www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Saturday, February 20, 2021

Utang AS dan Emas

Ada korelasi positif antara utang Amerika Serikat dan harga emas, yaitu semakin tinggi utang mereka maka semakin tinggi pula harga emas. Sebagaimana yang terjadi tahun 2008 dan 2020. Pada tahun 2008 harga emas menembus rekor tertinggi (saat itu) yaitu $1.023/oz, dan tahun 2020 menembus rekor $2.058/oz.

Pada tahun 2008 ketika terjadi krisis finansial yang melanda Amerika dan Eropa, pemerintah AS membeti stimulus kepada lembaga-lembaga keuangan secara masif dari utang. Kebijakan ini terkenal dengan nama Quantitative Easing atau QE.  Pada tahun 2020 utang AS semakin membengkak karena  perang melawan pandemi, vaksinasi super massif, dan meningkatnya varian baru virus corona.

Pemerintah baru AS pun meningkatkan stimulus yang berasal dari utang sebesar $1,9 triliun. Hal ini jelas memberi  harga emas promosi di masa depan.

Akibat utang yang massif, jumlah Dollar yang beredar pun memuncak, akibatnya nilainya pun semakin lama semakin turun. Terlebih lagi bila disandingkan dengan harga emas. Yang terjadi kemudian emas mengancam eksistensi Dollar. Maka kampanye negatif dari IMF dan Bank Sentral untuk menyudutkan emas melalui berbagai instrumen makin gencar beberapa dekade terakhir.
Jika disandingkan dengan pasar finansial tradisional (pasar modal).Maka kinerja emas melampaui instrumen pasar modal dengan return 10% dalam semua mata uang (fiat money) sepanjang 20 tahun terakhir. Sebagaimana dalam gambar berikut :

Utang AS

Kembali ke utang Amerika. Utang domestik AS saat ini mencapai $28 triliun, ini belum termasuk Unfunded Liabilities (utang yang tidak cukup dana atau aset untuk membayarnya, biasanya dana pensiun) sebesar $159 triliun, sehingga total utang AS $187 triliun atau apabila dibagi rata-rata, maka setiap warga  AS berutang $480.000 atau sekitar Rp6,27 miliar. Bahkan inipun belum termasuk unaccounted federal expenditures (belanja federal yang tidak tercatat, umumnya belanja militer) yang ditemukan oleh Prof. Mark Skidmore dan mahasiswanya di Michigan State University.

Utang Global

Bagaimana dengan global debt? Utang global saat ini mencapai $277 triliiun tahun lalu, atau 365% dari total GDP (Nila produksi dalam negeri bruto) dunia. Sedangkan derivatif (instrumen utang yang digunakan sebagai jaminan untuk mengambil utang baru) yang pada tahun 2002 mencapai $100 triliun, saat ini diperkirakan telah mencapai lebih dari $1 quadrillion. Tak heran investor ternama Warren Buffet bertahun-tahun silam menyebut derivatif sebagai "financial weapons of mass destruction" (senjata finansial pemusnah massal).

Suatu negara tidak bisa terus berutang dan membelanjakannya serampangan dengan dalih kesejahteraan. Terus berutang untuk mengatasi masalah anggaran adalah siasat tidak masuk akal dan putus asa yang dijalankan para politisi yang hanya mementingkan diri dan kelompoknya saja.

Kebijakan seperti ini hanya akan menjerumuskan negara dan mata uang ke dalam jurang hyperinlasi (inflasi super tinggi) sebagaimana yang telah menimpa pengo Hungaria, drachma Yunani,  Dollar Zimbabwe, Dinar Yugoslavia (Dinar ini bukan dalam pengertian mata uang berbahan emas tapi berbahan kertas dan koin), papiermark  Jerman sepanjang sejarah sebagaimana dalam gambar sbb :

Sumber : bmg-group.co

No comments: