Sejarah mata uang sepanjang sejarah telah membentang mulai dari abad-abad sebelum masehi. Uniknya sejarah mata uang ini sejak zaman kerajaan Lydia, Romawi dan Persia didominasi dengan mata uang emas dan perak. Hal ini menjadi sebuah bukti bahwa kedua logam ini menjadi pilihan umat manusia sebagai alat tukar. Hingga di ambang Perang Dunia I tahun 1914 dua blok utama (sentral dan sekutu) dan kekhalifahan Utsmaniyah menggunakan mata uang utama emas dan perak. Walaupun akhirnya kekhalifahan ikut terseret dalam polarisasi PD I dengan bergabung ke blok sentral. Baru di awal perang lah mata uang kertas menggantikan mata uang emas dan perak karena berbagai faktor. Salah satu faktor utamanya tentulah karena mata uang emas dan perak berikut cadangan emasnya habis terjual untuk membiayai perang. Sehingga pemberlakuan mata uang kertas saat itu mengandung paksaan negara terhadap rakyatnya. Dan ini berlangsung massif, khususnya pada negara-negara yang terlibat perang.
Lebih detail ada 3 faktor yang menyebabkan negara-negara saat itu menggunakan mata uang kertas seraya menanggalkan mata uang emas dan perak.( Dr Ahmad Hasan , Mata Uang Islami)
1.Faktor Militer
Perang Dunia I mendorong sebagian besar negara untuk mempersiapkan cadangan emas dan perak untuk
membeli keperluan dan peralatan perang. Keadaan yang membuat khawatir negara-negara dunia karena
menyebabkan emas keluar dari bank-bank secara liar.
Kemudian negara-negara yang terlibat perang menemukan kesulitan untuk menangkut emas dan perak ke
tempat-tempat dimana kekuatan militer berada dan hanya membuat biaya semakin bertambah. Pada saat
itu orang-orang berbondong-bondong menarik simpanan-simpanan mereka yang ada di bank-bank dalam
bentuk kertas-kertas banknote yang bisa ditukarkan. Mereka menuntut untuk diselesaikan.
Semua itu menuntut berbagai negara bersepakat untuk meninggalkan sistem logam beralih ke sistem kertas. Juga bersepakat untuk memperluas pemberian kekuatan hukum terhadap uang kertas dan mewajibkan seluruh penduduk untuk menerimanya serta menghentikan penukarannya dengan emas dan perak.
2. Faktor Politis
Negara-negara Arab sebelum Perang Dunia I berada di bawah kekhalifahan Utsmaniyyah yang menggunakan sistem uang emas. Demikian juga besar negara-negara di dunia. Ketika perang Dunia I berkecamuk, negara-negara kolonial membagi-bagi negeri-negeri Arab dan yang menjadi tujuannya adalah eksploitasi sumber alam dan membuat jarak antar rakyat secara langsung atau tidak langsung.
Begitu juga negara-negara Eropa dan Amerika Serikat terus bersaing dalam menancapkan kekuasaannya. Dan uang sebagai inti kehidupan ekonomi mempunyai peran utama dalam menancapkan pengaruh politik kolonial. Selanjutnya negara-negara kolonial berkepentingan untuk melakukan kontrol terhadap negara-negara berkembang dengan cara membuat negara itu tunduk kepadanya. Dan pembatalan penggunaan uang logam emas memudahkan tujuan ini.
Sebagai contoh adalah realitas uang di Mesir dan Suriah setelah peralihan ke sistem uang kertas. Di Mesir, sistem keuangan Mesir beralih dari sistem emas kepada sistem berdasarkan Pound Sterling kertas. Keputusan Menteri Keuangan pada awal Desember tahun 1914 M yang membolehkan Bank Nasional Mesir menyimpan emas penopang di bank Inggris sehingga mata uang Mesir terikat dengan mata uang Inggris. Akhirnya ekonomi Mesir tergantung kepada ekonomi Inggris dan mengikuti segala pasang surutnya .Keadaan ini tidak berubah sampai tanggal 15 Juli 1947 M.
Di Suriah, ketika PD I memberi jalan kepada Perancis untuk menduduki Suriah. Perancis mengeluarkan beberapa kebijakan untuk memperkokoh hegemoninya dan yang pertama adalah kebijakan dalam sistem keuangan. Perancis menarik Pound Mesir dari peredaran dan membuat mata uang Lira Suriah yang berdasarkan kepada Franc Perancis. Hal itu untuk membiayai dan menggaji tentara-tentara Perancis di Suriah.
Begitulah tujuan utama pemberlakuan sistem keuangan baru di Suriah untuk mengikat ekonomi Suriah dengan ekonomi Perancis dan membuat sistem keuangan Suriah tunduk kepada sistem keuangan Perancis. Hal ini berlanjut sampai tanggal 8 April 1947 M.
Negara-negara itu menemukan bahwa kertas-kertas ini sesuai dengan kepentingan politiknya karena pemberakuan mata uang kertas berada dalam kontrol kekuasaan negara secara total, berbeda dengan uang-uang logam mulia yang bergantung pada hal-hal lain, utamanya adalah temuan-temuan baru terhadap penambangan emas dan perak.
Kemudian munculnya Nazi dan Fasisme di Eropa dan prediksi orang-orang akan terjadinya perang dunia ke dua membuat politik semakin tidak menentu dan kepercayaan individu dan pengusaha terhadap kestabilan sistem keuangan di sebagian negara semakin merosot tajam. Untuk mengamankannya, emas mulai bergerak dari suatu negara ke negara lain. Persoalan ini membuat khawatir pemerintah lalu memberlakukan uang kertas dan membatalkan penggunaan emas dalam transaksi.
Pengaruh-pengaruh politik masih berlanjut hingga sekarang dan akan terus berlanjut selama Dollar menjadi mata uang poros utama, karena setiap "kekurangan" pada mata uang ini akan berpengaruh negatif terhadap negara-negara berkembang. Menurut laporan tahuann Bank Pembangunan Islam (IDB),"Pada tahu 1985 M terjadi Depresi berkelanjutan pada nilai mata uang Dollar Amerika terhadap mata uang utama lainnya seperti Yen Jepang, Mark Jerman, Pound Sterling, dan Frank Perancis.
bersambung
Begitu juga negara-negara Eropa dan Amerika Serikat terus bersaing dalam menancapkan kekuasaannya. Dan uang sebagai inti kehidupan ekonomi mempunyai peran utama dalam menancapkan pengaruh politik kolonial. Selanjutnya negara-negara kolonial berkepentingan untuk melakukan kontrol terhadap negara-negara berkembang dengan cara membuat negara itu tunduk kepadanya. Dan pembatalan penggunaan uang logam emas memudahkan tujuan ini.
Sebagai contoh adalah realitas uang di Mesir dan Suriah setelah peralihan ke sistem uang kertas. Di Mesir, sistem keuangan Mesir beralih dari sistem emas kepada sistem berdasarkan Pound Sterling kertas. Keputusan Menteri Keuangan pada awal Desember tahun 1914 M yang membolehkan Bank Nasional Mesir menyimpan emas penopang di bank Inggris sehingga mata uang Mesir terikat dengan mata uang Inggris. Akhirnya ekonomi Mesir tergantung kepada ekonomi Inggris dan mengikuti segala pasang surutnya .Keadaan ini tidak berubah sampai tanggal 15 Juli 1947 M.
Di Suriah, ketika PD I memberi jalan kepada Perancis untuk menduduki Suriah. Perancis mengeluarkan beberapa kebijakan untuk memperkokoh hegemoninya dan yang pertama adalah kebijakan dalam sistem keuangan. Perancis menarik Pound Mesir dari peredaran dan membuat mata uang Lira Suriah yang berdasarkan kepada Franc Perancis. Hal itu untuk membiayai dan menggaji tentara-tentara Perancis di Suriah.
Begitulah tujuan utama pemberlakuan sistem keuangan baru di Suriah untuk mengikat ekonomi Suriah dengan ekonomi Perancis dan membuat sistem keuangan Suriah tunduk kepada sistem keuangan Perancis. Hal ini berlanjut sampai tanggal 8 April 1947 M.
Negara-negara itu menemukan bahwa kertas-kertas ini sesuai dengan kepentingan politiknya karena pemberakuan mata uang kertas berada dalam kontrol kekuasaan negara secara total, berbeda dengan uang-uang logam mulia yang bergantung pada hal-hal lain, utamanya adalah temuan-temuan baru terhadap penambangan emas dan perak.
Kemudian munculnya Nazi dan Fasisme di Eropa dan prediksi orang-orang akan terjadinya perang dunia ke dua membuat politik semakin tidak menentu dan kepercayaan individu dan pengusaha terhadap kestabilan sistem keuangan di sebagian negara semakin merosot tajam. Untuk mengamankannya, emas mulai bergerak dari suatu negara ke negara lain. Persoalan ini membuat khawatir pemerintah lalu memberlakukan uang kertas dan membatalkan penggunaan emas dalam transaksi.
Pengaruh-pengaruh politik masih berlanjut hingga sekarang dan akan terus berlanjut selama Dollar menjadi mata uang poros utama, karena setiap "kekurangan" pada mata uang ini akan berpengaruh negatif terhadap negara-negara berkembang. Menurut laporan tahuann Bank Pembangunan Islam (IDB),"Pada tahu 1985 M terjadi Depresi berkelanjutan pada nilai mata uang Dollar Amerika terhadap mata uang utama lainnya seperti Yen Jepang, Mark Jerman, Pound Sterling, dan Frank Perancis.
bersambung
1 comment:
Apakah dengan begitu emas sekarang dalam simpanan amerika sehingga mata uang dunia bergantung naik turunnya dollar ?
Post a Comment