www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Tuesday, November 17, 2020

Tahap ke 3 Fase Kenaikan Harga Emas

Fase kenaikan harga emas (bull markets) pasca Perang Dunia 2, pertama kali terjadi pada kurun tahun 1971-1980 (harga emas naik 2.200%), sedangkan yang kedua terjadi pada kurun 1999-2011 (dengan kenaikan 760%). Setelah 2011 harga emas mengalami penurunan hingga tahun 2015. Mencapai titik terendah per 16 Desember 2015  yaitu $1.050 per ounce. Sejak saat itu hingga kini, emas perlahan mengalami kenaikan harga dan mencapai puncaknya bulan Juli 2020 di angka $1.994 per ounce yang merupakan harga tertinggi sepanjang sejarah.

Bagaimana peluang kenaikan harga emas tahun 2021?

Grafik pergerakan Suplay moneter dan Harga Emas.

Trend kenaikan harga emas masih akan terjadi. Faktor utamanya adalah kenaikan atau inflasi moneter yang berasal dari stimulus finansial pemerintah dengan menciptakan uang ke dalam sistem. Sehingga suplay uang ( M 2) terus naik. Ketika suplay uang semakin naik, maka nilai uang  secara bertahap akan turun. Ketika nilai uang turun, maka harga komoditas termasuk emas otomatis naik.

Fenomena itulah yang terjadi dalam grafik di atas. Kenaikan suplay uang (garis hitam) beriringan dengan kenaikan harga emas (garis kuning). Data dalam grafik adalah kurun Jan 2015 - Nov 2020.

Maka dengan hanya satu faktor saja yaitu pertumbuhan uang yang dicetak untuk membantu ekonomi pasca pandemi akan memicu trend kenaikan emas tahun 2021. Apalagi ditambah dengan faktor geopolitik yang semakin rawan terkait terpilihnya Presiden baru AS yang tidak kompromi terkait perebutan pengaruh laut Cina Selatan antara Beijing dengan Washington dengan sekutu-sekutunya. Ditambah dengan krisis Timur Tengah yang semakin mencapai puncak ekskalasi.

Maka tahap ke 3 trend kenaikan harga emas adalah rentang 2015-2025 akan terus berlangsung dan menemukan momentumnya.

No comments: