www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Thursday, August 20, 2009

Bank Sentral : Uang Kertas atau Emas?

Ketika Bank Sentral akan menjual cadangan emasnya di tengah sistem uang kertas yang tidak di back up dengan emas, apa yang terjadi? Ya mereka menjual emas dalam jumlah besar dengan target harga emas turun sedemikian rupa sehingga nilai uang (US Dollar misalnya) akan naik. Ketika harga emas turun dan nilai Dollar naik, maka mereka akan dengan mudah membeli kembali emasnya bahkan lebih banyak dari semula. Bahkan bila harga emas naik sedemikian rupa, mereka akan tetap bisa membelinya kembali. Kenapa? Ya...karena tinggal mencetak uangnya saja.
Jadi bagaimana?Ini kan lingkaran setan. Bank Sentral akan tetap bisa membeli berapa ton emas dengan uang cetakannya itu selagi nilai uang kertas itu berharga. Jika nilai uang kertasnya hancur, maka mereka tinggal gigit jari membeli emas dengan uang kertas. Tapi kapan ini terjadi? Cepat atau lambat hal ini akan terjadi. Dollar dan Rupiah misalnya dalam sepuluh tahun terakhir saja, bila diukur dengan Dinar, nilai Rupiah kehilangan daya belinya sebesar 83%, sedangkan dalam periode yang sama US Dollar kehilangan daya belinya sebesar 71%. Artinya nilai uang baik Dollar maupun Rupiah terus tergerus nilainya dari masa ke masa. Hingga tiba nantinya janji Nabi SAW dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar ibnu Abi Maryam" Akan tiba masanya pada umat manusia, ketika tidak ada apapun yang berguna selain Dinar dan Dirham" (musnad imam Ahmad ibn Hanbal).

Ketika masa itu tiba maka Bank Sentral tidak bisa lagi mencetak uang kertasnya karena memang sudah tidak laku lagi. Pada saat itulah dominasi kapitalis terhadap perekonomian khususnya mata uang akan musnah berganti dengan Hakim yang Adil sepanjang masa yaitu uang emas (Dinar) dan uang perak (Dirham) dalam konteks mata uang.

Wallahu 'alam

No comments: