www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Friday, November 12, 2021

Rekor Inflasi Amerika memicu harga Emas

Di  Amerika inflasi adalah sesuatu yang sensitif. Baik bank sentral Amerika (yang statusnya bank swasta) dan Menteri Keuangan AS selalu berusaha menjaga agar inflasi tetap dan selalu rendah. Namun yang terjadi bulan Oktober lalu benar-benar di luar harapan, angka inflasi bulanan menyentuh 6,2%,  tertinggi dalam 30 tahun terakhir sejak tahun 1990. 

Generasi mililenial AS tidak terbiasa dengan inflasi yang tinggi, apalagi dengan status Dollar sebagai mata uang utama dunia, turut menjaga keperkasaan ekonomi Amerika yang tercermin  dengan inflasi yang rendah.

Namun pandemi secara perlahan merubahnya. Kebijakan lockdown di seantero Amerika, yang diikuti dengan paket stimulus dengan kucuran dana triliunan Dollar, menyebabkan tingginya jumlah uang beredar. Ketika uang beredar melebihi permintaan pasar atau tidak terserap oleh sektor riil, maka nilai uang akan turun, dan timbullah inflasi. Ketika inflasi naik, emas sebagai cermin nilai barang dan jasa secara umum ikut naik.

Inilah yang terjadi dengan harga emas di pasar internasional pekan ini. Salah satu prediksi bahkan menyebutkan angka inflasi di AS saat ini baru permulaan saja, belum mencapai puncak. Artinya potensi kenaikan harga emas masih terus berlanjut atau mengulangi rekor harga tahun lalu sebesar $2.000 per troy ounce.


No comments: