www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Friday, November 30, 2012

Basel III & Gold (bagian 1)

Di tengah perdebatan apakah emas bisa dikatakan sebagai uang, ada opini baru-baru ini yang mungkin Anda tertarik mendengarnya. Banyak pendapat yang menyatakan bahwa emas tidaklah berguna. Sebagai contoh, Warren Buffet investor kesohor itu mengatakan, kita menggali emas dari bawah tanah, kemudian meleburnya, menggali lubang lain, dan menguburnya kembali, kemudian membayar orang disekitarnya untuk  menjaganya. Emas tidak ada manfaatnya", katanya. Siapapun yang mendengar ini di planet Mars sekalipun, mesti geleng-geleng kepala.
Namun ada opini lain, yang berasal dari sebuah kelompok yang lebih disegani dibanding Buffet, dimana mereka dalam 6 bulan terakhir ini mengutarakan pendapat yang berbeda. Ini bukanlah pendapat dari seorang analis, pakar, atau siapapun, walaupun banyak yang setuju dengan pendapat ini. Ini adalah sebuah pendapat dari sebuah kelompok atau klub yang digambarkan sebagai kelompok paling eksklusif, rahasia, dan berpengaruh di dunia. The New York Times menyebutnya sebagai panel rahasia yang mengatur kebijakan perbankan global atau bank sentralnya bank sentral. Mereka bertemu 4 kali dalam setahun di sebuah kota kecil yang bernama Basel di Swiss. Edward Jay Epstein telah menulis sebuah artikel tentang mereka di majalah  Harper's   pada tahun 1983 dimana dia menggambarkan mereka amat menutup diri dari publikasi dan kerahasiaan klub mereka. Mereka mempunyai bunker anti nuklir dan rumah sakit yang semuanya terletak 20 mil di bawah tanah. Mereka mendirikan The Fed (Bank Sentral AS) semudah membuat stand jus lemon.

Ya ini pendapat yang penting. Kapan mereka menyuarakannya dan apa yang mereka katakan? Mereka telah mengatakannya sebagai sebuah framework yang baru, setelah berteguh hati dengan framework yang lama pada Basel I tahun 1988 dan Basel II tahun 2004. Dan pada tahun 2012 mereka menelurkan Basel III. Mereka adalah orang-orang yang sedikit bicara, namun sekali bicara, perbankan dunia langsung meresponnya. Pada Basel I dan II mereka memandang uang adalah obligasi pemerintah, mortgage backed securities, uang tunai dlsb. Mereka juga memasukkan emas, namun sebagai aset level 3 (bukan uang sebenarnya), sehingga  hanya bisa menjadi jaminan sebesar 50%  dari nilai pinjaman, sama dengan nilai koleksi barang-barang seni. Namun pada 2004 banyak perubahan terjadi. Mortgage telah menjadi ultra-toxic asset, banyak negara mengalami gagal bayar obligasi, dan perlombaan menurunnya nilai uang domestik semakin hebat. Perkembangan ini memaksa komite basel ini untuk putar haluan, tetapi  hanya akan memfokuskan pada dua hal saja : 

Perubahan paling signifikan adalah bergesernya emas dari aset level 3 menjadi level 1 dengan jaminan 100% dari pinjaman, sama seperti uang tunai dan surat utang. Untuk pertama kalinya dalam 42 tahun, emas dibawa kembali dalam sistem finansial sebagai uang. Seluruh bank dunia kembali menyimpan logam mulia ini, tidak sebagai aset level 3 tetapi sebagai modal kerja bank dunia, sebagai uang. Jadi ini bukan sembarang pengakuan, namun ini adalah pengakuan mutakhir. Emas telah dihapus dari sistem keuangan dunia oleh Presiden AS Richard Nixon pada  1971, ketika dia memutus kaitan standar emas dengan tidak mengijinkan pemerintah negara asing untuk bisa menukar cadangan dollarnya dengan cadangan emas Amerika (intinya mereka dikecelein AS ). Ironisnya, Amerika melakukan ini  dalam jumlah besar, sebab Washington mengalami krisis disiplin fiskal. Kini, ketika emas mengalami apresiasi (kenaikan nilai) dari  $35 ke $1700 dalam gold standard yang tidak resmi  (karena secara resmi kaitan emas dengan dollar sudah dihapus oleh Nixon), disiplin fiskal Washington dipertanyakan, karena Dollar mengalami penurunan nilai yang tercermin dalam harga emas dalam Dollar, dan kini terpaksa mengakui kembali emas sebagai uang secara resmi.

Anda mungkin tidak menyadari bahwa emas sudah kembali sebagai mata uang secara resmi, namun hasil Basel III akan berlaku efektif pada 1 Januari 2013 dan telah memicu Brian Hicks (penulis buku Profit from the Peak: The End of Oil and the Greatest Investment Opportunity of the Century,2008) untuk menyebutnya "The Secret Return to the Gold Standard." Brian Hicks adalah  managing editor dan chief investment analyst di The Wealth Advisory. Sebagai tambahan, Brian adalah seorang kontributor di Wealth Daily dan Crisis And Opportunity. Dia adalah  keynote speaker di konfrensi investasi  internasional ,  dan juga  komentator tamu di financial television networks, CNBC, dan lainnya. Hicks adalah bagian dari suara minoritas beberapa tahun yang lalu, kenaikan harga minyak itu  gila-gilaan, dan ketika harga minyak tembus $70/barel, kita memasuki harga minyak yang jauh lebih tinggi. Hal ini bertentangan dengan opini umum yang dinyatakan secara lisan oleh Steve Forbes ketika dia mengatakan bahwa pasar akan mengalami 'spike' (menukiknya harga setelah kenaikan tajam), dan harga minyak akan segera kembali normal ke angka $40. Kini harga minyak di angka $110 (brent oil) di tengah situasi ekonomi global yang memburuk. Hicks benar tentang minyak, dan sejauh ini dia juga tepat seputar apa yang terjadi dengan emas. Dalam laporan  "Secret Return" nya, Hicks mencatat beberapa laporan bahwa investor mulai mencair. Dia menyebut John Butler, managing director di Deutsche Bank of London, yang mengatakan "bahwa salah satu laporan finansial terbaru sepanjang sejarah" kita melihat sebuah langkah penting dalam penilaian kembali  uang (secara moneter) dari emas. Lebih lanjut dia mengatakan Reuters, secara diam-diam melaporkan  bahwa "Bank sudah mempersiapkan implementasi penuh dari dominasi emas sebagai jaminan keamanan kelas satu dari perbankan. "Komite Basel tidak sendirian dalam tren baru remonetisasi emas . Perusahaan investasi seperti JP Morgan telah mulai menerima emas sebagai jaminan. Bahkan pada Februari 2011, ketika opini komite Basel mengenai emas masih sebatas bisik-bisik The Wall Street Journal online memuat berita  J.P. Morgan Will Accept Gold As Type Of Collateral; kalimat pembukanya adalah "Gold hasn't reinvented itself as a currency yet. But it is getting closer." ("emas belum lah kembali sebagai mata uang, namun kenyataannya semakin dekat.")

Namun bagaimanapun juga, ada yang tidak setuju efek Basel III terhadap emas akan sedahsyat itu,  Jon Nadler, Senior Metals Analyst di Kitco.Di blognya  dengan opini, "In The Lead - Basel Bull", dia menjelaskan bahwa berubahnya emas menjadi level 1 tidak akan serta merta mendorong perbankan membeli emas lebih banyak lagi.
bersambung 
http://seekingalpha.com/article/1016161-basel-iii-and-gold

Thursday, November 29, 2012

California is Too Big Too Fail ???


JIKA ingin melihat AS, maka lihatlah California. Washington dan Wall Street menggambarkan negara bagian di AS ini sebagai pusat segala sesuatu di AS, dan otomatis, dalam keruntuhan ekonomi, California tak ubahnya sirkus.

California adalah wilayah terbesar di AS yang mempunyai pusat teknologi tercanggih, Silicon Valley. Rakyat AS banyak tinggal di sini, 38 juta, menjadikannya kota dengan populasi paling padat di Negara Paman Sam. GDP negara bagian ini—jangan salah—lebih besar daripada penduduk Russia, Brazil, Kanada, atau India secara keseluruhan, mencapai $1,8 trilyun per tahun, tertinggi di AS.
Pada tahun 2010, negara bagian ini diberitakan runtuh dan terus runtuh.

Turunnya bisnis kredit di California paling parah dibandingkan dengan negara-negara bagian lainnya seperti Los Angeles, New York dan lainnya. Bisnis perumahan di California pun ambruk paling dulu. Rumah-rumah tiada harganya. Dan pengangguran bermunculan di mana-mana seperti jamur di musim penghujan.

Pernah di suatu bulan di tahun 2010, angka pengangguran di California melonjak menjadi 11,5%, terburuk setelah Perang Dunia II, 66 tahun yang lalu. Satu bulan yang lain, penduduk California yang tak lagi punya pekerjaan mencapai 68.900, dan sejak Juli 2008, 739.000 pengangguran baru terus lahir di wilayah ini.

Para ahli ekonomi AS meyakini, walaupun krisis global ekonomi di AS bisa segera diatasi, sebaliknya krisis di California tampaknya akan terus berlangung. UCLA bahkan pernah memprediksikan 12,1 % pengangguran akan segera menyusul.

Perkataan presiden AS bahwa “California is too big too fail.” terdengar sumbang di telinga rakyat AS sekarang ini. Karena pada kenyataannya, semua pemerintahan di California tampaknya bergerak tak tentu arah dalam menghindari krisis ini.
Para ahli ekonomi AS sudah mewanti-wanti, “Jangan pernah meremehkan depresi ekonomi di California” pada pengaruh ekonomi AS. GDP $1,8 trilyun per tahun sangat besar, dan babak-belurnya California, sama juga dengan babak-belurnya AS. Nah, bagaimana jika krisis ekonomi terus berlangsung seperti sekarang ini? Mungkin angka pengangguran akan mencapai 25%. Inilah periode terburuk AS. California sekarang ini mengalami defisit anggaran $24,3 milyar.

/http://islampos.com/2012/misteri-california-di-balik-krisis-ekonomi-amerika/

Krisis Di Zaman Umar Bin Khattab

Dirham Perak
UMAT Islam ternyata sejak dari dulu memang sudah tidak asing dengan krisis ekonomi. Setidaknya, sejak zaman Rasulullah, ada dua krisis ekonomi besar yang pernah dicatat dalam sejarah Islam.

Pertama, ketika umat Islam diboikot oleh kaum Yahudi dalam masa awal penyebaran Islam. Yang kedua, pada zaman kekhalifahan Umar bin Khattab. Apa penyebabnya dan bagaimana Khalifah Umar bin Khattab mengatasinya?
Krisis itu terjadi tepatnya pada tahun 18 hijriah. Peristiwa besar ini kemudian disebut “Krisis Tahun Ramadah”. Saat itu di daerah-daerah terjadi kekeringan yang mengakibatkan banyak orang dan binatang yang mati. Orang-orang pun banyak yang menggali lubang tikus untuk mengeluarkan apa yang ada di dalamnya—saking langkanya makanan.

Khalifah Umar yang berkulit putih, saat itu terlihat hitam. Ia pun berdoa: “Ya Allah, jangan Engkau jadikan kebinasaan umat Muhammad pada tanganku dan di dalam kepemimpinanku.”
Beliau juga berkata kepada rakyatnya: “Sesungguhnya bencana disebabkan banyaknya perzinaan, dan kemarau panjang disebabkan para hakim yang buruk dan para pemimpin yang zalim… Carilah ridha Tuhan kalian dan bertobatlah serta berbuatlah kebaikan”.
Dinar masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan
Tidak lama kemudian berbagai krisis tersebut segera diatasi. Saking sejahteranya, tiap bayi yang lahir pada tahun pertama, mendapat insentif 100 dirham (1 dirham perak kini sekitar Rp.72ribu), tahun ke-2 mendapatkan 200 dirham, dan seterusnya. Gaji guru pun per bulan mencapai 15 dinar (1 dinar emas kini sekitar Rp 2,2 juta).

Pada tahun 20 hijriah, khalifah Umar juga mencetak mata uang dirham perak dengan ornamen Islami. Ia mencantuman kalimah thayibah, setelah sebelumnya umat Islam menggunakan dirham dari Persia yang di dalamnya terdapat gambar raja-raja Persia. 

Adapun pencetakan dinar emas berornamen Islami diberlakukan pada masa kekhalifahan Abdul Malik bin Marwan pada tahun 75 hijrah.
(sa/Sumber: Al-Fiqh al-Iqtishadi li Amir al-Mukminin Umar Ibn Khathab”)

Wednesday, November 21, 2012

Kita, Pemerintah, dan Israel

Bendera Israel dikibarkan di Papua
Berikut adalah artikel mas Nuim Hidayat, alumnus Politik dan Hubungan Internasional di Timur Tengah  Pascasarjana UI  seputar hubungan dagang Israel dI Indonesia dan isu-isu yang terkait dengannya.

DI TENGAH-TENGAH  kebiadaban Zionis-Israel memborbardir Gaza-Palestina, yang kini menelan korban lebih dari 100 orang, ternyata banyak pihak di Indonesia telah lama mengambil untung hubungan dagang dengan Israel. Salah satunya adalah Kementerian Perdagangan di Indonesia.

Data dari Kementerian Perdagangan RI menyebutkan bahwa neraca perdagangan Indonesia-Israel cukup positif. Tahun 2007, total perdagangan Indonesia-Israel mencapai USD 124.100 dan meningkat menjadi USD 116,4 juta pada tahun 2008. Tahun 2009, total perdagangan dua negara mencapai USD 91.613 juta dan kembali meningkat menjadi USD 117,5 juta pada tahun 2010. Data tahun 2011  menunjukkan, total perdagangan Indonesia-Israel mencapai USD 69,6 juta. Dan hingga pertengahan tahun ini sudah mencapai USD 79 juta. (lihat www.merdeka.com/uang/bagaimana-hubungan-dagang-indonesia-israel-terjalin.html)

Salah satu perusahaan ekspor-impor yang menjalin hubungan dagang dengan Israel adalah Indolink yang bermarkas di Israel. Dalam profil perusahaan disebutkan bahwa visi dan misi perusahaan tersebut adalah membantu pengusaha antar dua negara menjalin kerjasama strategis dan saling menguntungkan. Indolink mengaku mengambil peran sebagai agen bisnis perusahaan Indonesia di Israel. Sebab, perusahaan berjanji memberi layanan menyeluruh bagi importir dan distributor Indonesia yang tertarik bekerjasama dengan supplier dari Israel mulai dari penjajakan produk, negosiasi harga, perjanjian kerjasama hingga transaksi.
 
Menurut Indolink dalam websitenya, menjalin hubungan antara Israel dan Indonesia memerlukan pengetahuan khusus akibat tajamnya perbedaan mentalitas antara kedua bangsa. Penampilan bangsa Israel memang nampak seperti orang Eropa atau Amerika, namun kenyataannya mereka mempunyai mentalitas tersendiri yang bukan Eropa, bukan Amerika bahkan lain dari orang Arab. Mentalitas ini terkenal dengan istilah "tzabarim" (asli Israel) yang dapat dipahami hanya oleh orang-orang yang tinggal di Israel.  (lihat www.indolink.co.il/about_i.html)
 
Keberhasilan hubungan bisnis dengan orang Israel, menurut Indolink, tergantung pada pemahaman atas mentalitas tzabarim, suatu faktor yang jauh lebih penting daripada faktor objektif kecocokan produk, harga dan solusi birokrasi ekspor-impor. Potensi dagang antara Indonesia dan Israel sangatlah besar dan upaya-upaya hubungan bisnis telah dijalankan sejak dibukanya hubungan dagang secara resmi dan legal antara kedua negara pada tahun 2001.
Namun banyak dari upaya-upaya tersebut tersendat bahkan gagal akibat kesenjangan budaya, bahasa, mentalitas dan ekspetansi antara kedua pihak. Kesalahpahaman dan keputusasaan pun muncul akibat kendala-kendala ini.

Indolink berdiri sejak tahun 2004 menyatakan dirinya sebagai solusi atas berbagai kendala yang dihadapi oleh para usahawan Indonesia dalam memanfaatkan peluang bisnis dengan Israel.
Meski berusia muda, Indolink telah mencatat sejumlah keberhasilan mensukseskan hubungan bisnis antara para usahawan dan organisasi bisnis Indonesia dengan para rekanan Israel.
Menurut Indolink, Israel mempunyai lebih dari 140 ilmuwan dan insinyur per 10.000 penduduk, lebih dari dua kalinya Jepang dan hampir dua kalinya AS. Secara per kapita, Israel menduduki ranking kedua setelah AS dalam jumlah publikasi sains dan pendaftaran paten. Secara akademis, Israel juga menduduki persentase yang tinggi di dunia, dimana lebih dari 20% penduduk Israel menyandang gelar kesarjanaan. Israel merupakan negara kecil dengan penduduk sekitar 7 juta jiwa, namun hampir setiap minggu memunculkan inovasi dan paten baru. Hal ini didukung oleh kapabilitas dan produktifitas SDM yang sangat tinggi.
 
Majalah Warta Ekonomi tahun lalu juga mewawancarai, Direktur Eksekutif yang juga pendiri Indonesia Israel Public Affair Comitte (IIPAC), Benjamin Ketang. Ia (Ketang, red) mengatakan, “Saya rasa dampak ekspansi Israel di Indonesia tidak perlu 10 tahun dari sekarang. Tiga tahun saja kalau ada komando dari Israel, maka mereka akan beramai-ramai datang ke Indonesia," ujarnya. Pria asal Jember yang merupakan alumnus Hebrew University ini kemudian menyatakan, "Tradisi orang Yahudi itu kalau komunikasi selalu dengan high level, levelnya pasti presiden atau menteri…"
Ketang adalah salah seorang yang membidani lahirnya lembaga lobi Yahudi di Indonesia ini menyatakan, investor Israel saat ini melirik sektor teknologi informasi dan pertanian.

Keberhasilan hubungan bisnis dengan orang Israel, menurut Indolink, tergantung pada pemahaman atas mentalitas tzabarim, suatu faktor yang jauh lebih penting daripada faktor objektif kecocokan produk, harga dan solusi birokrasi ekspor-impor. Potensi dagang antara Indonesia dan Israel sangatlah besar dan upaya-upaya hubungan bisnis telah dijalankan sejak dibukanya hubungan dagang secara resmi dan legal antara kedua negara pada tahun 2001.
Namun banyak dari upaya-upaya tersebut tersendat bahkan gagal akibat kesenjangan budaya, bahasa, mentalitas dan ekspetasi antara kedua pihak. Kesalahpahaman dan keputusasaan pun muncul akibat kendala-kendala ini.

Indolink berdiri sejak tahun 2004 menyatakan dirinya sebagai solusi atas berbagai kendala yang dihadapi oleh para usahawan Indonesia dalam memanfaatkan peluang bisnis dengan Israel.
Meski berusia muda, Indolink telah mencatat sejumlah keberhasilan mensukseskan hubungan bisnis antara para usahawan dan organisasi bisnis Indonesia dengan para rekanan Israel.
Menurut Indolink, Israel mempunyai lebih dari 140 ilmuwan dan insinyur per 10.000 penduduk, lebih dari dua kalinya Jepang dan hampir dua kalinya AS. Secara per kapita, Israel menduduki ranking kedua setelah AS dalam jumlah publikasi sains dan pendaftaran paten. Secara akademis, Israel juga menduduki persentase yang tinggi di dunia, dimana lebih dari 20% penduduk Israel menyandang gelar kesarjanaan. Israel merupakan negara kecil dengan penduduk sekitar 7 juta jiwa, namun hampir setiap minggu memunculkan inovasi dan paten baru. Hal ini didukung oleh kapabilitas dan produktifitas SDM yang sangat tinggi.
 
Majalah Warta Ekonomi tahun lalu juga mewawancarai, Direktur Eksekutif yang juga pendiri Indonesia Israel Public Affair Comitte (IIPAC), Benjamin Ketang. Ia (Ketang, red) mengatakan, “Saya rasa dampak ekspansi Israel di Indonesia tidak perlu 10 tahun dari sekarang. Tiga tahun saja kalau ada komando dari Israel, maka mereka akan beramai-ramai datang ke Indonesia," ujarnya. Pria asal Jember yang merupakan alumnus Hebrew University ini kemudian menyatakan, "Tradisi orang Yahudi itu kalau komunikasi selalu dengan high level, levelnya pasti presiden atau menteri…"
Ketang adalah salah seorang yang membidani lahirnya lembaga lobi Yahudi di Indonesia ini menyatakan, investor Israel saat ini melirik sektor teknologi informasi dan pertanian.
Hubungan Dagang Resmi Indonesia-Israel
 
Indonesia, kini memang menjadi incaran negara-negara di dunia, termasuk Israel.  Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia menjadi market bisnis yang menggiurkan bagi negara manapun di dunia. Karena itu, Kementerian Luar Negeri Israel meluncurkan situs berbahasa Indonesia awal tahun 2007 lalu. "Kami ingin memberikan informasi yang sebenarnya tentang Israel kepada rakyat Indonesia," kata perwakilan Israel di Indonesia, Ilan Ben Dov.
Lewat lobi-lobi khusus, Israel terus menerus ingin menjalin hubungan yang erat dengan Indonesia.  Bukan hanya hubungan dagang –yang telah berlangsung- tapi juga hubungan diplomatik.
 
 Masalah hubungan resmi RI-Israel itu pernah mencuat ke permukaan tidak lama setelah terbentuknya kabinet Gus Dur (1999-2001). Waktu itu Gus Dur dan Menlu Alwi Shihab melontarkan keinginan mereka untuk membuka hubungan dengan Israel, kendati akhirnya hanya berhasil dalam taraf hubungan ekonomi dan perdagangan.  Bahkan saat itu pemerintah Gus Dur ingin membuka hubungan diplomatik dengan Israel, tapi karena reaksi masyarakat –terutama ormas-ormas Islam cukup kuat—akhirnya Gus Dur membatalkan.  Bahkan sampai-sampai, saat itu 16 Duta Besar Negara-negara Arab di Jakarta, menyampaikan keberatannya, sehingga akhirnya Gus Dur menghentikan niatnya membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
 
Tentang hubungan perdagangan, entah sejak kapan pemerintah Indonesia memulainya.  Tapi ketika Luhut Panjaitan menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Perindustrian (2000-2001) era Gus Dur, mencuat ke media massa itu, tentang bocoran dokumen persetujuan perdagangan dengan Israel. Ternyata Gus Dur meski banyak diprotes, mengeluarkan Keputusan Menperindag No.23/MPP/01/2001 tertanggal 10 Januari 2001 yang melegalkan hubungan dagang antara RI dengan Israel.
Negara Israel yang diproklamasikan sejak 14 Mei 1948, memang merupakan satu-satunya negara yang kini menjadi musuh bersama dunia Islam. Sebagian besar Negara Arab  kini tetap konsisten tidak mau berhubungan diplomatik dengan Israel.  Sedangkan Oman, Qatar, Tunisia dll memang telah mengadakan hubungan dagang dengan Israel, meski sampai saat ini tidak banyak diketahui tentang keuntungan mereka membuka hubungan dagang dengan Negara Zionis itu.

Memang jalinan berkelindan yang rumit pemerintah Israel dengan negara-negara besar (khususnya Amerika dan Inggris), menjadikan Negara Israel kini hari ke hari makin digdaya.  Meski jutaan masyarakat dunia terus menerus mengecam kezaliman negara zionis ini, tapi pemerintah negara-negara bersangkutan tetap adem ayem dengan Israel. Ironisnya negeri-negeri Muslim sendiri tidak mempunyai sikap yang satu dalam menghadapi Israel. Padahal penduduk Israel kini hanyalah berjumlah 6.352.117 orang (lihat www.cia.gov/ cia/publications/ factbook/geos/is.html).
 
Tapi, memang begitulah hukum sunnatullah di alam ini. Tidak mesti golongan yang besar itu akan mengalahkan golongan yang kecil. Malah yang terjadi seringkali sebaliknya. Israel, karena kecerdasan dan kelicikannya mampu bertahan hingga kini dan bahkan makin digdaya, dengan memiliki persenjataan militer –termasuk nuklir—yang jauh lebih dahsyat daripada yang dimiliki negeri-negeri Islam.

Bukan mudah memang bagi pemerintah Indonesia, untuk bersikap tegas terhadap Israel. Karena suatu keputusan politik kepada Israel mempunyai imbas yang besar pada pemerintah Amerika dan Inggris (kedua Negara inilah sponsor utama pendirian Negara Israel 1948).  Jadi kalau selama ini sikap politik internasional pemerintah seringkali “membebek” kepada AS jangan berharap pemerintah akan bersikap tegas kepada Israel.
Tapi bagaimanapun sebuah negara tergantung pada pemimpinnya.  Pepatah yang terkenal mengatakan “ikan itu busuk dari kepalanya.”  Bila pemimpinnya peragu/penakut, maka penyakit takut itu akan menular ke pejabat-pejabat bawahannya dan kemudian ke rakyatnya. Sulit mengharapkan Presiden SBY yang telah mendapat gelar 'Knight Grand Cross in the Order of Bath' dari Ratu Inggris, untuk bersikap berani seperti mantan PM Malaysia Mahathir Mohammad. Dalam Sidang OKI beberapa tahun lalu, Mahathir menyatakan:
“Kita sesungguhnya sangat kuat. Umat Islam yang berjumlah 1,3 miliar orang (seharusnya) tak bisa dengan mudah dikalahkan. Orang Eropa membunuh 6 dari 12 juta orang Yahudi. Akan tetapi, kini orang Yahudi secara tak langsung menguasai dunia. Mereka bisa membuat orang lain berperang dan mati untuk mereka…
Apakah benar kita tak perlu dan tak dapat melakukan apa-apa bagi diri kita sendiri? Apakah benar 1,3 miliar orang (Islam) tak memiliki kekuatan untuk menyelamatkan diri mereka sendiri dari penghinaan dan penindasan yang dilakukan oleh musuh yang jumlahnya jauh lebih kecil? Apakah mereka (umat Islam) hanya dapat membalas secara membabi buta dengan kemarahan. Apakah tak ada jalan lain kecuali meminta anak-anak muda kita untuk meledakkan dirinya sendiri dan membunuh orang lain, tindakan yang hanya mengundang dilancarkannya pembantaian lebih banyak lagi atas rakyat kita?...Tak mungkin tak ada jalan lain. Kaum Muslim yang berjumlah 1,3 miliar tak dapat dikalahkan oleh berapa juta orang Yahudi. Seharusnya ada jalan (bagi kita).” 
Ya, jalan Rasulullah yang harus kita tempuh.  Rasulullah saja perlu waktu 13 tahun untuk membentuk generasi yang hebat dan cerdas (mujahid dan mujtahid) untuk mengalahkan Yahudi. Hamas dan kaum Muslim di Palestina sana telah memulainya. Mereka melakukan serangan balasan ke Israel, karena Israel telah menjajah, mengusir dan membantai ribuan kaum Muslim Palestina.

Jihad Harta
Untuk di Indonesia atau negeri-negeri yang jauh dari Palestina, jihad harta mungkin adalah alternatifnya.  Masalah dana/harta ini sungguh dahsyat. Kita ingat tahun 2006, ketika Hamas memenangkan pemilu demokratis di Palestina, Amerika dan negara-negara Eropa memboikot dana-dana Hamas di seluruh dunia. Dengan tujuan agar Hamas dan rakyat Palestina terkucil, miskin dan tidak berdaya. Dan akibat boikot itu, terjadi bentrok antara Fatah dan Hamas, sehingga akhirnya terbelah, Hamas menguasai Gaza dan Fatah menguasai Tepi Barat. Alhamdulillah lambat laun berjalannya waktu,  akhirnya terjadi kesepahaman antara Hamas dan Fatah kembali.

Salah satu buku yang layak kita baca, adalah buku yang berjudul "Al Jihad bil mal fi sabilillah" (Dahsyatnya Jihad Harta –terj. GIP). Dalam masalah solidaritas harta ini, kaum Yahudi sangat serius. Di antara lembaga Yahudi yang sangat giat menjalankan proyek Zionisme adalah Jewish Agency (Agen Yahudi) dan Jewish National Fund (Lembaga Keuangan Nasional Yahudi). Lembaga ini menerima sumbangan dari seluruh orang Yahudi di dunia. Mereka mendapat dukungan penuh dari kelompok Kristen-Zionis yang saat ini lebih dikenal dalam jajaran pemeritahan Amerika Serikat dengan kelompok Konservatif Baru (neo-conservative). Dan, salah satu tokoh utamanya adalah mantan presiden Amerika , George W Bush.
Salah satu bentuk dukungan paling menonjol terhadap negara penjajah Zionis adalah sebuah program yang dikelola dan dipublikasi oleh sebuah situs internet, www.ou.org/HelpIsraelCenter. Di Amerika Serikat saja terdapat sekian banyak yayasan dan lembaga yang semuanya bertujuan memberi bantuan kepada negara penjajah itu. Salah satu lembaga yang paling berpengaruh dan kegiatan-kegiatannya sangat terarah adalah AIPAC (American-Israeli Public Affair Commtittee) atau Komite Israel-Amerika untuk Urusan-urusan Publik. Para pemimpin dan pengurus organisasi ini terbilang tokoh-tokoh sangat berpengaruh di Amerika Serikat dan menjabat berbagai posisi strategis dalam pemerintahan Amerika. Sebagai contoh, kita cukup dengan mengenalkan salah satu tokohnya, yaitu Danis Rose, orang yang ditunjuk sebagai delegasi Amerika untuk proses perdamaian di Timur Tengah sejak pemerintahan George Bush senior.
Organisasi-organisasi sosial juga tidak ketinggalan untuk menggalang dana dan membiayai program-programnya yang memiliki tujuan mempertahankan negara Israel –membangun dan memperluas wilayah kedaulatannya, agar tampil sebagai negara paling berpengaruh di kawasan Timur Tengah Baru. Diantara organisasi-organisasi tersebut adalah:

Hazon Yeshaya; organisasi ini menyalurkan dananya untuk membiayai penyedian hasa' (semacam sup) di dapur-dapur umum dan pusat-pusat pelayanan publik, juga mencukupi kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya kepada warga Israel yang sedang mengalami kesulitan.
Ezer Mizion; sebuah organisasi bantuan kesehatan. Organisasi ini memiliki 40 cabang yang tersebar di seluruh negara Israel dan 10.000 sukarelawan. Mereka siap memberi beragam pelayanan kesehatan bagi warga Israel guna mendukung sistem kesehatan yang dikembangkan negara.
Help Israel; kegiatan organisasi ini memberi bantuan darurat kepada warga Yahudi yang tinggal di perkemahan dan di daerah Yahuda dan Samira yang merupakan bagian dari wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza. Bantuan yang mereka berikan berupa pakaian, baju anti peluru dan berbagai kebutuhan darurat lainnya bagi komunitas-komunitas Yahudi.

Lebih dari 60% dana kampanye Partai Demokrat Amerika yang berhasil dikumpulkan oleh Jimmy Carter dan Bill Clinton adalah berasal dari sumbangan orang-orang Yahudi. Sehingga wajar jika dari 125 anggota Dewan Keuangan Nasional Partai Demokrat pada masa pemerintahan Carter (1977-1981), 70 orang di antaranya adalah Yahudi. Orang-orang Yahudi itu juga sanggup menyumbang 60% dari seluruh dana yang dihimpun oleh Richard Nixon, calon presiden Amerika dari Partai Republik, untuk memenangkan pemilihan umum tahun 1972. Sampai kini mereka memainkan peranan yang besar.  Maka tidak heran dalam Perang Israel-Gaza 2012 ini, Presiden Obama menyalahkan Hamas dan mendukung Israel. Wallahu Aziizun Hakiim. *
Nuim Hidayat ,Penulis adalah dosen STID M Natsir, Jakarta



Monday, November 19, 2012

Ini bukan Perang tapi Penjajahan


Ini bukanlah perang, sebab perang adalah pertempuran antara dua kekuatan militer pada waktu dan tempat yang disepakati. Para pelakunya adalah militer yang terlatih untuk perang dengan target-target tertentu. Inipun bukan konflik sebab konflik adalah perseteruan dua kekuatan untuk memperebutkan sesuatu. Namun ini adalah penjajahan, pelakunya adalah most racist people in the world yang mentagetkan siapa saja tanpa pandang bulu, tanpa iba, dan tanpa belas kasih. Ini genosida, hingga seluruh dunia hanya untuk golongannya dan hidup hingga 1000 tahun "Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan" (Al Baqarah : 96)

























Salurkan Jihad Harta anda ke Bank Syariah Mandiri No. Rek. 1540006443 an. M Fanni bdn Palestina dan Bank Muamalat No Rek. 9244632778 an. M Fanni cq Sahabat Al-Aqsha.

Tuesday, November 13, 2012

PM Turki Erdogan Suggest Shift From Dollar to Gold

Selama kunjungannya di Indonesia, PM Recep Tayyip Erdogan menyerukan usulan menarik untuk IMF. Dia menyatakan walaupun bantuan IMF tampak manjur di beberapa negara, tetapi fakta lain menunjukkan sebaliknya, dana bantuan IMF itu seringkali menyebabkan masalah serius bagi negara penerima, maka Erdoğan bertanya-tanya," mengapa dana tersebut diberikan dalam bentuk Dollar bukan emas. Mengapa kita tidak mengubah satuan unit moneter dalam bentuk emas, yang terbukti lebih stabil dan telah memperlihatkan kinerja yang baik dalam dalam sejarah internasional. Ini adalah suatu hal yang mesti kita pikirkan," lanjutnya.

Erdogan juga menjelaskan bahwa Turki telah membayar mahal dalam mengikuti perjanjian dengan IMF, dia menyatakan," Kita tidak lagi menggunakan dana bantuan IMF dalam 3 periode terakhir ini. Di bulan April kami utang kami kepada IMF telah benar-benar lunas dan kami tidak berminat untuk bekerjasama kembali dengan IMF. PM Turki ini juga menyatakan bahwa "Orang mungkin berharap agar IMF terus membantu negara-negara yang terjebak dalam krisis, namun tidak bagi kami, karena kami mampu menyelesaikan masalah kami sendiri." 
  

James Turk : Half Western Gold Is Gone

Dalam sebuah wawancara tanggal 29 Oktober 2012 di King World News pendiri Gold Money James Turk menyatakan bahwa  “... pada tahun 1997 lebih dari 2,000 ton emas berpindah keluar dari Inggris.”  Turk menambahkan  “Sekarang  sejak Inggris bukan lagi produsen tambang emas, maka kita tahu bahwa emas tersebut mesti keluar dari Bank of England (Bank Sentral Inggris) dimana mereka menyimpan cadangan emas negara lain, dan kemungkinan besar emas itu berpindah ke Zurich (Swiss) dengan mekanisme leasing atau lebih tepatnya lending (meminjamkan emas tersebut) ke pasar. Turk menambahkan "Pada saat itu saya berkesimpulan jumlahnya ada sekitar 15.000 ton emas yang berada di pasar atau di luar dari brankas emas bank Sentral. Ini kira-kira setara dengan setengah dari jumlah cadangan emas yang resmi berdasarkan laporan bank Sentral saat itu.

Apa yang ingin disampaikan James Turk adalah pada tahun 1997 ada mekanisme pressing  harga emas dengan cara melepas cadangan emas Eropa sejumlah 15.000 ton ke pasar dengan akad pinjaman. Untuk kemudian diserap berbagai industri seperti perhiasan, pabrikasi, dlsb . Namun intinya adalah menambah sisi suppy emas dunia secara masif sehingga menekan harga emas di pasaran.

Mari kita lihat bagaimana pengaruh mekanisme ini pada harga emas internasional di tahun 1997 dan tahun sebelumnya yaitu tahun 1996.  Pada tahun 1996 harga emas internasional ditutup (30/12) di angka US$396,25, kemudian pada tahun 1997 saat terjadi pelepasan emas secara masif ke pasar, harga emas ditutup (31/12) di angka US$289,80 atau turun 26,8%.

Mekanisme ini bisa saja efektif dalam jangka pendek, namun dalam jangka menengah dan panjang tidak. Mengapa? Sebab ketika bank sentral menekan harga emas dengan mekanisme di atas, maka pasar merespon dengan membeli emas bertahap di saat low price, demand meningkat dan keseimbangan harga yang baru muncul. Saat ini harga emas internasional US$1.722 atau naik hampir 6 kali lipatnya sejak 1997. 

Artinya selagi demand emas tumbun mekanisme menekan harga emas hanya efektif dalam jangka pendek saja, tapi tidak jangka panjang.

wallahu 'alam 

sumber :
http://www.usagold.com/reference/prices/history.html
http://kingworldnews.com/kingworldnews/KWN_DailyWeb/Entries/2012/10/29_Turk_-_15%2C000_Tons_Of_Western_Central_Bank_Gold_Is_Gone.html

Thursday, November 8, 2012

Lima orang Pakar dan Imam Syafii

Apabila di sebuah studio televisi ditampilkan lima orang pakar dalam sebuah dialog dengan tema mengatasi kemiskinan, maka akan muncul lima pendapat yang berbeda dengan argumennya masing-masing. Tidak kalah pula argumen itu dibumbui dengan berbagai teori dan experience  berdasar disiplin ilmu mereka untuk menguatkan pendapatnya. Sang pembawa acara dengan lincah akan berpindah-pindah mewawancarai satu pakar ke pakar lainnya. Kadang terjadi debat panas dan pembawa acara akan mendinginkannya.

Umumnya pendapat-pendapat ini hanya mengukur sesuatu dari sisi dunia saja dengan mengabaikan hari akhir dan bahkan mengenyampingkan Tuhan sebagai pencipta dan pemberi rizki .
Apabila imam Syafi'i hidup kembali dan tampil di studio itu, mestilah dia gerah mendengar penuturan para pakar tersebut,  dan melantunkan syair berikut sebagai teguran dan peringatan:

عَلَيْكَ بِتَقْوَى اللهِ إِنْ كُنْتَ غَافِلاً          يَأْتِيْكَ بِالْأَرْزَاقِ مِنْ حَيْثُ لاَتَدْرِيْفَكَيْفَ

تَخَافُ الْفَقْرَ وَاللهُ رَازِقًا          فَقَدْ رَزَقَ الطَّيْرَ وَالْحُوْتَ فِى الْبَحْرِ

وَمَنْ ظَنَّ أَنَّ الرِّزْقَ يَأْتِيْ بِقُوَّةٍ            مَا أَكَلَ الْعُصْفُوْرُ شَيْئًا مَعَ النَّسْرِتَزُوْلُ عَنِ الدُّنْيَا فَإِنَّكَ لاَ تَدْرِيْ      إِذَا جَنَّ عَلَيْكَ اللَّيْلُ هَلْ تَعِيْشُ إِلَى الْفَجْرِفَكَمْ مِنْ صَحِيْحٍ مَاتَ مِنْ غَيْرِ عِلَّةٍ      وَكَمْ مِنْ سَقِيْمٍ عَاشَ حِيْنًا مِنَ الدَّهْرِ

وَكَمْ مِنْ فَتًى أَمْسَى وَأَصْبَحَ ضَاحِكًا    وَأَكْفَانُهُ فِى الْغَيْبِ تُنْسَجُ وَهْوَ لاَ يَدْرِيْ

فَمَنْ عَاشَ أَلْفًا وَأَلْفَيْنِ        فَلاَ بُدَّ مِنْ يَوْمٍ يَسِيْرُ إِلَى الْقَبْرِ

Bertakwalah kepada Allah jika kamu lalai
Niscaya Dia memberimu rezeki dari jalan yang tidak kamu ketahui
Bagaimana kamu takut kefakiran padahal Allah pemberi rezeki
Dia memberi rezeki kepada burung dan ikan di laut bahari
Barangsiapa menyangka bahwa kekuatanlah yang mendatangkan rezeki
Tentu burung pipit kalah dengan burung elang, tidak mendapat rezeki

Kamu pasti akan meninggalkan dunia dan kamu tidak mengetahui
Apabila malam tiba apakah kamu akan tetap hidup sampai besok pagi?
Berapa banyak orang sehat yang meninggal tanpa sakit lagi
Berapa banyak orang sakit yang tetap hidup bertahun-tahun lagi
Berapa banyak anak muda yang tertawa-tawa ketika sore dan pagi
Padahal kain kafannya sedang dijahit sedang dia tidak menyadari
Barangsiapa dapat hidup seribu atau dua ribu tahun lagi
Ia akan mendatangi kubur dan itu sudah pasti

Semoga kita (terutama saya) yang sering lalai dan khilaf ini tidak mengukur sesuatu dari sisi dunia semata, ada sisi yang jauh lebih penting dan azali yaitu akhirat.  "Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenar-benarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui". (Al-Ankabuut 64).


Inilah Dunia

SEEKOR singa mati di hutan karena lapar, sedangkan daging domba dimakan oleh anjing.
Seorang hamba sahaya ada yang tidur di atas kasur empuk. Sedangkan seorang yang bernasab tidur di atas tanah.

Perintah untuk pergi
, orang berilmu dan beradab tak akan diam di kampung halaman untuk berleha-leha
.
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
. Pergilah, kan kau dapatkan pengganti dari kerabat dan teman.
Berlelah-lelahlah, sungguh manisnya hidup itu terasa setelah lelah berjuang.

Aku melihat air yang diam menjadi rusak karena tertahan
 jika air itu mengalir maka menjadi jernih. Tetapi jika tidak, dia kan keruh.
Singa tak kan pernah mendapatkan mangsa jika tak tinggalkan sarang.
Anak panah tidak akan mengenai sasaran jika tidak dilepaskan dari busurnya.
Jika saja matahari di orbitnya tak bergerak dan terus diam
, tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
.

Rembulan jika terus-menerus purnama sepanjang zaman, orang-orang tak kan menunggu saat munculnya datang
.
Biji emas bagai tanah biasa sebelum digali dari tambang
. Setelah diolah dan ditambang, manusia ramai memperebutkannya.
Kayu gaharu tak ubahnya kayu biasa di dalam hutan
. Jika dibawa ke kota berubah mahal dan jadi incaran hartawan.

Sabar dalam menuntut ilmu

Bersabarlah terhadap kerasnya sikap seorang guru. Sesungguhnya, gagalnya mempelajari ilmu karena memusuhinya.
Barangsiapa belum merasakan pahitnya belajar walau sebentar,
Ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.
Dan barangsiapa ketinggalan belajar di masa mudanya, 
maka bertakbirlah untuknya empat kali karena kematiannya.
Demi Allah, hakikat seorang pemuda adalah dengan ilmu dan takwa.
 Bila keduanya tidak ada maka tidak ada anggapan baginya.

Wednesday, November 7, 2012

Pilpres AS dan Harga Emas

Anggapan publik saat ini adalah apabila Mitt Romney terpilih sebagai presiden maka akan menyebabkan harga emas turun, sedangkan bila Obama kembali terpilih maka harga emas akan naik. Walau bagaimanapun, dalam sejarah pasca pemilihan presiden AS sejak 1971, pasar emas selalu bereaksi dengan hal yang berbeda atau apolitis tentang hasil pemilihan presiden.
Berikut kinerja emas pasca pemilihan presiden AS sejak 1971 :

1973………+73% (Republik menang)
1977………+21% (Demokrat menang)
1981………-32% (Republik menang)
1985………+7% (Republik menang)
1989………-3% (Republik menang)
1993………+20% (Demokrat menang)
1997………-21% (Demokrat menang)
2001……… 0% (Republik menang)
2005……… +20% (Republik menang)
2009………+24% (Demokrat menang)

Melihat data di atas, dari 6 kali kenaikan harga emas pasca pemilihan presiden, 3 kali terjadi ketika partai Republik menang dan 3 kali pula pasca kemenangan Demokrat. Kemudian dari data penurunan harga emas pasca pilpres, 2 kali terjadi pasca kemenangan Republik dan satu kali terjadi pasca kemenangan Demokrat.Dari data di atas rata-rata kenaikan harga emas adalah 27.5%, sedangkan rata-rata penurunannya adalah 18.6%.

Bergejolaknya harga emas pasca pilpres jauh berbeda dengan tenangnya harga emas selama masa kampanye presiden atau pra pemilihan .

Berikut kinerja harga emas selama masa kampanye presiden AS dalam sejarah :

1972……….+40%
1976……….-4%
1980………+5.4%
 1984……… -11%
1988……… -15%
1992………-5%
1996……… -5%
2000………-3.5%
2004……… +3.5%
2008……… +3%
2012…….. + 7% (selama bulan Oktober)

Bagi mereka yang yakin bahwa apabila Romney (Republik) menang maka akan berakibat bagi menurunnya harga emas selama tahun 2013, maka penting untuk diperhatikan bahwa sejak tahun 1971 telah terjadi 2 kali kenaikan harga emas yang signifikan dalam masa kepemimpinan partai Republik. Pertama, sewaktu kepemimpinan Richard Nixon pada 1973-1974 sebesar 66,15% dan kedua, semasa kepemimpinan George Bush 2002-2003 sebesar 21,7%.

Meskipun sulit untuk membuat hubungan antara kinerja harga emas pasca pilpres AS dan orang yang akan menempati kursi kepresidenan di gedung putih, akan merupakan sebuah kesalahan apabila kita menyimpulkan bahwa politik tidak memiliki peran dalam kinerja harga emas. Dalam jangka pendek kebijakan ekonomi dan bukan partai politik yang akan memainkan peran.

Kongres AS akan juga berperan dalam memilih siapa yang akan menjadi Direktur Federal Reserve yang juga akan berpengaruh dalam kebijakan moneter. Namun hingga  Januari 2014 Ben Bernanke akan tetap menjadi Direktur the Fed siapapun presidennya. Artinya kebijakan“money helicopters” akan kembali mengudara sebagai sinyal awal sebuah masalah dalam sistem perbankan dan ekonomi secara umum. Teknologi yang akan digunakan adalah “the printing press” untuk mendongrak ekonomi. Sehingga kebijakan yang diambil Federal Reserve akan lebih berperan terhadap gerjolak pasar emas daripada siapa yang akan menduduki gedung putih. Namun data harga emas yang mengiringi pilpres di atas tentu juga bisa menjadi pertimbangan bagi investor.

wallahu alam

Tuesday, November 6, 2012

Kapan & Bagaimana Dirham mencapai Eropa Timur



Mata uang perak atau Dirham ternyata juga telah lama digunakan oleh Eropa Timur dari hasil interaksi bisnis dengan dunia Islam pada abad pertengahan. Bukti-bukti arkeologis dan banyak timbunan-timbunan mata uang perak atau dirham menunjukkan hal ini. Perak oriental mengalir ke Eropa Timur dari awal abad kesembilan sampai awal abad kesebelas, tetapi dirham dan fragmen-fragmen dirham beredar di sana secara sporadis hingga abad keduabelas.

Di Russia, Ukraina, dan Belorussia , 95 timbunan perak dengan sedikitnya 10 koin pada masing-masing timbunan dari abad kesepuluh hingga abad kesebelas ditemukan. Kronologi dari 75 timbunan lain tidak bisa ditetapkan pada waktu ini. Sedikitnya 216 timbunan dari periode yang sama ditemukan di Scandinavia, 78 timbunan di Polandia dan Jerman, dan 24 timbunan di Estonia, Latvia, dan Lithuania .Semua timbunan itu berisi 200,000 sampai 300,000 dirham. Dan kita tidak menghitung di sini timbunan-timbunan dari abad kesembilan. Mata uang perak awalnya dicetak di Iraq, Afrika Utara dan Iran dari akhir abad kesembilan, terutama di Asia Tengah sejak tahun 900. Terdapat bukti kuat juga bahwa dari tahun 880-900 M, sistem timbangan Islam diadopsi di Eropa Timur.

Bagaimana dirham-dirham itu bisa sampai ke Eropa Timur? Di abad-abad kesembilan hingga abad keduabelas, peradaban-peradaban "Dunia Lama" yang paling kuat dan berpengalaman terletak di Asia, terutama di China dan Timur Tengah. Dasar-dasar ekonomi Kekhalifahan adalah inovasi-inovasi di bidang agrikultur yang memungkinkan pertumbuhan produksi dan pengembangan dinamis kota-kota. Beberapa sarjana berasumsi bahwa di Iraq dan Syria, 30% populasi penduduk hidup di kota-kota utama. Dalam konteks ini, perdagangan dan industri memainkan peranan penting, dan permintaan untuk berbagai barang meningkat, antara lain produk-produk hutan Eropa Timur: pakaian dari bulu binatang dan kulit-kulit (termasuk tupai, musang, berang-berang, rubah merah dan rubah hitam, kulit bulu musang kecil, ermelin, dan kelinci), lilin, madu, batu amber, pedang-pedang Frankish, dan para budak. (Kita juga dapat menambahkan bahwa sebagian orang berpendapat bahwa kata "slave" ("budak") diperoleh dari kata “Slav” ("Slavia"). Seorang pedagang dan duta Yahudi melaporkan bahwa, di tahun 965, jumlah budak-budak Slavonic (orang Slavia) di Cordoba meningkat selama 50 tahun dari 3000 menjadi 13,000 orang. Mata uang perak bisa dipotong menjadi bagian-bagian kecil, lalu dicairkan menjadi perhiasan-perhiasan dan ingot (batang logam), mereka mungkin juga telah ditimbun dan kemudian digunakan tanpa kehilangan nilai. Banyak fragmen-fragmen dirham, terutama dari timbunan-timbunan dengan koin-koin mutakhir yang dicetak antara tahun 950 dan 1020, dengan jelas menunjukkan bahwa perak tidak hanya merupakan bahan baku, tetapi juga uang yang digunakan dengan memperhitungkan beratnya. Perak Asia Tengah menjadi alat pembayaran yang sangat penting artinya, pendorong pengembangan pasar-pasar regional. Topografi timbunan-timbunan perak mengkonfirmasikan keterangan-keterangan ini.

Di Rusia timbunan-timbunan paling banyak dari abad kesepuluh sampai abad kesebelas ditemukan di tepi kiri sungai Dnieper, juga di Baratlaut Rusia antara Ladoga tua, Novgorod, Polotsk, dan Gnezdovo-Smolensk. Disamping itu, timbunan-timbunan banyak berdatangan dari Volga Bulgaria, sebagian dari lembah sungai Volga-Oka, Dniester bagian atas dan sungai-sungai Bug, serta Belorussia (Pripjet dan Niemen). 
Diatas semuanya, para budak dan emas diekspor ke pasar-pasar Afrika Utara dan dipertukarkan dengan garam, tekstil-tekstil, dan sebagainya. Beberapa sejarawan menaksir jumlah para budak berkulit hitam yang dijual di Afrika Utara di antara tahun 800-1100 sekitar 2,000,000.Di Scandinavia, para raja menghadiahi para prajurit mereka dengan logam mulia, dan salah seorang Viking paling terkenal, Olaf Trygvasson, menjadi raja setelah ia memaksakan pemungutan suatu upeti besar di Inggris. 
(sumber www.hidayatullah.com)

Friday, November 2, 2012

The Day When Dollar's Dying : an American Story

Hari ini saya terhenyak membaca berita bahwa Dollar tidak lagi dapat diterima dalam transaksi pembelian barang dari luar negeri. Berita ini benar-benar menggelisahkan, karena saya mempunyai tabungan senilai ratusan ribu dollar yang saya kumpulkan lebih dari 30 tahun, dan kini saya berniat  pensiun segera. 

Tampak wajah Presiden di saluran TV yang mencoba meyakinkan kita bahwa ini bukanlah masalah yang besar, dan tentu saja tidak berarti apa-apa kecuali kita berencana membeli mobil produksi asing atau pergi ke luar negeri. Dollar kita, katanya tetap akan "bernilai sebaik emas" di Amerika Serikat ini. Amerika, lanjutnya, adalah negara yang memiliki kekuatan ekonomi terpenting di dunia, dan Dollar adalah mata uangnya. Pemerintah, katanya lagi, tidak akan tinggal diam. Pemerintah tidak akan kehabisan uang, ucapnya. Dollar kita aman. 

Presiden berkata bahwa berita hari ini, karena ulah spekulan uang internasional yang mendorong krisis dan terus mengembangkannya. Dia berkata" bahwa para spekulan ini telah mendeklarasikan perang terhadap Dollar Amerika. Dan ini benar-benar tindakan bodoh karena ekonomi Amerika adalah ekonomi dengan pendapatan per kapita terbesar di dunia dan juga karena pemerintah Amerika tidak akan pernah kehabisan uang.  

Maka dia meminta rakyat untuk menghentikan semua transaksi internasional kecuali umtuk pembelian produk yang dianggap vital bagi Amerika. Dan untuk barang-barang yang dianggap vital ini, katanya lagi, pemerintah melalui perwakilannya memiliki wewenang untuk melakukan transaksi secara bebas seberapapun besarnya untuk menjaga agar barang-barang vital ini dapat masuk ke AS.  Amerika tidak akan terkungkung oleh anggaran internal dalam negeri atau gejolak nilai tukar mata uang asing, katanya lagi.

Saya bukanlah tipe orang yang mudah panik dalam kondisi apapun, tapi walau Presiden sudah menjamin sedemikian rupa, saya mulai panik. Jadi setelah meregangkan badan sedikit, saya memutuskan untuk menelepon kantor bahwa saya sakit hari ini dan pergi ke toko untuk menambah stok kebutuhan sehari-sehari. Sekedar jaga-jaga saja. Namun apa yang saya temukan benar-benar mengagetkan.

Sejumlah toko tutup pada hari itu, dan satu-satunya toko yang buka diserbu oleh orang-orang yang tampaknya punya ide yang sama denganku. Sebagian besar barang dalam daftar belanjaku sudah kosong dari rak. Jadi saya pun pulang untuk menghubungi pialangku.

Saya bicara padanya tentang jatuhnya Dollar dan rencanaku membeli emas pekan ini. Uhhh. Saya sudah sering membaca tentang emas ini sebulan terakhir, tetapi selama itu saya selalu berfikir membeli emas hanya satu dari sekian banyak alternatif investasi lainnya.Dan bila pun saya jadi membelinya, seluruh sinyal menganjurkan agar mengambil keputusan tersebut di tahun 2014, jadi saya fikir saya memiliki waktu yang cukup untuk beralih ke emas. Karena keyakinan itu saya telah meminta pialang saya untuk menjual seluruh obligasi dan menyimpannya dalam bentuk cash atau mata uang asing, sehingga saya bisa menukarnya dengan emas ketika waktunya tiba. 

Saya kontak pialang saya untuk sekadar meyakinkan dana tersebut masih likuid dalam situasi seperti ini. Dia berkata, dananya masih likuid sepanjang dia tidak melakukan transfer internasional. Kemudian saya menghubungi pedagang emas terbesar di daerahku, salah satu yang direkomendasikan kepadaku. Tetapi dia mengatakan bahwa dia hanya membeli saja hari ini, tidak menjual. Dia berkata bahwa dia tidak melakukan penjualan karena suppliernya tidak mencatumkan harga jual atas stok emasnya. Dia menganjurkan untuk mencoba kembali esok hari. Saya coba menghubungi pedagang emas lainnya dan mendapat hasil yang sama.

Jadi disinilah saya duduk, sembari menulis diary yang menyedihkan. Saya tidak tahu apa yang terjadi besok, dan saya benar-benar bingung. Saya punya firasat tidak enak. Saya pikir yang bisa saya lakukan adalah menunggu dan melihat apa yang terjadi besok.