www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Saturday, September 5, 2020

Monopoli Uang Bank Sentral

Ekonom baik di pemerintahan atau akademis mempunyai kontrol terhadap bank Sentral. Sedangkan bank Sentral memiliki kontrol penuh terhadap apa yang kita sebut dengan mata uang (spt Dollar, Euro, Yen, dan mata uang utama dunia lainnya). 

Barang siapa yang mengontrol mata uang maka secara tidak langsung mengontrol ekonomi bahkan mengontrol suatu negara dengan cara menentukan kapan dan berapa banyak kredit yang akan dikucurkan atau  melonggarkan dan memperketat kredit.

Dalam situasi perekonomian yang sulit perusahaan, bank, UKM yang mendapat kucuran kredit dapat bertahan, sedangkan mereka yang mengalami pengetatan kredit  tersendat jalan.

Kekuatan ini berbasis uang dan uang tsb dikontrol oleh bank sentral, terutama bank sentral AS The Fed. Dan  kembali pada monopoli  pencetakan atau penerbitan uang, baik cetak secara fisik atau dalam bentuk bit binary dalam layar komputer.

Selagi investor dan institusi dipaksa masuk dalam sistem moneter berbasis Dollar, maka kontrol terhadap Dollar setara dengan kontrol terhadap institusi-institusi tsb. Tatkala mata uang jenis lain (emas dan perak) dapat bersaing dengan Dollar (atau Euro) sebagai store of value (penyimpan nilai) dan medium of exchange (alat tukar) maka kontrol para elit terhadap Dollar akan hilang.

Itulah mengapa para elit selalu memarjinalkan atau mempunyai persepsi negatif terhadap emas. Mudah sekali menunjukkan bahwa emas adalah mata uang yang jauh lebih unggul dibanding mata uang  lain yang diedarkan bank sentral dalam memproteksi nilai.

Tidak hanya superior sebagai mata uang, tapi emas juga tidak dikontrol oleh suatu institusi spt bank sentral atau kelompok tertentu. Walau memang perusahaan tambang emas melakukan kontrol suplay emas, namun nilainya hanya 1,8% dari total emas yg beredar di tengah masyarakat.

Nilai atau value dari emas tidak ditentukan oleh produksi atau suplay baru, tetapi oleh total emas yang beredar di permukan bumi (sekitar 190.000 metric ton). Emas sejumlah itu saat ini terpusat pada dua institusi atau kelompok. Yang pertama adalah bank-bank sentral dan departemen keuangan (sekitar 34.000 metric ton) dan yang kedua oleh kalangan swasta dalam bentuk emas perhiasan dan logam mulia (koin emas dan batangan).

Suplay emas yang diperdagangkan day to day sebagai produk dan investasi hanya berbilang sedikit dari total cadangan yang ada.  Kelebihan lain emas sebagai benda berharga dan jenis uang yang perkasa, adalah tidak di bawah kontrol institusi atau kelompok individu manapun. Dan tidak mungkin memperbanyak atau mencetaknya semudah bank sentral mencetak "uang".

Maka jelas emas menjadi ancaman utama bagi bank sentral dalam praktek monopoli uang. Mereka tidak dapat membuat emas "hilang" dalam peredaran atau bahkan melakukan penyitaan secara masif dan permanen.

Apabila emas adalah ancaman utama bagi bank sentral dan mustahil "dihilangkan" dari peredaran, maka it must be discredited (disalahartikan persepsinya). Seperti narasi klasik sbb : 

Tidak cukup emas di dunia untuk mendukung transaksi dan perdagangan.

Jawab : 
Emas akan selalu cukup untuk itu, karena ini hanya masalah pergerakan harga. Pertama, sejumlah emas yang sama dapat mensupport sejumlah transaksi yang jauh lebih besar ketika harga emas mengalami kenaikan. Kedua sejumlah emas yang sama dapat mensupport transaksi yang lebih besar ketika perputaran (velocity) transaksi emas ikut meningkat.

Suplay emas tidak cukup cepat untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi.

Jawab : 
Bank sentral selalu dapat menambah suplay uang secara formal dengan cara mencetaknya dan menggunakan uang tsb untuk membeli emas dari pihak swasta. Hal ini akan meningkatkan suplay uang dan mendorong pertumbuhan ekonomi.


Emas dapat menimbulkan kepanikan dan krisis keuangan

Jawab :
Ketika sistem moneter dunia menggunakan standar emas, memang muncul kepanikan dan krisis, namun ketika era standar emas berakhir kepanikan dan krisis pun muncul. Artinya emas bukan penyebab krisis. Kepanikan dan krisis finansial disebabkan oleh hilangnya kepercayaan publik terhadap bank, uang kertas dan kinerja ekonomi.

Emas sebagai penyebab  Great Depression tahun 1930-an di AS

Jawab :
Ekonom Milton Friedman dan mantan Ketua Bank Sentral AS (The Fed) Ben Bernanke telah menulis makalah bahwa penyebab Great Depression adalah The Fed sendiri, dimana mereka mencetak Dollar sejumlah 250% melampaui cadangan emas seharusnya. Sebelumnya suplay Dollar tidak pernah melebihi 100% dari cadangan emas. Bahkan ketika masih dalam sistem gold standard saja The Fed menaikkan suplay uang lebih dari 2 kali lipat. Jadi penyebabnya lebih kepada kegagalan bank sentral AS dibanding kegagalan emas.

Kesimpulannya ada narasi "cerdas" kenapa emas tidak menjadi pilihan sebagai mata uang, sayangnya narasi tsb salah.
Itulah mengapa  banyak orang mudah percaya kepada ekonom dengan persepsi keliru terhadap emas atau tidak cukup pengetahuan mengenai sejarah ekonomi (sejak 50 tahun lalu sejarah ekonomi ini bahkan tidak diajarkan kembali di perguruan tinggi). Sesungguhnya ekonom memahami emas adalah mata uang sesungguhnya, namun mereka menyembunyikannya, karena ini dapat menghilangkan monopoli terhadap uang kertas, yang berarti monopoli terhadap kekuasaan.

Sumber : Jim Rickards penulis buku Currency Wars : the Making of Next Global Crisis dalam dailyreckoning.com








No comments: