Mantan pimpinan lembaga moneter internasional IMF, Dominique
Strauss-Kahn, akan diproses di pengadilan Prancis dengan dakwaan
berperan sebagai germo dalam skandal prostitusi di Hotel Carlton, kata
pengacaranya Jumat (26/7/2013) dilansir France24.
Kantor kejaksaan setempat mengkonfirmasi, dua belas orang lainnya
akan diproses hukum bersama dengan Strauss-Kahn terkait kasus jaringan
prostitusi di Hotel Carlton yang terletak di utara kota Lille.
Dikenal di Prancis sebagai “skandal Carlton”, kasus itu berputar di
sekitar orang-orang besar dari kalangan politisi, pengusaha dan pejabat
polisi di Lille yang diduga menjalankan jaringan prostitusi dan
menyediakan para wanita untuk pesta seks, di mana sebagian terjadi di
Hotel Carlton. Kasus ini terbongkar pada akhir 2011.
Pada bulan Juni lalu, kejaksaan meminta agar dakwaan Strauss-Kahn sebagai germo dari sebuah kelompok terorganisir dibatalkan.
Namun, kejaksaan mengkonfirmasi bahwa sekarang pengadilan menetapkan
Strauss-Kahn harus diadili di pengadilan pidana dalam kasus pesta seks.
Sebelumnya, Strauss-Kahn sudah mengakui bahwa dia menghadiri pesta seks, tetapi menyangkal terlibat dalam jaringan prostitusi.
Strauss-Kahn terpaksa meletakkan jabatannya sebagai pimpinan IMF,
setelah dilaporkan seorang wanita pelayan hotel di Amerika Serikat
dengan tuduhan percobaan pemerkosaan pada Mei 2011.
Setelah sempat diinterogasi aparat AS, Strauss-Kahn, yang ketika itu
masih menjadi petinggi IMF, dibebaskan dan kembali ke Prancis.
Namun setibanya di Prancis, dia justru dijerat berbagai kasus seksual, mulai dari menikmati jasa pelacuran hingga sebagai germo.
Gara-gara skandal seksnya, Strauss-Kahn harus menanggalkan mimpinya
menjadi presiden Prancis, walaupun dia sudah diunggulkan dan lebih
populer di atas pesaingnya, Francois Hollande yang sekarang memimpin
Prancis.*
sumber :
No comments:
Post a Comment