www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Saturday, January 16, 2021

Tekanan harga emas akibat Kepanikan

Ada keresahan yang merebak akibat hal -hal sbb : Pandemi covid 19 yang menyebabkan lockdowns di sejumlah wilayah, terus memburuknya ekonomi terutama di Amerika Serikat, dan kemungkinan penundaan paket stimulus ekonomi senilai $1,9 Triliun Dollar  yang diluncurkan oleh Presiden AS terpilih Joe Biden.

"Perspektif ekonomi jangka pendek masih bermasalah. Orang-orang mulai panik dan memindahkan aset dalam bentuk tunai", kata Peter Hug direktur niaga global Kitco (dealer emas terbesar dunia).

Ketidakpastian ini mendorong orang untuk menjual asetnya seperti emas, saham dll ke dalam bentuk cash di saat nilai Dollar kembali naik. Kondisi ini membuat harga emas sementara ini mengalami tekanan.

Namun di satu sisi adalah peluang bagus untuk membeli emas saat ini. Jumlah Dollar yang  terlalu banyak membanjiri pasar saat ini, secara bertahap dalam jangka panjang akan melemahkan nilainya. Ketika Dollar melemah, secara otomatis harga emas kembali naik.

"Pasar menaruh perhatian terhadap pencetakan Dollar secara massif sebagai stimulus ekonomi. Bank sentral AS selalu menjaga tingkat inflasi yang rendah, apabila tingkat inflasi menyentuh angka 2%, pertanda mereka tidak sanggup menangani inflasi, dan hal itu bagus bagi emas (potensi kenaikan harga)", kata  Sean Lusk wakil direktur Walsh Trading.

Direktur bank sentral AS Jerome Powel dalam seminar online di The Princeton University Bendheim Center for Finance menyatakan bahwa  bank sentral tidak mengikat diri dengan angka inflasi tertentu. Inflasi yang terlalu rendah justru berbahaya."

Kemungkinan penurunan harga masih ada pekan depan, karena investor lebih membeli emas sebagai proteksi aset semata bukan untuk spekulatif. Namun dalam jangka menengah panjang akan kembali naik.

Sumber : kitco.com
 

No comments: