Dalam kesepakatan bulan April ini, pemerintah PNG mendapat porsi saham 51%, sedangkan Barrick Nugini Limited (BNL) perusahaan patungan antara Barrick Gold dan perusahaan Cina Zijin Mining mendapat porsi saham 49%. BNL tetap sebagai operator dengan kesepakatan baru. Tambang ini tertunda satu tahun operasi, karena tidak tercapainya titik temu antara BNL dan pemerintah PNG.
"Adalah jalan panjang untuk kembali membuka tambang ini, dan bagi pemerintah, komunitas lokal, dan BNL perlu implementasi detail finalisasi kesepakatan." tambah Bristow sebagaimana yang dilansir oleh Barrick.
Sumber : yahoofinance.com
No comments:
Post a Comment