www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Tuesday, February 28, 2017

Swiss Gold Imports and Gold Exports

    Fokus ke Swiss sebagai salah satu pusat perdagangan emas di Eropa. Berikut data bulanan Ekspor, Impor, dan Net Import-Ekspor selama 2 tahun terakhir hingga Januari 2017. Dari sisi Impor bulan Januari ini senilai 197 ton, tertinggi di antara bulan-bulan lainnya tahun 2016 kecuali Desember 2016. Sedangkan impor Januari 2017 senilai 121 ton sehingga net import-ekspor 77 ton. 

Sedangkan asal negara yang mensuplai kebutuhan emas Swiss (impor) masih didominasi Inggris sejumlah 84 ton atau 43% dari total impor emas Swiss. Dan negara-negara lain yang dominan adalah AS, Uni Emirat Arab, dan Hongkong.
 
Selanjutnya dari sisi ekspor negara tujuan suplai emas Swiss di dominasi oleh Asia yaitu India, Hongkong, Cina, Singapura dan Thailand. Kelima negara itu  mencakup 77% ekspor emas Swiss. Dan Jerman berada di urutan ke enam.
 
Ini menjadikan Swiss sebagai salah satu hub perdagangan emas tersibuk di Eropa .


Monday, February 27, 2017

Peralihan Aset



.
   Ada satu hal menarik mengamati pola bank-bank sentral Eropa menjual cadangan emasnya. Mereka justru menjualnya pada harga terendah. Inggris adalah satu di antaranya. Pada tahun 1999 menkeu Gordon Brown (yang kemudian menjadi PM Inggris 2007-2010) menjual 50% atau 395 ton  dari cadangan emasnya dengan harga antara 160-185 Poundsterling per ounce. Hari ini harganya senilai 1.000 Poundsterling atau naik 570% dibanding saat Brown memutuskan menjual cadangan emas Inggris.

Demikian pula Swiss, sebuah negara yang memiliki tradisi emas yang kental mengambil keputusan dan waktu yang keliru ketika menjual aset berharganya. Mereka menjual 50% cadangan emasnya atau 1.300 ton antara tahun 1999 hingga 2005 dengan harga rata-rata 505 Francs per ounce. Sejumlah 250 ton lainnya dilepas tahun 2007-2008 dengan harga 780 Francs per pounce. Kini harga emas senilai 1.240 Francs per ounce.

Silk-road-gold-240217Namun ketika Inggris dan Swiss menjual emasnya ketika di harga terendah, justru negara-negara jalur sutra Cina, Rusia, India, dan Turki membeli 28.000 ton sejak tahun 2000.

Bagaimana memahami dua kutub yang berbeda ini? Dalam ilmu alam, kita memahami bahwa air akan selalu mencari jalan atau meluncur dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Ini pula yang terjadi di dunia saat ini, ada perpindahan aset riil dari negara barat ke negara timur. Kebijakan ekonomi negara-negara Eropa dan AS dengan sistem moneter yang menjauhkan atau bahkan memutus emas dari sistem moneter internasional telah memicu pencetakan uang (fiat money) secara masif dan brutal tanpa jaminan emas.Ini menimbulkan ketidakstabilan nilai uang dari waktu ke waktu yang akhirnya menimbulkan penurunan daya beli sebagai efek dari Inflasi. Hal ini kemudian menimbulkan krisis ekonomi berupa defisit anggaran, pengangguran, dan berbagai efek negatif ekonomi lainnya yang menimpa negara-negara barat. Maka untuk mengatasi masalah ekonominya maka tahap demi tahap cadangan emas pun dilepas.  Emas yang mereka lepas ini tentu beralih kepada negara-negara yang membelinya yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Maka mengalirlah emas dari barat ke timur.


Wednesday, February 22, 2017

Yunani Makin Terpuruk setelah Bantuan IMF dan UE


     Yunani adalah sebuah negara di Eropa yang hingga kini mengalami depresi ekonomi. Krisis ini berawal pada akhir 2009 sebagai efek dari krisis ekonomi global di Amerika tahun 2008-2009. Kini setelah 7 tahun mendapatkan bail out (semacam bantuan keuangan dari pihak lain) miliaran Euro situasinya tidak semakin baik sebaliknya bertambah buruk.

Dimitra (73) seorang pensiunan Yunani mengatakan bahwa dia tidak pernah membayangkan dalam hidupnya akan menerima bantuan kupon makanan berupa sejumlah beras, dua kantong pasta, satu keranjang buncis, sejumlah kurma, dan sekaleng susu untuk sebulan. "It had never even crossed my mind" katanya. 

Kini lebih dari setengah dari pendapatannya sebesar 332 Euro habis untuk sewa sebuah apartemen kecil di Atena, sedangkan sisanya untuk membayar tagihan.

Krisis ekonomi global telah memaksa 4 negara Uni Eropa untuk mendapatkan pinjaman internasional. Irlandia, Portugal, dan Siprus mulai bangkit dan memulai kembali ekonominya. Walaupun masih perlu jalan panjang agar mereka benar-benar selamat. Namun Yunani setelah 3 kali mendapat guyuran utang, situasinya jauh lebih buruk.

Dana talangan dari Uni Eropa dan IMF telah menyelamatkan Yunani dari kebangkrutan, namun berbagai syarat pengetatan anggaran dan program reformasi ekonomi telah menggeser ekonomi Yunani dari resesi menjadi depresi. Situasi ini mirip dengan Indonesia pada krismon 1998 yang mendapat bantuan dari IMF dengan syarat Soeharto menandatangani  LoI (Letter of Intent) di bawah tekanan yang berisi 50 poin. Dua poin yang saya ingat adalah BI menjadi lembaga independen atau tidak di bawah pemerintah dan IPTN mesti ditutup.

PM Yunani Alexis Tsipras mengatakan bahwa "Kita semua mesti berhati-hati terhadap negara yang sedang melakukan penjarahan dan terhadap orang yang telah dan sedang melakukan pengorbanan atas nama Eropa" katanya bulan ini.

Yunani bukanlah negara paling miskin di Eropa. Tingkat kemiskinan lebih tinggi di Bulgaria dan Rumania. Namun tahun 2015 Yunani masuk sebagai negara dengan tingkat penurunan materi terparah di Eropa.

Di  food bank tempat Dimitra mengambil jatahnya yang melayani wilayah sentral Atena, jumlah keluarga yang mendapat jatah makanan adalah 11.000 keluarga, naik dari 2.500 keluarga tahun 2012, 6.000 keluarga tahun 2014, dan 5.000 di antaranya adalah anak-anak.

"Kebutuhannya sangat besar, kami tidak tahu sampai kapan kami dapat memenuhi kebutuhan mereka" kata Eleni Katsouli seorang petugas yang melayani mereka.


 

Tuesday, February 21, 2017

Kyrgyzstan wants everyone to have 100 grams of gold

Tolkunbek Abdygulov
National Bank of the Kyrgyz Republic
Secara geografis Kyrgyzstan adalah sebuah negara pecahan Uni Soviet yang terkepung daratan dan terletak antara  China dan Kazakhstan. Belum lama ini melalui Gubernur Bank Sentralnya Tolkunbek Abdygulov memulai sebuah eksperimen agar setiap warga negaranya (total penduduk sekitar 6 juta) memiliki setidaknya 100 gram emas. 

Gubernur mengatakan bahwa "Gold can be stored for a long time and, despite the price fluctuations on international markets, it doesn't lose its value for the population as a means of savings," . "I'll try to turn the dream into reality faster."
Namun sayangnya dia menggesa agar mengalihkan  aset penduduk dari ternak ke emas. Padahal sebagaimana kita tahu ternak termasuk aset riil yang menguntungkan ekonomi khususnya di pedesaan baik untuk konsumsi atau perdagangan. Sisi positifnya Kyrgyzstan mulai menyadari emas sebagai salah satu instrumen moneter. Bank sentralnya juga memproduksi emas batangan dengan variasi berat mulai 1 gr hingga 100gr. Inilah yang mendorong mereka menganjurkan peralihan aset penduduk ke emas. Apabila mimpi Abdygulov terbukti, penduduk negara tsb akan memiliki sekitar 600 ton emas atau kenaikan 30 kali lipat dari cadangan emas negara. 
"Dengan pengalaman kelam pergolakan krisis ekonomi tahun 1990-an hingga kegagalan perbankan dalam dekade terakhir, emas sepertinya menjadi jaring pengaman. Bagi Kyrgyzstan, emas menjadi instrumen  investasi alternatif . Perbankan nasional menjamin likuiditas emas--kami tidak hanya menjual (emas), tetapi juga membeli kembali emas yang kami cetak dan kami jual." tambah kang Abdygulov.
Pemerintah Kyrgyz memutuskan untuk menaikkan porsi emas dalam cadangan devisanya sebesar 10% dari total devisa sebesar 2 Miliar Dollar AS. Dengan produksi sebesar 20 ton per tahun, bank sentral menggunakan mata uang mereka Som untuk membeli tambang emas lokal, yang dapat mereka jual ke ke luar negeri sewaktu-waktu. Abdygulov master dari Nagoya University dan University of North Texas  sudah menghitung kenaikan produksi dalam jangka waktu ke depan.

Monday, February 20, 2017

Deficits Must Be Finance

King World News - James Turk - The U.S. May Be About To Make Real Money (Gold & Silver) Great Again!       Jelas defisit memerlukan
biaya. Tahun lalu defisit neraca perdagangan AS mencapai 0,5 Triliun Dollar , dan kendala yang dihadapi bung Trump adalah kuatnya Dollar, minimnya tabungan nasional, dan utang nasional AS sebesar 20 Triliun Dollar atau 100% dari GDP. Lemahnya permintaan barang dan jasa AS (karena dollar terlalu tinggi) dan berkurangnya anggaran akibat pemotongan pajak menyebabkan pemerintah AS mesti menutup defisit anggaran segera. Di satu sisi Trump telah menuduh mitra dagang utama mereka yaitu Cina, Jepang, dan Jerman melakukan perang mata uang dengan melemahkan nilai mata uang mereka terhadap Dollar untuk mendapatkan keuntungan perdagangan dengan AS, namun di sisi lain AS minta bantuan kepada mereka untuk mengatasi utangnya. Masalahnya adalah Amerika berada dalam kondisi konsumsi yang lebih besar daripada apa yang mereka bisa produksi (ini salah satu ekses dari kuatnya nilai Dollar sehingga kalah dagang dengan negara lain), sehingga tata dunia baru yang terjadi adalah negara kreditor terbesar dunia malah tergantung kepada musuhnya.

Setidaknya Trump mesti bercermin pada sejarah ketika AS menjadi negara adidaya pada paruh       pertama abad 20. Yaitu pasca Great Deppression 1932 dan Perang Dunia ke dua ketika dunia ramai-ramai membeli produk manufaktur, makanan, peralatan perang AS yang surplus. Begitu pula pasca perang Vietnam Amerika mengalami kenaikan aktivitas ekonomi. Namun kini situasinya berbeda AS mesti mencari finansial untuk menutupi defisitnya, yang kondisinya mendekati tahun 1970-an ketika Hyperinflasi merajalela akibat pencetakan uang kertas yang massif menggantikan sistem moneter berbasis emas. Hari ini rakyat Amerika bisa saja kembali mengalaminya. Bagaimanapun Amerika mengalami underinvested  sumber daya fisik dan manusia. yang menyebabkan konsumsi yang berlebih dalam ekonomi.

Secara geopolitik pelemahan ekonomi Amerika bermakna destabilisasi. Cina sebagai ancaman utama AS mencoba menjadi altenatif. Mengandalkan pasarnya yang besar, Cina mencoba mengambil keuntungan dari sistem pasar bebasnya yang memberi finansial kepada negara-negara untuk infrastruktur yang mereka butuhkan. Sebagai negara yang hanya 2% dari cadangan devisanya dialihkan ke emas, Cina telah mempunyai 1.833 ton emas naik 600 ton sejak tahun 2003, menjadikan Cina sebagai negara terbesar ke 6 dunia pemegang cadangan emas. Kebijakan Cina ini tentu untuk mengurangi risiko dari nilai Dollar. Maka bagi Trump emas juga akan menjadi hedging dari potensi global disorder dari kebijakan yang diambilnya yang berpotensi membenturkan antara negara dengan negara, konsumen dan produsen, kreditor dan debitor. Emas adalah pengaman klasik ketika 2/3 negara dunia memiliki aset dalam denominasi uang kertas yang mana bank sentralnya akan terus memainkan kebijakan yang mengarah pada penurunan nilai mata uang itu sendiri.

sumber : John Ing (King World News)