Ketika Rasulullah SAW diutus ada
dua kerajaan besar saat itu, yaitu kerajaan Persia di timur dan Romawi di
barat. Tatkala Rasulullah mulai menegakkan tonggak daulah di Madinah pada usia
0 tahun, Persia telah berumur 1173 tahun dan Romawi 650 tahun. Romawi sendiri terbagi dua yaitu
Romawi Timur dan Romawi Barat, Romawi Timur berpusat di Konstantinopel dan
Romawi Barat di kota Roma. Walaupun terpecah dua Romawi bersatu padu dalam
perang besar melawan Persia.
Saat itu jazirah Arab tidaklah
terkenal, mereka bisa dibilang bangsa pinggiran dengan peradaban barbarian,
siapa kuat dan kaya dialalah penguasanya. Geografis mereka adalah padang pasir
berdebu dikelilingi gunung-gunung batu. Sebagian
mereka hidup nomaden dengan aktivitas ekonomi perdagangan dan pertanian, jika
tidak bisa keduanya mereka merampok.
Sehingga ketika perang besar
Persia versus Romawi terjadi bangsa Arab hanyalah penonton. Namun Rasulullah
saw dengan nubuwahnya memberikan gambaran skenario perang dan terbukti. Karena
apa yang Rasul sampaikan adalah wahyu. Bahwa Romawi kalah di awal peperangan,
dan kemudian bisa membalas kekalahan itu 7 tahun kemudian (QS Ar-rum 1-4).
Orang-orang beriman bersorak dan kaum kafir terbelalak.
Ketika terjadi perang Ahzab,
Rasulullah dan para sahabat terdesak. Pasukan gabungan berbagai sekutu kafir
Quraisy menyerang ke jantung pertahanan Madinah dengan 10 ribu pasukan
sebagaimana yang Jibril bisikkan ke Nabi
saw. Maka Rasulullah menggelar rapat darurat Militer, beliau ingin tahu berapa
jumlah pasukan kaum muslimin, ketemu angka 3 ribu. Tiga ribu pasukan lawan 10
ribu, tentu situasi yang tidak menguntungkan. Rapat kembali digelar dan
hasilnya adalah penggalian parit di daerah paling rawan pertahanan kota
sepanjang 8 km. Jangan dibayangkan tanah di sana seperti tanah kita, tanah kita
subur walaupun sudah banyak racun, tanah di sana pasir berbatu-batu. Jatah
ransumnya adalah 1 kurma untuk 10 orang, di tengah ancaman serangan pasukan
gabungan dari luar dan pengkhianatan Yahudi dari dalam, sahabat malah bertanya
dua kota ini manakah yang dibuka lebih
dulu : konstantinopel atau Rumiyah (Roma) ? Rasul menjawab “ Kota Heraklius
dibuka lebih dahulu (konstantinopel).
Dari
Abu Qubail berkata: Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia
ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau
Rumiyah?
Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah/Roma?
Rasul menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu: Konstantinopel.
(HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)
Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah/Roma?
Rasul menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu: Konstantinopel.
(HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)
“Kota
Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang
menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah
komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal
Al-Musnad 4/335]
Terinspirasi oleh hadits ini maka
gelombang penaklukan pun di lakukan mulai dari Abu Ayyub Al Anshari (674 M)
pada masa Kekhalifahan Bani Umayah, Maslamah bin Abdul Malik (717 M) pada masa Kekhalifahan
Bani Umayah, Harun Al Rasyid (811 M) pada masa Kekhalifahan Bani Abbasiyah, Sultan
Beyazid I (1396 M) pada masa Kekhalifahan Bani Abbasiyah, Sultan Murad II (1422
M) pada masa Kekhalifahan Bani Abbasiyah, dan terakhir coba di taklukkan oleh
Sultan Mehmed II pada tahun 1453 M. Beliau berangkat dari kota Edirne dengan
tujuan Konstantinopel pada 6 April 1453 membawa
250.000 pasukan dan 400 kapal perang. Membawa pasukan sebesar itu bukanlah hal
yang mudah, namun juga bukan jaminan perang berjalan singkat.
Konstantinopel dikelilingi dengan tembok 3 lapis dan parit
yang dalam dan merupakan kota dengan julukan The City with Perfect Defense . Sebelah barat kota adalah tembok 7,5 km, sebelah selatan adalah
laut Marmara, dan juga dibatasi selat
tanduk emas yang dijaga rantai panjang dan kuat.
Konsentrasi utama pasukan adalah sebelah barat tembok, yang dibagi menjadi 3 titik konsentrasi penyerbuan. Kemudia dari laut Marmara ada 400 kapal perang. Sedangkan titik yang susah di tembuk adalah selat tanduk emas (golden horn) karena dihadang rangkaian rantai sepanjang selat. Namun kendala ini bisa diatasi sultan dengan "melayarkan" 72 kapal melalui bukit dalam semalam. Setelah peristiwa ini titik pertahanan terkuat Konstantinopel berubah menjadi titik terawan.
Dan puncaknya pada dini hari 29 Mei 1453, setelah sultan bersumpah tidak akan makan dan minum sebelum menaklukkan kota, maka benteng terkuat pada jamannya itu berhasil dijatuhkan, setelah pengepungan selama 54
hari dengan berbagai drama didalamnya.
“Kota
Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang
menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah
komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal
Al-Musnad 4/335]
Berapa rentang antara sabda nabi
hingga benar-benar terjadi? adalah 825 tahun.
Sultan Muhammad ini dididik oleh
Ayahnya sultan Murad II dibawah syeik Ahmad Qurani dan syeikh Aaq Syamsuddin. Berhasil
hapal Quran umur 8 tahun. Dan juga digembleng dengan berbagai ilmu ilmu militer,
astronomi, sastra, bahasa Arab, Turki, Persia, Perancis, Yunani, Serbia, Hebrew,
Latin sejarah, geografi, syair, puisi, seni , ilmu teknik terapan dll.
Ketika belia sang guru Aaq Syamsyuddin pernah membawanya mengunjungi Konstantinopel dari kejauhan, dan berkata "Ketahuilah bahwa buyutmu, kakekmu, bapakmu pernah mencoba menaklukkannya namun tidak berhasil, begitu pula anakmu, cucumu, juga tidak ada yang berhasil menaklukkannya, kamulah yang akan menaklukkannya!"
Beliau memang didik sedemikian
rupa oleh ayahnya sebagai penakluk konstantinopel,walaupun ketika kecil beliau nakal, namun gurunya berhasil menundukkannya. Dan puncaknya tanggal 29 Mei 1453 M Konstantinopel takluk di bawah
komandonya dalam usianya 21 tahun.
Setelah berhasil membuktikan kebenaran sabda idolanya Nabi Muhammad saw, beliau masuk ke gereja terbesar Konstantinopel Hagia Sophia, beliau sujud seraya menaburkan debu ke kepalanya, sebagai lambang kerendahan diri bahwa dia hanyalah debu di hadapan Allah, dan merubah gereja tersebut menjadi masjid, hingga pemerintah sekuler Turki menutupnya pada tahun 1934 dan menjadikannya Museum.
hadiah buat Muhammad Al Fatih 6 tahun (27 Mei 2008-27 Mei 2014)
No comments:
Post a Comment