www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Thursday, November 26, 2020

Ekonomi Inggris Terendah dalam 3 Abad Terakhir

Salah satu negara Eropa yang paling parah terkena dampak ekonomi dari pandemi adalah Inggris. Negeri dengan sejarah maritim ini juga mencatat korban meninggal paling banyak akibat corona di Eropa.

Inggris menjadi negara Eropa yang dua kali memberlakukan lockdown yang sangat ketat. PM Inggris Boris Johnson baru beberapa hari mengumumkan berakhirnya lockdown tahap ke 2, ketika Menteri Keuangan Inggris menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Inggris mengalami penurunan sebesar 11,3% di hadapan parlemen. Angka ini adalah yang terendah sejak 300 tahun terakhir atau sejak tahun 1709, dimana dalam periode itu termasuk di dalamnya satu kali pandemi global dan sejumlah peperangan.

Pada tahun 1709 Inggris mengalami apa yang dikenal dengan Great Fost yaitu musim dingin paling hebat di Eropa kala itu. Ribuan penduduk Inggris meninggal karena frostbite dan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 13,4%.

Karena pandemi ini Menkeu Rishi Sunak menggelumbungkan anggaran melebihi limit. Dengan rincian £4,3 miliar ( Rp81,2 
triliun) untuk mengatasi pengangguran agar kembali bekerja, £3,7 miliar (Rp69,9 triliun) untuk pendidikan dan perguruan tinggi, dan £3,7 miliar untuk rumah sakit.

Akibatnya nilai utang Inggris meningkat tajam sepanjang tahun 2020, sebagaimana gambar di bawah :

 
Sedangkan gambar berikut adalah prediksi pertumbuhan ekonomi Inggris hingga 2025. Prediksi ini terbagi dua yaitu prediksi yang dikeluarkan pada awal pandemi di  bulan Maret 2020 (kuning) dan pada bulan November 2020 (biru). Dimana pertumbuhan ekonomi tahun ini adalah minus 11,3 % dengan prediksi di bulan November. Sedangkan prediksi awal pandemi (maret 2020) masih positif 1,1%