www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Tuesday, February 24, 2015

Emas Unggul dalam 15 Tahun Terakhir


       Walaupun US Dollar sedang menguat nilainya, namun dalam kerangka waktu yang lebih panjang emas terbukti belum terkalahkan dibanding aset finansial lainnya. Sebuah riset dari Patrick A. Heller dari numismasticnews membandingkan antara data bursa saham utama dunia, mata uang, logam mulia, dan koin langka blue chip dalam rentang waktu 31 Desember 1999 hingga 3 Februari 2015 atau selama 15 tahun.
     Berikut adalah perbandingannya. Daftar angka dalam kolom pertama adalah perubahan harga sebuah aset bila diukur dalam US Dollar (tanda + menunjukkan kenaikan dan tanda - menunjukkan penurunan), sedang kolom kedua adalah perubahan harga sebuah aset bila diukur dengan Emas dalam 15 tahun  terakhir.Datanya adalah sbb :

Komoditas                                   1.%(USD)       2.%(Emas)

Emas                                                +337.0%        +0.0%
Perak                                                +219.8%        -26.8%
Platinum                                           +190.4%        -33.6%
Palladium                                         +78.6%          -59.1%

Koin Langka
MS-63 $20 St Gaudens                     +171.0%       -38.0%
MS-63 $20 Liberty                           +161.0%       -40.3%
MS-65 Early Morgan $1                   +73.9%         -60.2%

Indseks Bursa Saham Populer
Russell 2000                                     +137.2%        -45.7%
Nikkei 225                                        +63.5%          -62.6%
Frankfurt Xetra DAX                        +56.7%          -64.1%
Dow Jones Average                           +53.7%          -64.8%
S&P 500                                           +39.5%          -68.1%
NASDAQ                                          +16.2%          -73.4%
London FT 100                                 -0.8%             -77.3%

Mata Uang (Kertas)
  Franc Swiss                                     +72.4%           -60.5%
  Dollar Selandia Baru                       +40.6%           -67.8%
  Yuan Cina                                        +32.2%           -69.8%
  Dollar Singapura                              +23.8%           -71.7%
  Dollar Australia                               +18.8%           -72.8%
  Dollar Kanada                                 +17.2%            -73.2%
  Baht Thailand                                  +15.8%            -73.5%
  New Sol Peru                                   +14.6%            -73.8%
  Euro                                                 +14.0%            -73.9%
  Ringgit Malaysia                               +6.2%              -75.7%
  Won Korsel                                       +3.9%              -76.2%
  Dollar  Hongkong                              +0.3%             -77.1%
  Dollar AS                                          +0.0%             -77.2%
  Dollar Taiwan                                    -0.2%              -77.2%
  Pound Inggris                                     -6.1%              -78.5%
  Peso Philipina                                     -8.5%             -79.1%
  Yen Jepang                                         -13.1%            -80.1%
  Peso Chili                                           -15.8%            -80.7%
  Rupiah Indonesia                                -20.5%            -81.8%
  Rupee India                                        -29.4%            -83.8%
  Real Brazil                                         -32.9%            -84.6%
  Peso Meksiko                                     -35.4%             -85.2%
  Rand Afsel                                         -45.9%             -87.6%

Tabel di atas memuat 37 aset. Dari 36 aset selain Dollar AS, 25 diantaranya mengungguli nilai Dollar (tanda +) sedangkan 11 aset lainnya nilainya tidak sebaik Dollar (tanda -).

Beberapa hasil yang mengejutkan adalah sbb :
  • Dollar AS nilainya jatuh 77,2% terhadap 1 ounce emas. 
  • Bila dibandingkan dengan 1 ounce emas, Dow Jones Industrial Average  merosot nilainya sebesar 64.8%, The Standard & Poors Indeks 500 merosot sebesar 68.1%, NASDAQ jatuh 73,4% justru di saat media dan publik gembar-gembor bahwa bursa saham AS meraih rekor tertinggi dalam sejarah!
  • Franc Swiss mengungguli Dollar AS lebih dari 72%
  • Di saat politisi AS megkritik Cina yang menekan mata uangnya sendiri kaitannya dengan Dollar agar unggul dalam neraca perdagangan, justru nilai Yuan Cina menungguli Dollar AS 32% dalam 15 tahun terakhir.
  • Dari 22 mata uang yang dianalisa, 12 diantaranya unggul terhadap Dollar AS. 
  •  
    Kesimpulannya walaupun harga emas saat ini sedang tertekan, dibanding investasi saham dan mata uang, emas dan dinar masih jauh lebih menarik.

Monday, February 2, 2015

When Currency War is Fire Gold Is Gone

Akhir Januari Euro menurunkan nilai mata uangnya terhadap Dollar untuk mendongkrak perekonomian mereka, dunia saat ini tengah dilanda perang mata uang (Currency War). Efeknya Franc Swiss pun ikut terkena imbasnya, nilainya anjlok 20%.

Maka yang terjadi kemudian adalah US Dollar terlihat semakin perkasa. Nilai US Index atau nilai Dollar relatif terhadap sekelompok mata uang utama dunia pun terus melonjak. Per hari ini USD Index adalah 94,6.Sebuah nilai yang fantastis.  Namun apakah berarti ekonomi AS sedang bersinar. Dunia ini penuh mimpi, dan Amerika tengah mengalaminya (American Dreams kata orang kuno).

Yang dialami Amerika dengan Dollarnya adalah serbuan orang-orang di luar AS untuk memburu Dollar untuk berbagai keperluan. Ketika permintaan meningkat, tentu nilai Dollar makin naik. Berita baikkah ini?  belum tentu. Ketika harga Dollar naik, maka daya saing produk AS di pasar dunia semakin tidak kompetitif. Kenapa? Sebab barang jualan mereka menjadi lebih mahal dibanding barang yang sama dari negara lain. Pembeli tentu lebih memilih yang lebih murah. Maka yang terjadi adalah ekonomi domestik Amerika terpukul dan tertendang, pengangguran melonjak, pasarnya lesu, transaksi menurun, dan kerugian usaha melonjak. Inilah mengapa walau nilai Dollar menguat defisit neraca perdagangan mereka juga melonjak sekitar $40miliar per bulan.

Pemerintah AS pun tentu tidak tinggal diam, mereka melakukan perlawanan. Dengan cara apa? Dengan cara mencetak Dollar banyak-banyak atau mencetak uang dari awang-awang. Yang terjadi kemudian nilai Dollar mereka pun turun. Namun karena orang-orang di luar AS masih bernafsu memburu Dollar, maka tidak lama kemudian nilai Dollar kembali naik, daya saing produk AS melemah , ekonomi domestik jatuh, penggangguran tambah banyak. Begitulah hal itu terus terjadi bak lingkaran setan. 

Inilah salah satu contoh ketika mata uang itu tidak stabil nilainya karena terbuat dari kerta sembari melupakan mata uang yang hakiki dari emas dan perak.