Yunani adalah sebuah negara di Eropa yang hingga kini mengalami depresi ekonomi. Krisis ini berawal pada akhir 2009 sebagai efek dari krisis ekonomi global di Amerika tahun 2008-2009. Kini setelah 7 tahun mendapatkan bail out (semacam bantuan keuangan dari pihak lain) miliaran Euro situasinya tidak semakin baik sebaliknya bertambah buruk.
Dimitra (73) seorang pensiunan Yunani mengatakan bahwa dia tidak pernah membayangkan dalam hidupnya akan menerima bantuan kupon makanan berupa sejumlah beras, dua kantong pasta, satu keranjang buncis, sejumlah kurma, dan sekaleng susu untuk sebulan. "It had never even crossed my mind" katanya.
Kini lebih dari setengah dari pendapatannya sebesar 332 Euro habis untuk sewa sebuah apartemen kecil di Atena, sedangkan sisanya untuk membayar tagihan.
Krisis ekonomi global telah memaksa 4 negara Uni Eropa untuk mendapatkan pinjaman internasional. Irlandia, Portugal, dan Siprus mulai bangkit dan memulai kembali ekonominya. Walaupun masih perlu jalan panjang agar mereka benar-benar selamat. Namun Yunani setelah 3 kali mendapat guyuran utang, situasinya jauh lebih buruk.
Dana talangan dari Uni Eropa dan IMF telah menyelamatkan Yunani dari kebangkrutan, namun berbagai syarat pengetatan anggaran dan program reformasi ekonomi telah menggeser ekonomi Yunani dari resesi menjadi depresi. Situasi ini mirip dengan Indonesia pada krismon 1998 yang mendapat bantuan dari IMF dengan syarat Soeharto menandatangani LoI (Letter of Intent) di bawah tekanan yang berisi 50 poin. Dua poin yang saya ingat adalah BI menjadi lembaga independen atau tidak di bawah pemerintah dan IPTN mesti ditutup.
PM Yunani Alexis Tsipras mengatakan bahwa "Kita semua mesti berhati-hati terhadap negara yang sedang melakukan penjarahan dan terhadap orang yang telah dan sedang melakukan pengorbanan atas nama Eropa" katanya bulan ini.
Yunani bukanlah negara paling miskin di Eropa. Tingkat kemiskinan lebih tinggi di Bulgaria dan Rumania. Namun tahun 2015 Yunani masuk sebagai negara dengan tingkat penurunan materi terparah di Eropa.
Di food bank tempat Dimitra mengambil jatahnya yang melayani wilayah sentral Atena, jumlah keluarga yang mendapat jatah makanan adalah 11.000 keluarga, naik dari 2.500 keluarga tahun 2012, 6.000 keluarga tahun 2014, dan 5.000 di antaranya adalah anak-anak.
"Kebutuhannya sangat besar, kami tidak tahu sampai kapan kami dapat memenuhi kebutuhan mereka" kata Eleni Katsouli seorang petugas yang melayani mereka.
No comments:
Post a Comment