusi seperti ini di seluruh Jerman menjadi salah satu faktor mengapa begitu banyak orang Jerman memegang emas dalam bentuk batangan dan koin .
Dengan jumlah 8.918 ton emas yang dimiliki warganya dan 3.370 ton yang disimpan bank sentral, maka secara keseluruhan total ada 12.228 ton. Ini setara hampir 7% dari seluruh cadangan emas dunia yang ada.