www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Tuesday, February 9, 2010

Freeport or Free (our) gold ?



Freeport adalah sebuah ironi. Perusahaan yang telah mengeksporasi dua tambang Eastberg dan Grasberg. Dengan kandungan mineral terbesar di dunia, terdiri dari Tembaga, Emas, dan Perak. Perusahaan tambang besar di tengah penduduk yang miskin. Mining Internasional, sebuah majalah perdagangan, menyebut tambang emas Freeport sebagai yang terbesar di dunia. Namun tidak sebanding dengan sumbangannya terhadap negeri ini.
Dari gambar di samping adalah data cadangan mineral baik yang terbukti maupun yang masih terindikasi yang dimiliki freeport per 31 Desember 2005.
Total cadangan Tembaga 56,6 miliar pon,
Emas 58 juta ons, dan Perak 180,8 juta ons. Dari jumlah sebesar itu pemerintah Indonesia hanya mendapat Tembaga 16,3 miliar pon, Emas 14, 1 juta ons, Perak 53,8 juta ons.
Lebih menyedihkan lagi adalah proporsi penghasilan yang diterima negeri ini dari Pajak dan Royalti. Total pajak yang diterima pemerintah RI sejak periode 2004-2008 adalah hanya US$3.935,4 dan Royalti pada periode yang sama lagi-lagi hanya US$ 475,7. Sedangkan pendapatan Freeport pada kurun waktu yang sama sebesar US$17.893 juta atau US$17,893 miliar. Fantastis bukan???. Tetapi jangan heran. Kita memang sedang berada di DUnia FANtasi (DUFAN) bernama Indonesia, negeri gemah ripah loh jinawi ini.
Ketidak adilan ini kian lengkap kalau kita lihat Kontrak Karya I (1967-1997) dan Kontak Karya II (1991-2021 diperpanjang hingga 2041) yang masih sangat timpang proporsi RI dalam kepemilikannya. Eksplorasi yang sudah berjalan 43 tahun, apakah negeri ini masih belum bisa untuk menanganinya sendiri. Atau memang sengaja kita masuk dalam pembagian kue yang tidak adil seperti ini. Wallahu 'alam. Di tengah menyusutnya cadangan emas kita, semestinya tambang Freeport ini menjadi salah satu tambang yang berkontribusi dalam membangun ketahanan ekonomi negeri ini.

Monday, February 1, 2010

Obama between Dollar & Gold

Sebagai dagangan utama Amerika, US Dollar menjadi komoditi yang mesti dijaga nilainya dari waktu ke waktu. Salah satu tugas presiden AS adalah menjaga agar US$ tetap menjadi mata uang utama dunia (world reserve currency). Bersama gubernur the Fed Ben Bernanke dan Timmy Geithner Menkeu AS mereka bahu membahu menjaga agar Dollar tetap bernilai.Namun yang terjadi justru sebaliknya, tahun lalu harga emas naik hingga 50% dalam US Dollar, akibatnya daya beli Dollar semakin turun. Bahkan seorang Jim Rogers investor kawakan memberi comment menarik terhadap Geithner dan Obama sbb : http://www.jimrogers1.blogspot.com
"Mr Geithner is a smart person from what I understand but he has been wrong about everything for the last 15 years. Why are we listening to him? Why are we listening to any of those guys? They are making our situation worse. They said in writing yesterday that the solution is to spend more money, that’s what got us into the problem, too much debt too much consumption and now we are going to solve it with more debt and more consumption? That’s like telling Tiger Woods, you got another girlfriend then you solve your problem".
"(Obama) is making the situation worse for us. We are all going to pay the price for this in one-two or three years. The next time we have problems in the economy, which will not be too long, we don’t have any bullets left, we have shot everything we have. What are they going to do? Quadruple the debt, print more money. We don’t have any trees left. "
Artinya semakin lama kebijakan mereka makin lama bukan makin baik, tapi malah makin ngawur....Menyisakan timbunan krisis yang makin lama makin berat yang mesti rakyat AS pikul. Salah satunya adalah tingkat pengangguran di AS yang harus kehilangan 20.000 lapangan kerja di sektor ekonomi dan 75.000 di sektor konstruksi www.newsmax.com dan 14,8 juta rakyat AS menganggur http://www.bls.gov/news.release/empsit.nr0.htm
Belum lagi dengan inflasi yang akan terus menggayuti AS dan seluruh dunia seperti yang dinyatakan oleh Feldstein Profesor Ekonomi dari Harvard bahwa " dalam beberapa tahun ke depan inflasi akan menjadi masalah yang membesar dibanding deflasi atau meluasnya penurunan daya beli masyarakat."http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601110&sid=aGAGdAyBd6dY. Bagaimana agar inflasi tidak meluas? Maka perlu kebijakan moneter berbasis emas yang akan menjaga kestabilan harga seperti yang mencuat selama krisis mortgage AS tahun lalu.