www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Saturday, June 19, 2021

Ada Apa dengan Harga Emas?

Kenapa harga emas turun di tengah sejumlah faktor yang justru membuatnya naik sbb :
Suplay uang dunia naik 4 kali lipat sejak tahun 2020 lalu, harga komoditas naik dua kali lipat, inflasi melejit dimana-mana, kelangkaan produk , tingkat suku bunga riil negatif, bank kesulitan mencari tempat untuk menyimpan uangnya tanpa khawatir raib- namun yang terjadi harga emas turun, dan bahkan semakin turun. Padahal dunia saat ini "tenggelam" oleh kucuran liquiditas. Dan dua pemain besarnya adalah bangsa anglo-saxon yang diwakili Bank Sentral Inggris (BOE) dan Bank Sentral AS (the Fed), sebagaimana yang terlihat dalam gambar di bawah ini :

 
Dalam periode Desember 2007 hingga Juni 2021 ekspansi neraca The Fed naik 793%, sedangkan BOE naik 795%, sedangkan Jepang, Eropa dan Cina yang juga royal ekspansi moneternya masih lebih rendah dibanding mereka.

Konsekuensi dari ekspansi moneter ini adalah kenaikan harga barang dan jasa  secara umum atau inflasi yang ditandai dengan hilagnya daya beli akibat mata uangnya "meleleh". 

Kembali pertanyaan di awal. Hal ini bermula dari pernyataan FOMC (Federal Open Market Committee) pada Rabu (16/6) bahwa inflasi yang terjadi di Amerika saat ini hanyalah bersifat transitory atau sementara, sehingga bank sentral AS baru akan menaikkan tingkat suku bunga sebanyak dua kali pada tahun 2023 atau dua tahun dari sekarang. Pernyataan ini mengandung arti tidak ada masalah dengan inflasi saat ini, atau ekonomi Amerika baik-baik saja, bahkan cerah prospeknya. Apalagi pemerintah AS mulai melonggarkan lockdown agar ekonomi semakin aktif. Pasar memberi respon positif terhadap rilis FOMC ini sehingga nilai Dollar (yang tercermin dalam Indeks Dollar) naik, begitu pula dengan obligasi pemerintah AS, maka efek lanjutannya adalah harga emas turun.

Tentu saja pernyataan FOMC ini bertentangan dengan kondisi riil ekonomi AS yang berada dalam bayang-bayang atau bahkan (sudah) tenggelam dalam ekspansi moneter atau membanjirnya Dollar yang merupakan bom waktu ekonomi AS, dan apabila meledak maka nilai aset riil termasuk logam mulia akan menampakkan nilai aslinya.





No comments: