www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Wednesday, August 26, 2009

Dinar Kelantan

Dinar Kelantan pertama kali diluncurkan pada tahun 2006 oleh Mariwasa Kraftangan, produsen suvenir dan replika objek seni dan budayaa. Pemerintah bagian Kelantan Malaysia memberikan status legal tender terhadap Dinar, sehingga resmi menjadi alat tukar yang sah di Kelantan. Namun pemerintah federal di Kuala Lumpur memveto keputusan tersebut berdasar UU Malaysia bahwa pemerintah negara bagian tidak boleh mengedarkan koin/mata uang. Koin ini mempunyai komposisi emas 22 karat, dan memiliki 3 denominasi yaitu 1/4, 1/2, dan 1 Dinar. Saat ini Dinar di Kelantan hanya digunakan secara terbatas di komunitas tertentu. Bisa saja suatu saat nantim apa yang pernah disodorkan oleh Mahatir agar negara-negara Islam menggunakan Dinar benar-benar menjadi kenyataan walau jalan ke sana tidak mudah. Komunitas-komunitas yang menggunakan Dinar sebagai alat transaksi sudah bermunculan di berbagai negara. Ini menjadi modal ketika nanti emas atau Dinar benar-benar legal jadi alat tukar. Sejarah biasanya berulang sebab Dinar adalah mata uang modern yang paling lama digunakan dalam sejarah umat manusia selama 14 abad, dan hingga kini belum satu pun mata uang yang menyamainya.

Ben Bernanke : Mesin Uang AS


Ben Bernanke dalam pidatonya tahun 2002 mengatakan " Pemerintah AS mempunyai teknologi, bernama mesin cetak (uang), yang memungkinkan untuk memproduksi sebanyak mungkin Dollar tanpa biaya sepeserpun.

Mesin inilah yang selalu digunakan oleh AS dalam kondisi kritisnya sekalipun. Terakhir senjata ini digunakan dalam bail out triliunan Dollar tahun 2008. Namun siapa yang menabur angin dia pula yang menuai badai. Badai itu dalam bentuk utang AS sebesar $9 triliun dalam dekade mendatang, yang setara dengan total GDPnya artinya kedepan rasio utang AS terhadap GDPnya mencapai 100%. Ini bertebaran dalam bentuk US Treasury Debt (utang dept. keuangan AS) terhadap asing yang mencapai 40%.

Ketika krisis ini mencapai puncaknya di AS efeknya akan seperti domino yang menghantam siapa saja yang ada kaitan bisnis dengannya, terutama sektor perbankan.

Lagi-lagi salah satu penyebabnya adalah fiat money yang digambarkan Riawan Amin sebagai salah satu Satanic Finance di dunia saat ini.

Sunday, August 23, 2009

Riawan Amin : Umat Islam harus mulai terapkan Dinar & Dirham


Dalam acara seminar internasional ekonomi syariah yang berlangsung di Wisma Antara, Jakarta, Kamis 13 Agustus 2009 Dirut Bank Muamalat Indonesia, Dr. Ahmad Riawan Amin mempertegas penyebab miskin umat Islam di Indonesia. Menurutnya, penyebab kemiskinan tersebut adalah bangsa ini masih terus terjebak pada satanic finance atau sistem keuangan setan yang diprakarsai negara-negara Barat.

“Ada tiga pilar yang menjadi kekuatan sistem keuangan setan. Yaitu, uang kertas, dibolehkannya bank melakukan pencetakan uang, dan sistem riba,” papar praktisi perbankan syariah yang aktif menulis buku tentang pentingnya penerapan sistem ekonomi syariah.

“Uang kertas yang sekarang menjadi alat tukar kita, sebenarnya uang yang dipaksakan. Karena tidak mempunyai nilai dari uang itu sendiri,” jelas Riawan. Karena itu, menurutnya, di antara langkah yang harus dilakukan umat Islam adalah selain kembali kepada sistem ekonomi syariah juga harus mulai menerapkan uang dinar dan dirham.

Riawan Amin tidak menyebutkan siapa biang kerok di balik kebusukan sistem ekonomi saat ini. “Saya tidak perlu menyebutkan siapa. Tapi, saya yakin kita sudah tahu. Bayangkan, penduduk yang jumlahnya hanya 1 sampai 2 persen Amerika bisa menguasai 80 persen perekonomian Amerika. Dan orang-orang inilah yang menguasai 30 persen ekonomi dunia,” papar Riawan lebih jelas.

Masih menurut Riawan, Indonesia mungkin masih lebih bagus dari Amerika dalam soal keuangan. Karena bank sentralnya masih milik negara. Tapi di Amerika, The Fed atau bank sentral Amerika sama sekali bukan milik negara. Tapi gabungan dari beberapa perusahaan keuangan swasta di sana.

Pembicara lain dalam seminar ini adalah Prof. Dr. Hasan Tsabit dari Yaman. Pakar keuangan ini menegaskan kembali pentingnya umat Islam untuk kembali menerapkan sistem ekonomi syariah. “Begitu banyak dalil syar’i yang melarang keras umat Islam untuk ikut dalam sistem ribawi, baik kecil apalagi besar,” ucap Hasan di sela-sela pemaparan makalahnya yang begitu konfrehensif tentang solusi ekonomi syariah.

Menurutnya, sistem kapitalis merupakan ekonomi laba-laba yang cepat meluas dan cepat hancur lebur. Krisis demi krisis dan resesi demi resesi telah menimpa dunia secara periodik. Di antaranya, tahun 1929, krisis inflasi 1970, krisis pasar modal yang terkenal dengan Senin Hitam di tahun 1987, krisis saham manipulatif tahun 2000, krisis pasar modal tahun 2006 yang efeknya telah menghancurkan bursa negara-negara Arab termasuk Saudi, dan krisis keuangan September 2008 hingga saat ini.

Dua pembicara lain adalah Ir. Muhaimin Iqbal dan Abdullah Fathoni, MM yang menegaskan pentingnya umat Islam untuk menerapkan keuangan dinar dan dirham.

Menurut Iqbal, uang sebenarnya mempunyai tiga fungsi. Yaitu, sebagai alat tukar, penyimpan nilai, dan sebagai satuan perhitungan atau timbangan.

“Uang kertas yang selama ini kita gunakan, baik rupiah, dolar, atau apa pun, sama sekali tidak mempunyai ketiga fungsi itu. Kecuali hanya sebagai alat tukar yang sangat terbatas,” jelas Iqbal yang juga pengusaha gerai dinar.

Masih menurut Iqbal, dunia sekarang selama kurun 85 tahun terakhir sedang menuju kehancuran besar dengan hanya menggunakan uang kertas. “Bahkan, sejak 27 tahun lalu, IMF telah melarang anggotanya untuk menggunakan dinar dan dirham sebagai referensi mata uang,” tegas Iqbal.

Sedangkan Abdullah Fathoni, MM yang juga perwira AU dengan pangkat Kolonel ini, menegaskan sisi aplikasi penyebaran Dinar dan Dirham melalui koperasi. Beliau menekankan pentingnya aksi nyata dari seminar ini, sehingga tidak hanya sekadar seminar saja. Target beliau tahun 2014 seluruh jawa sudah tersebar koperasi-koperasi berbasis Dinar. Dan satu hal lagi yang penting koperasi-koperasi ini mempunyai induk yang mengkooridinir seluruh koperasi ini.

Seminar yang dihadiri Menpora, Adyaksa Dault yang juga sebagai keynote speaker, juga dihadiri sekitar tiga ratus peserta dari berbagai ormas Islam dan perguruan tinggi di Indonesia. mnh

sumber : eramuslim.com, foto: republika

Saturday, August 22, 2009

Koin Emas dan Perak 53 SM di Belanda

Pada 13 November 2008 sebuah penemuan penting dari 109 keping koin suku Euburones yang ditemukan di Belanda telah diumumkan melalui kantor berita AP. Koin-koin tersebut terdiri dari 39 keping koin emas dan 70 keping koin perak. Nico Roymans, arkeolog yang memimpin penelitian ini yakin bahwa koin emas itu ada hubungannya dengan suku Euburones yang menurut klaim Julius Caesar (pemimpin Romawi saat itu) telah dikalahkannya pada 53 SM setelah suku tersebut berkonspirasi dengan kelompok lain membunuh 6000 orang pasukan Roma.
Ini adalah satu bukti bahwa mata uang emas dan perak adalah mata uang yang paling lama di gunakan dalam sejarah umat manusia. Ketika mata uang emas mulai diperkenalkan oleh Julius Caesar pada 46 SM, ternyata Suku Euburones yang berasal dari Jerman telah menggunakannya setidaknya pada 53 SM. Mungkin saja suku-suku lain saat itu di Eropa juga menggunakannya secara luas.
Nah ketika negara-negara Uni Eropa dalam pertemuannya tahun 2008 lalu melalui presidennya Nicolas Sarkozy mendorong dunia agar kembali kepada sistem gold standard. Sesungguhnya mereka sedang menggagas sistem keuangan yang telah berabad-abad berlaku di sana, mulai zaman Julius Caesar dan bahkan jauh sebelumnya. Apabila keinginan mereka terkabul maka ini semacam pengulangan sejarah walau tidak terlalu mirip, karena gold standard tidak murni menggunakan emas sebagai mata uang, hanya penimbang dari mata uang lain seperti fiat money.
Kita sebagai kaum muslimin juga memiliki sejarah penggunaan uang emas (Dinar) dan perak (Dirham) yang amat lama. Sejak masa Kenabian Muhammad SAW hingga kekhlalifahan Turki Utsmani tahuh 1924, kita tidak pernah putus menggunakan Dinar dan Dirham sebagai mata uang.
Mahatir Mohammad pada krisis 1997 mengusulkan penggunaan Dinar sebagai alat tukar perdagangan sesama negara muslim menggantikan Dollar AS, namun usahanya kandas seiring mundurnya dia sebagai PM Malaysia.
Alhamdulillah penggunaan Dinar dan Dirham saat inipun mulai menyebar luas melalui berbagai wakala, yang tentu ini hanya awal dari kembalinya dunia menggunakan mata uang yang adil sepanjang masa yaitu Dinar dan Dirham.

New Zimbabwe Dollar : Back Up Asset Riil

Gubernur Bank Sentral Zimbabwe, Gideon Gono membuat kejutan. Dia akan membawa Zimbabwe untuk beralih menggunakan mata uang yang di back up dengan real asset seperti emas, platinum, dan berlian. Langkah ini ditempuh setelah bertahun-tahun Zimbabwe didera krisis yang melambungkan angka inflasinya. Pertengahan tahun lalu misalnya Zimbabwe harus mengeluarkan pecahan uang kertas 50 miliar dollar Zimbabwe yang hanya cukup untuk membeli 4 butir jeruk atau setangkup roti.

Gono sendiri menulis tentang idenya ini " .....apa yang saya sebut sebagai seruan untuk tidak kembali lagi secara membabi buta kepada uang cetakan dan kemudian katakan kepada pasar " pergilah ke neraka dengan mata uang lain, inilah Dollar Zimbabwe yang baru (yang diback up dengan real asset).

Bisa jadi apa yang dilakukan oleh Gubernur Bank Sentral ini dianggap gila oleh mayoritas orang . Namun sesunggunya ini adalah langkah yang realistis. Zimbabwe adalah suatu negara yang kaya dengan sumber daya mineral dan potensi agrikultur (sama dengan Indonesia), namun bertahun-tahun mereka krisis dibawah pemerintahan yang korup dan rezim yang totalitarian. Artinya daripada mereka terus terpuruk menggunakan uang kertas yang tidak berujung, kenapa tidak mereka menjaminkan mata uangnya menggunakan kekayaan mineral yang mereka sendiri punya melimpah ruah. Ini tentu akan mengembalikan kembali kemakmuran negeri mereka.

Ini adalah satu bukti lagi betapa real asset seperti emas selalu menjadi pilihan sebagai penjamin nilai uang, karena memang sesungguhnya emas itulah pembanding dari seluruh barang dan jasa yang adil. Sehingga selama berabad-abad kaum muslimin menggunakan uang emas (Dinar) dan perak (Dirham) sebagai mata uang. Bahkan Romawi pada masa Julius Caesar telah menggunakan emas sebagai mata uang jauh lebih dahulu sekitar tahun 46 SM. Julius Caesar ini pula yang memperkenalkan standar konversi dari uang emas ke uang perak dan sebaliknya dengan perbandingan 12 : 1 untuk perak terhadap emas. Standar Julius Caesar ini berlaku di belahan dunia Eropa selama sekitar 1250 tahun yaitu sampai tahun 1204. Artinya mata uang emas adalah mata uang yang paling lama digunakan dalam sejarah umat manusia.

Sejarah biasanya berulang, fenomena seperti di Zimbabwe dan negri-negri lain bisa jadi merupakan langkah awal dari penggunaan secara penuh Dinar dan Dirham sebagai mata uang utama dunia. Terakhir simak pendapat John Naisbitt bahwa" Monopoli terakhir yang akan ditinggalkan umat manusia adalah monopoli uang kertas"

wallahu 'alam

Friday, August 21, 2009

Kenaikan harga emas?

Peter Grant dari USA Gold memprediksi akan terjadi kenaikan harga emas dari pola triangle konsolidasi yang telah terjadi selama beberapa kali dalam kurun waktu 2003 hingga 2009 seperti gambar di samping. Garis-garis biru menunjukkan pola triangle yang selanjutnya diikuti dengan kenaikan harga yang terjadi empat kali pada tahun 2003, 2004, 2006 dan 2008. Pola konsolidasi triangle terakhir terjadi pada kurun 2006/2007 yang menghasilkan harga emas internasional tertinggi pada US$ 1032,20 per troy ounce pada 2008.
Kali ini pola ini terulang dari data hingga 19 agustus 2009 dimana kembali terjadi pola konsolidasi triangle. Jika trendnya sama, maka kita sedang menjelang kenaikan harga emas ke titik yang lebih tinggi. Namun sekali lagi banyak sekali faktor yang mempengaruhi harga emas. Dan ilmu masa depan hanya milik Allah SWT, namun ketika hujan itu tiba, setidaknya sudah ada payung di rumah kita.
Wallahu 'alam

Thursday, August 20, 2009

Bank Sentral : Uang Kertas atau Emas?

Ketika Bank Sentral akan menjual cadangan emasnya di tengah sistem uang kertas yang tidak di back up dengan emas, apa yang terjadi? Ya mereka menjual emas dalam jumlah besar dengan target harga emas turun sedemikian rupa sehingga nilai uang (US Dollar misalnya) akan naik. Ketika harga emas turun dan nilai Dollar naik, maka mereka akan dengan mudah membeli kembali emasnya bahkan lebih banyak dari semula. Bahkan bila harga emas naik sedemikian rupa, mereka akan tetap bisa membelinya kembali. Kenapa? Ya...karena tinggal mencetak uangnya saja.
Jadi bagaimana?Ini kan lingkaran setan. Bank Sentral akan tetap bisa membeli berapa ton emas dengan uang cetakannya itu selagi nilai uang kertas itu berharga. Jika nilai uang kertasnya hancur, maka mereka tinggal gigit jari membeli emas dengan uang kertas. Tapi kapan ini terjadi? Cepat atau lambat hal ini akan terjadi. Dollar dan Rupiah misalnya dalam sepuluh tahun terakhir saja, bila diukur dengan Dinar, nilai Rupiah kehilangan daya belinya sebesar 83%, sedangkan dalam periode yang sama US Dollar kehilangan daya belinya sebesar 71%. Artinya nilai uang baik Dollar maupun Rupiah terus tergerus nilainya dari masa ke masa. Hingga tiba nantinya janji Nabi SAW dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar ibnu Abi Maryam" Akan tiba masanya pada umat manusia, ketika tidak ada apapun yang berguna selain Dinar dan Dirham" (musnad imam Ahmad ibn Hanbal).

Ketika masa itu tiba maka Bank Sentral tidak bisa lagi mencetak uang kertasnya karena memang sudah tidak laku lagi. Pada saat itulah dominasi kapitalis terhadap perekonomian khususnya mata uang akan musnah berganti dengan Hakim yang Adil sepanjang masa yaitu uang emas (Dinar) dan uang perak (Dirham) dalam konteks mata uang.

Wallahu 'alam

Tuesday, August 18, 2009

Manuver Cina & Harga Emas

Perusahaan-perusahaan energi China telah menghabiskan dana sekitar US$23 Miliar sejak Desember tahun lalu untuk membeli aset-aset asing yang memang saat ini sedang rendah nilainya. Menurut Jim Rogers Cina tidak mempunyai nikel, minyak, dan timah yang cukup sedangkan akan tiba masa krisis.Mereka berkeliling dunia untuk membeli apa yang mereka bisa dalam mempersiapkan badai krisis. Perusahaan-perusahaan Cina seperti PetroChina Co., China Petroleum & Chemical Corp. and Cnooc Ltd., sedang mempelajari investasi di perusahaan-perusahaa Afrika, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Asia tengah menurut Mike Arruda dari JP Morgans

Contohnya seperti China Petrochemical Corp., perusahaan minyak terbesar kedua di Cina telah setuju untuk membeli Addax Petroleum Corp yang berbasis di Jenewa Swiss sebesar US$7,6 Miliar yang memiliki cadangan minyak di Kurdi.

Dalam 10 tahun terakhir memang Cina meningkat konsumsi minyaknya hampir dua kali lipat dari 4,2juta barel/hari tahun 1998 menjadi 8 Juta barel/hari tahun 2008.

Apa kaitannya dengan Dinar/emas? Seiring dengan meningkatnya permintaan minyak Cina sebagai negara pemegang cadangan devisa dunia ( US$2,1 triliun,), tentu komoditi-komoditi lain seperti emas akan ikut terkerek naik, sebab emas adalah timbangan dari seluruh barang dan jasa. Emas berkorelasi positif dengan seluruh komoditi termasuk energi. Walaupun hubungan ini tidak selalu mulus, karena tetap saja ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga emas seperti Dollar index (kekuatan Dollar) dlsb.

Tetapi setidaknya bisa saja emas akan meningkat harganya dalam waktu-waktu mendatang, seiring dengan musim kenaikan harga emas di awal atau akhir September.bahkan bisa lebih cepat dari prediksi, berkaitan dengan krisis yang sedang mendekati puncaknya. Wallahu 'alam

Friday, August 7, 2009

Akibat Infasi

Kitab Suci Al Quran pada surat Ar-Rum (30) berbunyi sbb "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)"

Di tengah lingkungan ribawi , inflasi adalah keniscayaan. Tidak satupun larangan Allah SWT yang tidak ada hikmahnya. Kehidupan ekonomi yang berbasis riba, tentu akan menuai azab Allah SWT dengan berbagai bentuknya. Salah satunya adalah berkurangnya kemakmuran dari muka bumi ini. Hal ini ditandai dengan berputarnya harta hanya pada segelintir elit tertentu saja. Riba menyebabkan orang hanya ingin mendapatkan hasil yang besar tanpa perlu bekerja keras. Cukup hanya menaruh uangnya di bank maka dia dapat mendapat tambahan hasil dari riba yang terus bergulir. Sedangkan bila ia investasikan dalam sektor riil maka tentu peluang untung ruginya sama. Nah ketika orang-orang yang tidak ingin menghadapi resiko ini menemukan riba, maka dia menjadi pilihan orang-orang yang malas berusaha tadi. Akibat selanjutnya uang hanya beredar di bank saja tanpa masuk ke sektor riil. Bukankah uang di bank akan di salurkan ke sektor riil pula, tentu saja iya (dengan tambahan riba tentu). Namun pertanyaanya siapa yang punya akses ke bank ini? Pengusaha tertentu saja bukan? yang punya aset besar, jaminan, kelangsungan usaha yang sudah lama, dsb dsb dsb, bahkan dengan akses tertentu seorang pengusaha bisa mendapatkan dana triliunan dan membawa kabur hingga kini seperti Edy Tansil. Adilkah? Tentu tidak. Ketika akses kapital tidak tersedia bagi si miskin dan terus berlangsung lingkaran ini....maka bisa jadi kita syahadat, sholat, zakat, puasa, haji namun disebut sebagai pendusta agama sebagaimana ancaman dalam surat al ma'un bagi orang yang tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Jadi bagaimana solusinya? Mulailah dengan memperhatikan orang-orang terdekat kita. Orang-orang miskin yang untuk makan saja sulit.
Wallahu 'alam

Monday, August 3, 2009

Penjual dan Pembeli yang bertakwa

Dalam sebuah riwayat ada dua orang yang melakukan transaksi jual beli tanah.Penjual tanah menjual sebidang tanah kepada sang pembeli. Selesai jual beli sang pembeli tanah bersama anak lelakinya langsung menggarap tanah tersebut. Ketika sedang menggarap tanah, tiba-tiba mereka menemukan sebuah peti yang ternyata isinya adalah sejumlah emas. Melihat ini si pembeli tanah langsung cemas dan berusaha untuk menghubungi si penjual tanah atau pemilik tanah sebelumnya. Setelah bertemu, pembeli tanah menceritakan yang terjadi dan memberikan sejumlah emas itu kepadanya, sebab dia menganggap hanya membeli tanahnya saja tidak berserta emas itu. Namun sang penjual menolak sebab ia merasa sudah menjual tanah itu kepadanya dan apa yang ada dalam tanah itu menjadi milik si pembeli. Subhanallah ternyata mereka penjual dan pembeli saling menolak kepemilikian terhadap peti emas tersebut. Karena masalahnya tidak selesai maka mereka bawa perkara ini kepada Qadhi (hakim). Sang Qadhi hanya senyum-senyum saja mendengar perkara ini. Akhirnya Hakim yang soleh ini mengambil keputusan. Ia bertanya kepada pembeli tanah, "hai Fulan apakah engkau memiliki anak lelaki?" "Ya", jawab pembeli tanah. Kemudian hakim bertanya kepada penjual tanah "Dan apakah engkau memiliki anak perempuan?", "Ya", jawab penjual tanah. Ya sudah nikahkan saja mereka dan berikan emas ini kepada mereka berdua. Alhamdulillah perkarapun selesai.
Apa pelajaran yang dapat diambil dari kisah di atas. Itulah yang terjadi apabila penjual dan pembeli adalah orang-orang yang bertakwa (muttaqiin) yang selalu berhati-hati dalam bermuamalah agar terhindar dari kepemilikan yang bukan haknya. Orang-orang bertakwa inilah yang kita cari dalam segala urusan baik ibadah maupun muamalah, agar hidup kita aman baik dunia maupun akhirat. Dan hendaklah ketakwaan menjadi ukuran dalam berinteraksi sehari-hari dan menilai seseorang. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu (QS Al Hujuraat (49) : 13)

Saturday, August 1, 2009

Dan TNI pun menyebarkan Dinar....


Dalam sebuah tabligh akbar di pendopo Banjarnegara Ahad 26 Juli 2009, saya singgung sedikit mengenai ketahanan dan pertahanan negara yang mempunyai makna lebih luas. Saat itu masih hangat-hangatnya Bom JW. Marriot dan Ritz Carlton di Jakarta. Saya katakan bahwa jika ada orang yang masuk ke rumah kita untuk merampok harta benda yang kita miliki, maka tentu kita melawan untuk mempertahankannya. Jika kita mati maka kita mati syahid, dan apabila kita membunuh perampok itu, maka perampok itu masuk neraka. Namun krismon 97-98 kondisinya sama, yaitu kaum muslimin hartanya dirampok sedemikian rupa hingga tinggal seperempatnya, namun kita semua tidak sadar bahwa kita sedang dirampok, begitu pula TNI dan Polisi kita tidak berusaha mempertahankan harta benda rakyat, karena semuanya tidak sadar bahwa kita sedang dirampok. Buah dari itu semua maka TNI melakukan penyelidikan apa akar dari krismon. Kenapa TNI menyelidiki krismon, bukankah itu tugas Depkeu, atau Deperindag dan para ekonom kita? Sebabnya adalah Krismon membahayakan kestabilan negara. Apa hasil penyelidikan mereka? Hasilnya adalah krismon terjadi karena Rupiah kita adalah uang kertas, sehingga rentan hancur nilainya. Sehingga solusinya adalah dengan menggunakan mata uang emas, agar uang kita tidak mudah dihancurkan nilainya oleh spekulan. Maka implementasinya adalah mereka pun khususnya TNI AU mulai mensosialisasikan dinar sebagaimana gerai dinar mencoba untuk menyeberluaskannya. Sehingga Koperasi Mabes AU di Cilangkap pun melakukan jual beli Dinar. Insya Allah ke depan Dinar akan mulai memasuki seluruh sektor di negeri ini dan menjadi alat transaksi sehari-hari sebagaimana peran dinar dahulu sebagai hakim yang adil bagi seluruh barang dan jasa.