Umumnya pendapat-pendapat ini hanya mengukur sesuatu dari sisi dunia saja dengan mengabaikan hari akhir dan bahkan mengenyampingkan Tuhan sebagai pencipta dan pemberi rizki .
Apabila imam Syafi'i hidup kembali dan tampil di studio itu, mestilah dia gerah mendengar penuturan para pakar tersebut, dan melantunkan syair berikut sebagai teguran dan peringatan:
عَلَيْكَ بِتَقْوَى اللهِ إِنْ كُنْتَ غَافِلاً يَأْتِيْكَ بِالْأَرْزَاقِ مِنْ حَيْثُ لاَتَدْرِيْفَكَيْفَ
تَخَافُ الْفَقْرَ وَاللهُ رَازِقًا فَقَدْ رَزَقَ الطَّيْرَ وَالْحُوْتَ فِى الْبَحْرِ
وَمَنْ ظَنَّ أَنَّ الرِّزْقَ يَأْتِيْ بِقُوَّةٍ مَا أَكَلَ الْعُصْفُوْرُ شَيْئًا مَعَ النَّسْرِتَزُوْلُ عَنِ الدُّنْيَا فَإِنَّكَ لاَ تَدْرِيْ إِذَا جَنَّ عَلَيْكَ اللَّيْلُ هَلْ تَعِيْشُ إِلَى الْفَجْرِفَكَمْ مِنْ صَحِيْحٍ مَاتَ مِنْ غَيْرِ عِلَّةٍ وَكَمْ مِنْ سَقِيْمٍ عَاشَ حِيْنًا مِنَ الدَّهْرِ
وَكَمْ مِنْ فَتًى أَمْسَى وَأَصْبَحَ ضَاحِكًا وَأَكْفَانُهُ فِى الْغَيْبِ تُنْسَجُ وَهْوَ لاَ يَدْرِيْ
فَمَنْ عَاشَ أَلْفًا وَأَلْفَيْنِ فَلاَ بُدَّ مِنْ يَوْمٍ يَسِيْرُ إِلَى الْقَبْرِ
Bertakwalah kepada Allah jika kamu lalai
Niscaya Dia memberimu rezeki dari jalan yang tidak kamu ketahui
Niscaya Dia memberimu rezeki dari jalan yang tidak kamu ketahui
Bagaimana kamu takut kefakiran padahal Allah pemberi rezeki
Dia memberi rezeki kepada burung dan ikan di laut bahari
Dia memberi rezeki kepada burung dan ikan di laut bahari
Barangsiapa menyangka bahwa kekuatanlah yang mendatangkan rezeki
Tentu burung pipit kalah dengan burung elang, tidak mendapat rezeki
Tentu burung pipit kalah dengan burung elang, tidak mendapat rezeki
Kamu pasti akan meninggalkan dunia dan kamu tidak mengetahui
Apabila malam tiba apakah kamu akan tetap hidup sampai besok pagi?
Berapa banyak orang sehat yang meninggal tanpa sakit lagi
Berapa banyak orang sakit yang tetap hidup bertahun-tahun lagi
Berapa banyak orang sakit yang tetap hidup bertahun-tahun lagi
Berapa banyak anak muda yang tertawa-tawa ketika sore dan pagi
Padahal kain kafannya sedang dijahit sedang dia tidak menyadari
Padahal kain kafannya sedang dijahit sedang dia tidak menyadari
Barangsiapa dapat hidup seribu atau dua ribu tahun lagi
Ia akan mendatangi kubur dan itu sudah pasti
Ia akan mendatangi kubur dan itu sudah pasti
Semoga kita (terutama saya) yang sering lalai dan khilaf ini tidak mengukur sesuatu dari sisi dunia semata, ada sisi yang jauh lebih penting dan azali yaitu akhirat. "Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenar-benarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui". (Al-Ankabuut 64).
No comments:
Post a Comment