www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Friday, April 30, 2021

Royal Mint Mengeluarkan Koin Emas 10 kg


Koin emas biasanya dicetak dalam kepingan atau satuan berat gram. Seperti koin emas Dinar (4,25 gr) , koin emas Eagle Amerika (1 troy ounce atau sekitar 31 gr), koin emas Kangaroo Australia (31 gr), koin emas Kruggerand Afrika Selatan (31gr), koin emas Maple Leaf Kanada (31 gr) dll. Namun bagaimana apabila koin emas tsb dalam satuan kilogram? Tentu berat di kantong, baik harga ataupun secara fisik.

Namun itulah yang dilakukan perusahaan logam mulia milik kerajaan Inggris, Royal Mint. Mereka memproduksi koin emas seberat 10 kg Queen's Beast, yang terbesar dalam 1.100 tahun terakhir. Prosesnya sendiri memakan waktu 400 jam ditambah 4 hari pemolesan atau penghalusan yang melibatkan ahli kerajinan logam mulia Royal Mint, perajin tradisional dipadu dengan inovasi teknologi. Koin setebal 20 cm ini  terjual dengan nilai £ 10.000 (sekitat Rp200 juta). Pihak Royal Mint tidak menjelaskan proses penjualan ataupun pembelinya.



Koin emas ini satu sisinya menggabungkan simbol 10 binatang buas, di antaranya Banteng, Kuda, Unicorn, Singa, Elang, Naga dan lainnya.


 
Sumber : theguardian.com

Thursday, April 8, 2021

Bank Sentral Hungaria lindungi Aset dengan Emas

Hungaria melalui bank sentralnya, Magyar Nemzeti Bank (MNB) membeli 63 ton emas, sehingga menambah cadangannya hingga tiga kali lipat  dari 31,5 ton menjadi  94,5 ton emas akhir Maret lalu.

Menjadikannya sebagai pembelian emas terbesar bank sentral dalam 10 tahun terakhir dan sinyal Hungaria butuh cadangan emas sebagai lindung nilai cadangan devisa  selain Dollar AS.


Melalui rilis pers pada 7 April kemarin, Bank Sentral Hungaria menjelaskan alasan pembelian tsb karena emas tidak memilki risiko kredit (no credit risk) dan pihak ke 3 (no counterparty risk), sehingga berfungsi sebagai aset pengaman dalam berbagai kondisi ekonomi (baik normal atau ekstrem), dan sebagai cadangan penting bagi bank sentral.

Ini bukanlah kali pertama Bank Sentral Hungaria melakukan pembelian emas dalam jumlah besar. Pada Oktober 2018 mereka juga membeli 28,4 ton dari Bank Sentral Inggris sehingga menaikkan cadangan emas mereka 10 kali lipat dari 3,1 ton menjadi 31,5 ton atau kenaikan 1.000%. 


Dengan kata lain dalam rentang waktu 2,5 tahun Hungaria menambah cadangan emasnya hingga 30 kali lipat atau 3.000% dari 3,1 ton menjadi 94,5 ton atau penambahan 91,4 ton.

Yang menarik motivasi pembelian emas 2021 adalah "managing new risks arising from the coronavirus pandemic” atau mengelola risiko-risiko baru yang muncul dari pandemi virus corona. Kalimat ini secara halus bermaksud bank sentral di berbagai negara saat ini menjadikan pandemi covid 19 sebagai alasan untuk menaikkan utang,  menaikkan stimulus likuiditas, sehingga menambah pertumbuhan uang beredar yang ujungnya adalah menurunkan nilai atau daya beli mata uang tsb (debasing currency). Oleh karena itu Hungaria menaikkan cadangan emasnya sebagai bentuk antisipasi faktor-faktor di atas.

Dalam bahasa diplomatiknya sebagaimana yang tercantum dalam rilis pers bank sentral mereka adalah :
"further increase the importance of gold in national strategy as a safe-haven asset and as a store of value.” (Meningkatkan kesadaran pentingnya emas sebagai aset simpanan  dan proteksi nilai yang aman  dalam strategi nasional ).


Pembelian emas besar-besaran ini juga menaikkan posisi Hungaria di peringkat 36 negara-negara dengan cadangan emas terbesar, dari sebelumnya di peringkat 56. Sehingga Hungaria masuk  30% negara-negara-negara cadangan emas terbesar.

 
Sumbet : bullionstar.com





Tuesday, April 6, 2021

Robert Mundell Peraih Nobel Ekonomi Meninggal

Robert Mundell peraih Nobel tahun 1999 meninggal kemarin (5/4) di usia 88. Ekonom Supply- Side Econom ini yang mencetuskan Euro sebagai mata uang bersama Uni Eropa. Supply Side Economy  adalah paham dimana pertumbuhan ekonomi suatu negara akan naik ketika penawaran barang dan jasa meningkat, lawannya adalah arus utama ekonom Demand Side Economy atau paham Keynesian.

Kematiannya dikonfirmasi oleh Sophia Johnson asisten direktur program riset ekonomi Columbia University, dimana Mundell sebagai Profesor Emeritus.

Robert Mundell mendapat hadiah Nobel karena teorinya tentang pasar yang fleksibel termasuk arus bebas keluar masuk modal dan buruh adalah syarat keberhasilan mata uang tunggal dalam suatu kawasan. Penelitiannya menjadi landasan pembentukan mata uang tunggal Eropa, yang pada awalnya disepakati 11 negara.

Sebagai ekonom Supply-Side Economy, Mundell fokus pada penurunan tingkat pajak marjinal sebagai insentif produksi dan konsumsi barang dan jasa. Presiden Ronald Reagan memakai teorinya dalam program pemotongan pajak dan pengendalian inflasi, sehingga pertumbuhan ekonomi AS saat itu mencapai  7,4%  atau tertinggi dalam 3 dekade.

Sebagai penganut pasar bebas, Mundell mendukung berlakunya nilai tukar mata uang tetap (fixed exchange rate). Saat krisis finansial 2008, Mundell menyeru Eropa untuk memberlakukan nilai tukar tetap mata uang Euro terhadap Dollar, dengan alasan pemberlakuan nilai tukar mengambang (flexible exchange rate) hanya akan menyebabkan ketidakseimbangan yang memicu krisis finansial global.

Pendapatnya bersebrangan dengan ekonom Milton Friedman yang juga peraih nobel, yang berpendapat nilai tukar mengambang lebih kondusif bagi perdagangan karena nilai tukar akan mencapai keseimbangan secara otomatis daripada membiarkan negara mengontrol penawaran atau pencetakan mata uangnya sendiri.

Mundell dan Emas

Dalam sebuah pertemuan makan malam (16 Okt 2008),  yang digelar oleh Committee  For Monetary Research and Education, Mundell didaulat untuk berbicara secara spontan saat itu. Ada  2 hal yang dia sampaikan terkait dengan emas :
1. Cina, sebagai negara dengan surplus Dollar yang demikian besar (cadangan devisa Cina dalam bentuk Dollar), sangat tertarik membeli emas sebagai lindung nilai cadangan Dollarnya tanpa mengganggu tatanan ekonomi dunia.

2.  Apabila International Monetary Fund (IMF) benar-benar menjual cadangan emasnya, sebagaimana beberapa kali digembar-gemborkan, maka Cina akan membeli seluruhnya.

Pernyataan Mundell ini disampaikan, terkait posisinya sebagai penasihat resmi pemerintah Cina ketika itu. Dan tampaknya poin-poin tsb dituruti oleh Cina melihat perkembangan terkini.

Robert Alexander Mundell lahir 24 Oktober 1932  di Kingston, Ontario, Kanada. Meraih gelar Bachelor Art di University British Columbia, setahun kemudian meraih Master di University of Washington, dan meraih gelar PhD dalam ilmu ekonomi dari Massachussets Institute of Technology atau MIT.

Sumber : bloomberg.com dan gata.com