www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Thursday, September 3, 2020

Ketika Propaganda the Fed tak lagi Ampuh

Pada sebuah konferensi pers tanggal 10 Juni 2020, kepala bank sentral Amerika the Fed Jerome Powell menegaskan bahwa sistem perbankan AS (meliputi lebih kurang 5.000 bank) adalah kuat dan perkasa sbb :

You have a banking system that is so much better capitalized, so much stronger, better aware of its risks, better at managing its risks, more highly liquid. You have all of those things and they’ve been lending, they’ve been taking in deposits, they’ve been a source of strength in this situation.”
(Sistem perbankan kita memilki modal raksasa, kuat, peka terhadap risiko dan pandai mengelolanya, dan likuiditas yang tinggi. Aktif memberi kredit dan menerima deposit, dan menjadi sumber kekuatan dalam situasi ini)

Alih-alih mempercayai pidato Powell, investor ternama Warren Buffet justru menjual saham-sahamnya di bank-bank utama (5 besar) Amerika. Hanya berselang 3 pekan kemudian perusahaan investasi Buffet menjual 35,5 juta saham JPMorgan Chase atau 61,5% dari kepemilikan saham di bank tersebut. Sebelumnya Buffet telah menjual 1,9 juta saham bank Goldman Sachs, sehingga total dia telah menjual 84% saham bank tsb pada kuartal pertama tahun ini.

Ketika investor seperti Buffet menjual saham justru di saat publik digadang-gadang untuk membelinya, ini adalah pertanda buruk.

Sebelumnya pada kwartal 3 tahun 2018, Buffet membeli saham JPMorgan Chase sejumlah 36,55 juta lembar saham. Kemudian kwartal berikutnya menggenapkannya menjadi 50 juta lembar saham, dan masih menambah pembelian di kwartal pertama 2019.

Sumber : wallstreetonparade.com


No comments: