www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Wednesday, December 28, 2011

Koin-koin emas Banten di temukan di Sungai Thames Inggris

TANGGAL 11 Desember 2003 kantor berita Reuters, Inggris, memberitakan tentang penemuan koin-koin misterius asal Banten. “Satu ikat koin-koin yang berasal dari Jawa, Indonesia, telah ditemukan tertanam dalam lumpur di pinggiran Sungai Thames, London.”

Koin-koin yang berasal dari abad ke-17 itu punya lubang enam di tengahnya, 90 keping dalam satu renteng, dengan inskripsi dalam bahasa Arab (Melayu) “Pangeran Ratou ing Bantam” (Lord King at Bantam). “Ini adalah penemuan koin-koin Jawa yang pertama kalinya di London,” kata ahli-ahli koin dari The British Museum.

Kamis pagi, 10 November 1681, para budak hilir mudik menaikkan barang-barang ke atas kapal London yang dinakhodai Kapten John Danielszn. Barang-barang tersebut adalah hadiah yang akan dipersembahkan kepada Raja Inggris, antara lain berupa 200 karung lada, satu partai intan berlian, burung merak dari emas yang bertaburkan intan baiduri, serta hadiah-hadiah lainnya. Semuanya berjumlah sekitar 12.000 real.

Hari itu, para utusan Banten akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris, sebagai utusan resmi dari Sultan Abdul Kahar Aboen Nassar, yang dikenal sebagai Sultan Haji atau Sultan Muda. Rombongan berjumlah 33 orang itu dikepalai Ngabei Naya Wipraya dan Ngabei Jaya Sedana. Seorang budak meninggal dalam perjalanan. Pada 29 April 1682, kapal sampai di Inggris, dan berlabuh di Sungai Thames dekat Kota Erith.

Dua kali para duta Banten diterima oleh Raja Karel II di Istana Windsor, dengan sambutan yang penuh kebesaran, seperti umumnya menyambut tamu-tamu dari negara-negara sahabat lainnya. Oleh Raja Inggris, Ngabei Naya Wipraya dan Ngabei Jaya Sedana diangkat menjadi “Knight” dan dianugerahi gelar kehormatan, Sir Abdul dan Sir Achmet.

Selama 2,5 bulan berada di Inggris, para utusan diajak berkeliling Kota London, serta berkunjung ke pembesar-pembesar kerajaan dan Kompeni Inggris, The British East India Company. Mereka tinggal di Windsor, ke mana-mana diantar dengan kereta kerajaan dan ditemani pembesar-pembesar istana. Mereka diajak menonton pertunjukan komedi “The Tempest of Shakespeare”, ke Westminster, kapel Raja Hendrick VII, sekolah terkenal dari Monsieur Thouberti, lalu menyusuri Sungai Thames hingga sampai ke Morta Lake. Pada saat menyusuri Sungai Thames inilah mata uang Banten yang dibawa oleh salah seorang utusan terjatuh ke dalam Sungai Thames. Ini adalah kemungkinan jawaban yang paling masuk akal atas pertanyaan kenapa koin-koin itu ditemukan di Sungai Thames.

Mereka juga mengadakan kunjungan kehormatan pada Hertog York dan putrinya, yang kemudian menjadi Ratu Anna. Selama berkeliling, banyak sekali orang datang menonton. Mereka terdorong rasa ingin tahu karena belum pernah ada duta-duta negara lain yang disambut begitu meriah dan agung. Mungkin karena mereka adalah duta pertama dari wilayah timur yang berkunjung di Inggris, dengan penampilannya yang eksotis.

Pada malam hari 15 Mei 1682, salah seorang juru masak Banten sakit keras, yang akhirnya meninggal dunia. Jenazahnya dimakamkan di St. James Park, yang berhadap-hadapan dengan Hyde Park.

Pada 23 Agustus 1682, utusan Banten pulang melalui Kota Duyns dengan kapal Kemphoorn. Dibawanya pula hadiah-hadiah dan surat dari Raja Karel untuk disampaikan kepada Sultan Banten, dan surat-surat perjanjian kerja sama dengan Kompeni Inggris.

Saat kapal mulai memasuki wilayah Banten pada Januari 1683, mereka melihat bahwa Banten sekarang sudah jauh berbeda dengan Banten yang mereka tinggalkan dulu. Pada akhir 1681, telah timbul perselisihan antara Sultan Haji dan ayahnya, Sultan Ageng Tirtayasa.

Perselisihan berlangsung semakin runcing, yang akhirnya timbul peperangan. Sultan Tua menyerang Istana Surosowan di Banten, tempat kediaman Sultan Muda. Karena semakin terdesak, Sultan Muda akhirnya meminta bantuan VOC. Dengan bantuan pasukan Kompeni yang dipimpin Mayor Isaack St. Martin dan Francois Tack serta pasukan gabungan pribumi, serangan dan kepungan Sultan Tua di Surosowan berhasil dipatahkan. Namun, peperangan belumlah usai. Sultan Tua menyingkir ke tempat kediamannya di Tirtayasa, sambil terus melakukan penyerangan-penyerangan. Perang anak-ayah ini berlangsung sampai 1683. Akhirnya, 14 Maret 1683, Sultan Ageng berhasil ditangkap akibat pengkhianatan anaknya.

Pada awal peperangan, para pedagang-pedagang asing lebih memihak Sultan Tua, karena Sultan Muda lebih suka membina hubungan baik dengan Kompeni. Oleh karena itu, setelah kemenangannya, tanggal 14 April 1682 Sultan Muda mengeluarkan perintah untuk mengusir semua warga Inggris dari wilayah Banten. Demikian juga dengan pedagang-pedagang dari Denmark, Prancis, dan Portugis.

Pada saat para utusan Banten dijamu dengan penuh kehormatan dan diajak berkeliling Kota London, pada waktu yang hampir bersamaan warga Inggris diusir oleh Sultan Muda dari wilayah Banten.

Kapten kapal Kemhoorn akhirnya menyadari situasi Banten saat itu. Kemudian marahlah dia kepada para utusan Banten. Mereka tidak jadi diturunkan di Banten, tetapi di daerah Caringin. Hadiah-hadiah berupa 9 peti berisi senapan, kaca, pisau, pelana untuk naik kuda, 17 tong kecil berisi air saringan, 1 tong isi lentera, serta "Anjing yang sangat kelewat jeleknya" (kemungkinan anjing buldog), yang diberikan oleh Raja Karel II, hanya diserahkan melalui perantaraan Belanda.

Dari sebuah kerajaan mandiri yang menentang Kompeni Belanda, kini Banten telah menjadi boneka dari pemerintahan di Batavia. Sultan Haji bahkan memberikan kuasa monopoli penuh kepada Kompeni untuk seluruh wilayah Kerajaan Banten. Bahkan sultan hampir tidak berani melangkah tanpa meminta pendapat Kompeni terlebih dahulu. Inilah awal dari keruntuhan Banten sebagai kesultanan besar yang mandiri.

Sumber:
1. Pikiran Rakyat, Sabtu, 9 Februari 2008
2. Ahmad Mansyur Suryanegara Api Sejarah Jilid I
3. Puji Harsono, Sastra-Indonesia.com

Tuesday, December 27, 2011

Muhammad bin Abdullah sebagai Wirausahawan

Sebelum menjadi Nabi dan Rasul SAW, Muhammad bertahun-tahun bergelut sebagai wirausahawan. Sehingga bisa kita katakan bahwa sebuah perubahan besar di Jazirah Arabia hingga kemudian menembus batas cakrawala di dunia dalam bidang : hukum, tata sosial, ekonomi, politik, budaya, dan hankam yang semuanya termaktub dalam kata addin (QS 3 : 19) bermula dari seseorang yang berprofesi sebagai wirausahawan di berbagai pasar yang bernama Muhammad bin Abdullah.

Adapun pasar-pasar yang pernah dikunjungi Muhammad bin Abdullah ketika masih sebagai wirausahawan di sekitar Jazirah Arabia adalah :

1.Dumatul Janda
Pasar dekat Hijaz Utara yang berbatasan dengan Syiria. Merupakan pasar tahunan yang diramaikan pada sepenuh bulan Rabi'ul Awwal.

2.Mushaqqar
Sebuah kota yang terkenal di Hijar, Bahrain. Di sini diselenggarakan pasar tahunan sepenuh bulan Jumadil Awwal.

3. Suhar
Pasar di Oman yang merupakan pasar tahunan yang berlangsung selama lima hari di bulan Rajab.

4. Daba
Salah satu diantara dua kota Pantai yang dijadikan pusat kegiatan pemasaran komoditi produk Cina, India dan kota-kota dari timur lainnya. Di sini timbul pasar tahunan setelah pindah dari pasar Suhar. Oleh karena itu aktivitas pemasarannya terjadi pada akhir bulan Rajab.Para wirausahawan dari pasar Suhar setelah lima hari pada bulan Rajab, pada akhir bulan Rajab pindah ke Daba.

5. Shihir atau Maharah
Pasar tahunan Shihir ini di pantai antara Aden dengan Oman. Di sini dikenal dengan parfum
Amber. Pasar tahunan digelar pada pertengahan atau Nisfu Sya'ban.

6. Aden
Pasar tahunan Aden diselenggarakan pada puluhan pertama Ramadhan. Di sini merupakan tempat pemasaran komoditi dari wilayah timur dan selatan.

7. San'a
San'a merupakan ibukota Yaman. Pasar tahunan di sini dibuka sebagai kelanjutan dari Aden. dilaksanakan dari puluhan kedua hingga akhir Ramadhan.

8.Rabiyah
Salah satu kota di Hadramaut. Pasar tahunan yang diselenggarakan pada pertengahan hingga akhir bulan Dzulqaidah.

9. Ukaz
Pasar Ukaz terletak di Nejaz atas. Pasar tahunan ini diselenggarakan bersamaan waktunya dengan pasar Rabiyah Hadramaut, artinya dilaksanakan pada pertengahan hingga akhir Dzulqaidah.

10.Dzul Majaz
Pasar Dzul Majaz yang berposisi dekat dengan Ukaz. Pasar tahunan ini diselenggarakan setiap 1-7 Dzulhijjah.

11. Mina
Mina sebuah pasar sebagai kelanjutan dari pasar Dzul Majaz. Waktu pasar tahunan Mina diselenggarakan bersamaan dengan waktu Haji.

12. Nazat
Pasar yang letaknya di Khaibar dan pasar tahunan ini diselenggarakan dari puluhan pertama hingga akhir bulan Muharam.

13. Hijr
Sebuah kota di Yamamah. Adapun pasar tahunan ini diselenggarakan waktunya bersamaan dengan pasar Nazat, artinya dirayakan pada waktu puluhan pertama hingga akhir Muharam.

Demikinlah aktivitas pasar-pasar yang berada di Jazirah Arabia menurut sumber sejarah Al-Muhabber dan Mu'ajam al-Buldan dalam Encyclopaedia of Serah, Jilid II, diterbitkan oleh The Muslim School Trust London . Di pasar-pasar inilah, Muhammad bin Abdullah sebagai wirausahawan sering melakukan transaksi dagang, dengan wirausahawan dari Cina dan India.


Sumber : Api Sejarah Jilid I (2010), Ahmad Mansyur Suryanegara.

Tuesday, December 6, 2011

Once Upon a Time 3

1445

Kini mari kita kembali pada komite moneter pertama yang dirundingkan di Genoa mulai Oktober 1445 hingga Juni 1447. Sepanjang perang ratusan tahun, maka selama itu pulalah terjadi malapetaka ekonomi dan moneter yang berlarut-larut.Pada tahun 1420, mata uang Perancis livre mendapat tekanan berat sehingga harus mendevaluasi nilainya. Raja Perancis menilai ulang livre sebesar 0,78 gram emas per keping secara relatif terhadap Gold Mark sebagai satuan unit kontemporer untuk emas. Namun pasar memperjualbelikan livre hanya sekitar 11% dari nilai resminya, atau seberat 0,09 gram emas saja. Pasar telah mendevaluasi livre sebesar 90%.

Jacques Rueff menggambarkan reaksi Raja Perancis sbb : Pada 1421 Charles VII "memilih rangkaian ukuran sebagai poros bagi nilai livre yang dianggap sesuai dengan nilai sebenarnya yang terus diadopsi Perancis hingga 5 abad kemudian: larangan transaksi nilai tukar oleh dealer yang tidak terdaftar dan memperbaiki skala biaya dari transaksi-transaksi tersebut ; larangan ekspor mata uang logam ; pengenaan denda bagi notaris yang menetapkan pembayaran dalam bentuk emas dan perak mark tidak dengan livre; eksploitasi intensif terhadap perak Perancis ; dan sebuah usaha untuk mencapai anggaran yang seimbang dengan manajemen yang ketat dan sesuai metode.…tetapi semua usaha ini tidak berhasil dalam mengurangi tekanan finansial. Berbagai pengaturan moneter-yang dapat disebut sebagai devaluasi-yang disusun sedemikian rupa, sebagaimana biasa terjadi dalam masa-masa sulit.

Genoa menjalani 15 tahun di bawah dominasi Perancis selama pernag, tetapi tahun 1445 menjadi wilayah merdeka, sebuah republik maritim dan pusat perdagangan yang penting dan pelabuhan bisnis internasional. Genoa juga menjadi tempat berdirinya Bank of St.George (1407-1805), salah satu bank tertua di dunia. Pada tahun 1444, bank tersebut digunakan untuk mengatur utang publik dan pinjaman terhadap pemerintah, mirip dengan perbendaharaan negara.. "Niccolò Machiavelli menjaga wewenang bank tersebut di seluruh Genoa sehingga memungkinkan terbentuknya republik yang layak dibandingkan dengan Venesia.

The Bank of Saint George

Jadi ketika fluktuasi, kelemahan dan penurunan mata uang lokal dan asing amat menggelisahkan pasar pada tahun 1445, pemerintah Genoa membentuk komite ahli yang terdiri dari pejabat logam mulia dan Bank of St.George untuk mencari jalan keluar dari kekacauan moneter. Komite ini bekerja hampir 2 tahun, tapi tidak kunjung menghasilkan kesepakatan mengenai jalan apa yang ditempuh. Malahan mereka menghasilkan pendapat minoritas dan mayoritas sebagai pandangan mereka.

Pendapat minoritas, yang kemudian ditolak, merekomendasikan sekeranjang standar moneter yang terdiri dari 1/3 emas,1/3 perak, dan 1/3 mata uang kertas yang digunakan dalam berbagai transaksi. Di lain sisi pendapat mayoritas, disahkan oleh Benedetto Centurione dari keluarga Centurione dan wakil dari Bank of St. George, merekomendasikan adopsi dari standar emas murni dan sederhana.
Benedetto Centurione kelihatannya adalah pemimpin di keluarga Centurione, salah satu keluarga terkaya dalam perdagangan internasional. Mereka memiliki banyak cabang binis di luar negeri, setiap bidang usaha dijalankan oleh satu atau beberapa orang Centurione bersaudara. Sebagaimana yang disampaikan oleh Rueff , "Nicolo dan Giovannie ada di Majorca, Raffaelo di Bruges, dan Paolo di Lisbon."Mereka kemudian membuka cabang di Antwerp dan di Hindia, "dan Christopher Columbus [orang asli Genoa] tidak diragukan lagi adalah satu salesman keliling mereka.

Tetapi pada tahun 1445, sebagaimana yang disampaikan Rueff,Benedetto "cukup memahami fakta bahwa dalam setengah abad sejumlah negara yang terlibat dalam perdagangan internasional telah mengadopsi gold standar. Di antaranya adalah Mesir, Syria, Yaman, Hijaz, dan beberapa wilayah kekuasaan Yunani telah mengadopsi ...emas."

Dalam pendapat mayoritasnya Centurione menulis, "Bank wajib untuk membayar dalam (mata uang emas) florins, perdagangan akan menggunakan florins ; dalam hal ini emas tidak boleh keluar dari wilayah negara, dengan menghalau keluar bad money (mata uang dengan nilai dibawah kadar emas dan perak), hal ini akan menghasilkan kesejahteraan bagi semua orang. "Ini adalah opini yang berlaku pada tahun 1447. Segera saja Bank diperlukan untuk mengatur ketidakseimbangan kredit dalam emas, sistem cadangan devisa baru berbasis emas, dan untuk menyimpan 100 batang emas sebagai cadangan berjaga-jaga, apabila ada pelanggaran aturan. Dan seluruh bank draft yang ditarik di luar Genoa harus melakukan denominasi mata uangnya dalam emas, oleh karena itu membuatnya menjadi cadangan devisa bank internasional, dalam sistem yang modern.
Sebagaimana yang Jacques Rueff gambarkan pada tahun 1932, rekomendasi yang "jelas dan sederhana" ini akan menghadiahkan dunia dengan instrumen yang paling menakjubkan dari kerjasama internasional dalam sejarah… Sistem ini berjalan secara sempurna hingga sistem ini hancur -juga di Genoa- oleh komite ahli kedua, yang pada April dan Mei 1922 berusaha menghancurkan pekerjaan yang telah dilakukan oleh Centurione.

Jacques Rueff

Seperti Centurione, Rueff ternyata juga menjadi seorang arsitek moneter bagi dirinya di tahun-tahun terakhir. Selama masa Great Depression (krisis parah di dunia tahun 1930-an), Rueff adalah tokoh utama dalam manajemen ekonomi Perancis. Pada tahun 1941 dia diberhentikan dari kantornya sebagai deputi gubernur bank Perancis sebagai akibat dari kebijakan rezim pemerintahan Vichy (pemerintahan boneka Jerman di Perancis setelah Jerman menduduki Perancis di awal PD II) yang anti semit. Setelah perang dia bekerja pada kantor politik sebagai menteri negara Monaco, sebagai hakim di Pengadilan Tinggi Eropa, dan kemudian menjadi penasihat ekonomi utama presiden Perancis Charles De Gaule."Rueff Plan" tahun 1958 menghasilkan anggaran belanja yang imbang dan menjaga konvertibilitas mata uang Perancis.

Rueff adalah seorang kritikus yang amat keras terhadap penggunaan dollar AS sebagai mata uang utama internasional, dimana dia telah memperingatkan hal ini akan memuncukan inflasi di seluruh dunia. Dia mendorong dengan gigih integrasi Eropa, dan selalu mengingatkan dengan keras ide musuh bebuyutannya Lord Keynes. Pada tahun 1947, Rueff mengkritik magnum opusnya Keynes "The General Theory of Employment, Interest and Money".Setelah kritikannya terhadap Keynes, kritikan utama Rueff menjadikan James Tobin menjadi seorang ekonom keynessian yang di kemudian hari menjadi penasihat di Federal Reserve dan Depkeu AS dimana dia membantu dalam mendesain kebijakan ekonomi Amerika keynessian sepanjang permerintahan Kennedy. Bagaimanapun juga kritikannya ini dijalankan musuh utamanya Tobin, baik sekali untuk diingat bagaimana usulan Tobin tahun 1972 yaitu "Tobin Tax", pajak yang dikenakan dalam pertukaran mata uang asing sebagai respon terhadap Nixon yang mengakhiri Bretton Woods pada tahun 1971 [4]

The London Gold Pool

Nasihat Jacques Rueff mengarahkan Charles de Gaulle untuk mulai menarik emas secara fisik dari Depkeu AS sepanjang tahun 1965-1967 dari London Gold Pool, dan kemudian menarik seluruhnya dari Pool pada tahun 1968 yang pada akhirnya memaksa AS menutup sistem moneter berbasis emasnya pada tahun 1971.
The London Gold Pool adalah konsorsium rahasia dari bank sentral barat, semacam gentleman's club, yang menyetujui mengumpulkan sumber daya emas secara fisik pada rasio yang telah ditetapkan untuk rangka memanipulasi pasar emas London. Tujuan mereka adalah untuk menjaga harga emas dalam rentang antara $35,00 dan $35,20.
London menjadi pasar emas dunia. Selama lebih dari setengah abad hampir 80% dari produksi emas dunia mengalir melalui London. The "London Gold Fix" harga harian diperbaiki mulai 1919 dan hanya terjadi sekali dalam sehari hingga London Gold Pool kolaps pada tahun 1968 dan afternoon fix ditambahkan bertepatan dengan pembukaan pasar New York.
Pada tahun 1944 Bretton Woods setuju untuk mematok mata uang asing terhadap US Dollar dan Dollar terhadap emas pada nilai tukar $35,3 per troy ounce. Pada saar itu emas tidak diperjual belikan di dalam negri AS, tetapi di London tetap diperjualbelikan antara $35 dan $ 35,2 , jarang sekali bergerak lebih dari satu atau dua penny (mata uang Inggris yang berlaku sejak 1971 senilai 1/100 pound) dalam sehari.
Selama dekade pertama dari sistem Bretton Woods secara umum terjadi kekurangan supply Dollar yang dipinjamkan secara otomatis untuk menjaga patokan emas terhadap Dollar. Tetapi AS mengalami defisit neraca perdagangan dengan negara-negara di dunia secara umum dan pada akhir 1950-an terjadi kelebihan Dollar yang beredar dalam pasar internasional yang mulai menguras cadangan emas di Depkeu AS .
Kemudian, pada suatu hari di bulan Oktober 1960,harga emas London, yang normalnya hanya mengalami kenaikan tidak lebih dari 2%, naik dari $35 hingga lebih dari $40 /troy ounce! Pemilu Kennedy sudah berada di depab mata dan Eropa yakin bahwa Kennedy akan menaikkan defisit perdangan AS dan pencetakan Dollar. Sehingga suatu malam di bulan Oktober, hubungan telepon darurat antara the Fed dan Bank Sentral Inggris, menghasilkan kesepakatan bahwa Inggris akan menggunakan cadangan emas nergaranya untuk meredam gejolak pasar dan menekan harga kembali di bawah kontrol.Kemudian, selama tahun pertama Kennedy di pemerintahan, sekretariat Depkeu AS, the Fed dan Bank Sentral Inggris tetap konsisten dengan kesepakatan di awal ditambah dengan Jerman, Perancis, Swiss, Italia, Belgia, Belanda, dan Luksemburg. Tujuan dari Poll tersebut adalah menjaga harga emas pada level $35-$35,2 per troy ounce sehingga akan menjadi lebih murah bagi pasar dunia untuk membeli emas melalui London dari sumber non-pemerintah dibanding diperoleh dari Depkeu AS. Pada nilai tukar $35,2, akan berdampak pada tambahan biaya menjadi $35,4 untuk membawanya dari AS ke Eropa.Jadi target level harga emas dari pasar London berperan sebagai perisai dari emas pemerintah AS yang telah menyusut nilainya secara mendasar dalam beberapa tahun terakhir. Cara Pool bekerja adalah sbb : Bank Sentral Inggris akan mensuplay emas fisik sesuai permintaan ke pasar kapanpun harga mulai menaik. Bank Sentral Inggris akan mengenbalikan emasnya dari Pool sesuai dengan persetanse yang disetujui dari tiap negara.Apabila emas jatuh dibawah $35, Pool akan membeli emas, menaikkan skala Pool dan saham kepemilikan tiap anggota/negara dengan pembagaian yang adil. Para pemegang saham dan kontribusinya adalah :


50% - AS $135 juta, atau 120 metric ton
11% - Jerman $30 juta, atau 27 metric ton
9% - Inggris $25 juta, atau 22 metric ton
9% - Italia $25 juta, atau 22 metric ton
9% - Perancis $25 juta, atau 22 metric ton
4% - Swiss $10 juta, atau 9 metric ton
4% - Belanda $10 juta, atau 9 metric ton
4% - Belgia $10 juta, atau 9 metric ton

Dan karena mereka sebagai sebuah kelompok, melakukan ini semua secara rahasia, mereka dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan dalam beberapa tahun pertama dari pool. Karena mereka membeli dengan harga rendah dan menjual dengan harga tinggi dalam level perdagangan yang tetap dan hanya mereka yang tahu ketetapan itu,
sehingga mereka mulai menuai keuntungan yang signifikan dan bahkan menaikkan cadangan emas mereka sebanyak 5 kali lipat sejak tahun 1965!

Tetapi harga yang harus dibayar dari keterlibatan AS dalam perang Vietnam menaikkan harga emas dari tahun 1965 hingga 1968, tren ini bertolak belakang dan Dollar berada dalam tekanan yang luar biasa. Dari 1965 hingga akhir 1967
the gold pool menghabiskan secara terus menerus cadangan emas mereka hanya untuk menjaga harga emas pada level yang telah mereka sepakati. Melihat hal ini Perancis (yang merupakan salah satu anggota dan mengetahui operasi harga tersebut) mulai meminta lebih banyak emas dari Depkeu AS dengan menggunakan Dollar yang mereka punya
.

Dan trend ini terus berkembang, sehingga Dollar terus membanjiri pasar dimana jaminan emas terhadapnya pun semakin berkurang, menyebabkan situasi mulai bergerjolak. Permintaan masyarakat terhadap emas mulai meningkat, gejala perang mulai meninggi, poundsterling mengalami devaluasi, Perancis menarik diri dari gold pool, dan pada suatu hari Jumat tanggal 8 Maret 1968, 100 ton emas dijual dalam satu hari, 20 kali lipat dari penjualan rata-rata per hari yang hanya 5 ton.

Hari Ahad berikutnya pemimpin the Fed mengumumkan bahwa AS akan mempertahankan harga emas pada level $35 per troy ounce. Segera saja satu pesawat penuh AS bermuatan emas terbang ke London untuk memenuhi permintaan pada harga tersebut. Pada hari Rabu pekan tersebut London menjual 175 ton emas. Kemudian pada hari Kamis permintaan publik mencapai 225 ton! Malamnya mereka mengumumkan bahwa pada hari Jumat "bank libur" dan menutup perdagangan emas selama 2 minggu setelah AS meminta hal tersebut.

Itulah akhir dari the London Gold Pool. Harga emas di pasar naik demikian cepat. Harga emas di pasar naik dengan cepat ke level $44 per troy ounce dan harga emas meluncur ke 2 level harga yang baru ; satu level harga bagi bank sentral dan satu level lainnya untuk masyarakat kebanyakan. Bahkan hari ini harga emas pemerintah AS dibukukan pada level $42,22 per troy ounce, kurang $2 dari harga pasar pada tahun 1968!


diterjemahkan secara bebas dari fofoa.blogspot.com dengan judul artikel once upon a time (senin 12 september 2011)