www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Wednesday, December 14, 2016

In Memoriam Safran

Foto polisi menggendong dua buah hatinya.
Ahad pagi 4 Desember 2016 lalu saya coba browsing tentang momen  2/12 di monas. Setelah puas membaca, entah mengapa saya masuk ke situs berita yang jarang saya buka. Disana ada berita pesawat polisi jatuh sabtu 3/12. Langsung terlintas di kepala saya nama salah seorang teman, Safran, seorang pilot Polri. Cuma saya tidak yakin sebab setahu saya dia bawa helikpoter, sedangkan yang jatuh pesawat. Namun saya ikuti terus beritanya, sontak saya melihat foto di samping yang dimuat di situs tsb.


Reflek saya bergumam, "kayak Safran...". Namun saya belum begitu yakin, saya terus menyelesaikan membaca. Ketika menemukan namanya di daftar penumpang,  saya kaget. Berbagai perasaan campur aduk datang silih berganti, kaget, sedih, tidak percaya dll. 

Bagaimana tidak kaget, Rabu 30 November atau 3 hari sebelum jatuhnya pesawat saya masih sempat main tenis melawan almarhum di lapangan Timah kelapa dua. Skornya cukup ketat 8-7. Setelah selesai tenis dia mampir di warung dekat lapangan. Saya jarang mampir ke warung setelah main, namun karena saya melihat dia nongkrong disitu saya hampiri. Saya memperlihatkan koin Dinar kepadanya. Karena memang sebelumnya dia tertarik dengan Dinar. Ketika saya perlihatkan Dinar, saya diserbu berbagai pertanyaan, pertanyaannya bagus-bagus, dan saya jawab sebisanya. Dari tema Dinar, obrolan beralih ke tema pesawat dan helikopter, karena dia pilot gantian saya serbu dia dengan berbagai pertanyaan, dan dengan sabar meladeni pertanyaan-pertanyaan orang awam seperti saya. Yang menarik adalah dalam obrolan santai sekitar 20 menit itu seingat saya almarhum menyebut kata takdir lebih dari tiga kali. Ini setelah temanya mengkerucut tentang kecelakaan pesawat. Setiap menjelaskan berbagai kasus populer kecelakaan pesawat di negeri ini, dia selalu menutup dengan kata-kata. "Tapi itu sudah takdir mas...." sambil matanya menatap lurus ke depan.

Saya hanya mengenalnya di lapangan tenis atau masjid dekat rumah. Namun dari interaksi yang terbatas itu saya mengenalnya sebagai orang yang pendiam, bicara hanya seperlunya,  memperhatikan pendidikan agama, dan  humoris. 

Malamnya saya takziah ke rumahnya bersama teman-teman tenis. Ayah dan istri almarhum terlihat tabah menghadapi musibah ini. Istrinya seorang anggota Brimob bermarga Siregar yang malam itu berbalut hijab syari terlihat terlihat tegar. 

Dan cukuplah kematian itu sebagai peringatan....
Semoga Allah menerima semua amal soleh almarhum dan memberi nikmat surga.

Monday, August 29, 2016

Kehancuran sebuah Benteng

Bank of Ireland akan menjadi bank domestik pertama yang mengenakan biaya terhadap nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bank yang 14% sahamnya dimiliki pemerintah ini akan menerapkan tingkat suku bunga negatif setelah bank sentral Eropa menerapkan suku bunga negatif 0,4% bagi deposan yang meyimpan uangnya di induk bank Eropa tsb.

Bank of Ireland akan mulai menerapkan kebijakan suku bunga negatif 0,1%  mulai Oktober tahun. Akibatnya  nasabah yang menyimpan uangnya lebih dari €10 miliar terkena biaya 1/10 persen  dari total dana yang disimpan. Tentu saja bank tidak menerapkannya untuk nasabah usaha kecil dan menengah, hanya nasabah kelas atas yang baru terkena dampaknya. Namun baru pertama kali dalam sejarah Irlandia bank domestik menerapkan tingkat suku bunga negatif.

Irlandia bukanlah yang pertama menerapkan kebijakan ini, sebagian bank sentral dunia seperti 
Denmark, Swedia, Swiss dan Jepang – telah menerapkan suku bunga negatif dengan tujuan mendorong nasabah untuk melakukan investasi di tempat lain untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang lesu. Namun sebagian besar bank lain masih enggan melakukannya karena takut kehilangan nasabah.

Bank Jerman Raiffeisenbank Gmund am Tegernsee, sebuah bank komunitas di selatan Jerman, juga mulai mengenakan biaya 0,4% bagi nasabah yang mempunyai deposit lebih dari €100,000 di rekening korannya mulai September.

Saya melihat fenomena suku bunga negatif di belahan Eropa dan berbagai dunia lainnya adalah satu titik awal kehancuran sistem riba di berbagai industri finansial. Ibarat benteng riba dengan berbagai derivatifnya telah mereka dirikan dengan amat kokoh selama berabad-abad. Sistem perbankan konvensional modern yang kita lihat hari ini adalah buah proses panjang yang menghabiskan sumber daya secara masif. Namun benteng itu mulai rapuh walau berbagai teknologi coba digunakan untuk memperbaikinya. Ada sebuah ayat dalam Quran dalam surat al Hasyr yang menjelaskan kehancuran benteng suatu kaum  (Yahudi). Tafsir fii zhilalil Quran menjelaskan sbb :

Orang-orang kafir dari Ahli Kitab telah berlindung dalam benteng-benteng mereka. Kemudian Allah mendatangi mereka dari arah yang tidak mereka sangka-sangka dan mencampakkan dalam hati mereka ketakutan. Padahal mereka telah mempertahankan diri dengan bangunan-bangunan dan rumah-rumah mereka. Lalu Allah menguasai jiwa-jiwa mereka. Sehingga mereka sendirilah yang menghancurkan dan merusak rumah-rumah itu dengan tangan-tangan mereka. Kemudian Allah pun memberikan kekuasaan kepada orang-orang yang beriman untuk menghancurkannya ....Mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang yang beriman... (Al Hasyr (59) : 2.

wallahu 'alam

Friday, August 26, 2016

Song Xin: Increase Gold Reserves And Join SDR.



Ketua Asosiasi Emas Cina dan GM China National Gold Group Corporation, Song Xin pada Juli 2014 menulis di Sina Finance  bahwa bank sentral Cina secara bertahap menaikkan cadangan emasnya hingga mencapai 8.500 ton, lebih besar dari apa yang Amerika punya. Berikut petikan tulisannya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris :
For China, gold’s strategic mission lies in the support of renminbi internationalization, and so let China become a world economic power and make sure that the China Dream is realized. … gold forms the very material basis for modern fiat currencies. (Bagi Cina, misi strategis emas adalah dalam rangka mendukung internasionalisasi Renminbi (mata uang Cina), sehingga membuat Cina menjadi kekuatan ekonomi dunia dan memastikan Mimpi Cina menjadi kenyataan....emas adalah bahan dasar bagi mata uang fiat modern.)

Gold is the world’s only monetary asset that has no counter party risk…
That is why, in order for gold to fulfill its destined mission, we must raise our gold holdings a great deal, and do so with a solid plan. Step one should take us to the 4,000 tonnes mark, more than Germany and become number two in the world, next, we should increase step by step towards 8,500 tonnes, more than the US. (Emas adalah satu-satunya aset moneter yang tidak mempunyai counterparty risk...Itulah mengapa, emas dalam rangka memenuhi misi yang telah ditentukan, kami harus menaikkan cadangan emas dalam jumlah besar, dan melakukan perencanaan yang matang. Langkah pertama adalah cadangan emas kami mencapai 4.000 ton, lebih besar dari Jerman dan menjadi no.2 di dunia, langkah berikutnya menaikkan cadangan emas menjadi 8.500 ton, lebih besar dari AS)
Selanjutanya ada beberapa poin lainnya dalam artikel tsb sbb :
  • Cina secara berkelanjutan melakukan akumulasi cadangan emas untuk mendukung dan melakukan percepatan internasionalisasi renminbi. 
  • Kekuatan Renminbi dan emas berhubungan erat. Cadangan emas adalah landasan dari poin di atas.
  • Di zaman modern emas memainkan peran penting dalam mengelola risiko ekonomi dan memelihara ketahanan keuangan Cina
  • China terus menaikkan cadangan devisa emasnya agar Renminbi masuk dalam grup SDR (Special Drawing Right).
  • Rasio cadangan emas Cina terhadap GDP terus ditingkatkan agar melampaui AS dan negara maju lainnya. Saat ini rasio Cina masih rendah.
  • The Silk Road economic project, yang juga populer dengan slogan “One Belt and One Road” (OBOR), telah mempunyai sambutan luas untuk implementasinya di industri emas Cina. Song Xin menyebutkan cadangan emas Cina yang belum di tambang bersama dengan negara OBOR mencapai 21.000 ton.

Interview Ronald Stoferle penulis In Gold We Trust


Ronald Stoferle adalah seorang analis riset yang telah menulis laporan mengenai emas dari berbagai aspek selama beberapa tahun terakhir ini. Larss Schall seorang Jurnalis keuangan Jerman mewawancarainya berkaitan dengan edisi yang disusun Ronald tahun ini. Berikut wawancaranya.

Lars Schall: Selamat siang saudara-saudara. Saya Lars Schall dari Matterhorn Asset Management di Zurich, Swiss. Saya akan melakukan wawancara dengan  Ronald Stoeferle di Vienna.
Terlebih dahulu saya ucapkan selamat kepada Ronald bahwa edisi  ‘In Gold We Trust’ telah menginjak tahun yang ke 10.

Ronald Stoeferle: Terima kasih Lars. Saya senang edisi yang kami susun telah menginjak tahun ke 10  dan menurut saya tahun ini kami menemukan beberapa hal baru dan menarik mengenai emas. Kami telah merampungkan 150 halaman, dan  saya sangat senang kami berhasil menyelesaikannya.

LS: Sebelum kita bicara mengenai edisi terakhir  ‘In Gold We Trust , mari mundur sejenak mengenai sejarah laporan ini. Bagaimana sih awalnya?

RS: Well, saya bekerja di Erste Group di Vienna sebagai analis riset dan saya berbisnis saham emas beberapa waktu di akun pribadi saya, dan ketika saya mendatangi  bos, saya  berkata,  “Saya sangat tertarik dengan emas dan segala sesuatu mengenainya, apakah mungkin bila saya menulis laporan khusus mengenai emas? Si bos berkata, “Yah silahkan”, jadi ketika saya mulai mencari bahan tentang emas, Anda tahu sesungguhnya tidak hanya emas saja, tetapi tentang segala sesuatu : tentang sistem moneter kita, masyarakat kita, dan tentu saja politik. Ini tentang segala sesuatu yang membuatnya menarik. Jadi saya mulai menulis lebih dari 1.000 halaman tentang emas dalam beberapa tahun terakhir  dan saya masih mendapat begitu banyak ide, perspektif, gambar baru untuk di eksplor di edisi ‘In Gold We Trust 2017’.

LS: Ok, mari kita bicara tentang edisi terbaru, dan pesan utamanya adalah; emas telah kembali.

RS: Benar emas telah kembali. Kita melihat ada koreksi yang tajam. Sebagaimana saya sering katakan, pasar mengalami koreksi maksimal, dan itu terjadi tahun lalu. Emas mengalami siklus yang klasik, yang berakhir dengan tekanan. Para analis pesimis dengan pasar emas dan sikap optimis seringkali dianggap sepi, tapi secara umum optimis adalah langkah yang mesti ditempuh. 

Kita telah melihat  harga emas menyentuh titik terendah akhir Desember tahun lalu, ketika semua orang khawatir dengan kenaikan suku bunga 4 atau 5% selama 2016. Dan  emas terjual habis pada Januari dan Februari  (di pasar internasional) dengan cukup dramatis dan harga emas mulai naik dan begitu pula saham tambang emas di bulan Januari.

Juga ada bab yang menarik dalam laporan tersebut. Kita berada pada kondisi bull market (kondisi di mana sentimen pasar positif terhadap pergerakan harga). Emas diperdagangkan dalam kondisi bull market dan kami melihat fase akumulasi ini dalam beberapa bulan terakhir. Dan sekarang kita akan memasuki tahap berikutnya dengan segera yaitu fase partisipasi publik. Ketika pelaku pasar siuman dan berkata, "The Fed telah kehabisan amunisi (untuk menggembosi harga emas). Mereka tidak dapat lagi menaikkan suku bunga. Inilah saatnya membeli emas yang tidak memberi kalian bunga."

LS: Ya,tetapi bukankah sebuah kerugian bagi emas ketika dimana dia tidak dapat memberi bunga?

RS:Tidak. Emas tidak harus membayar bunga. Ini yang selalu menjadi argumen menggelikan bahwa emas tidak dapat memberi investor bunga. Emas tidak harus memberikan bunga karena emas tidak mempunyai  counterparty risk (risiko yang timbul pada 2 pihak karena salah satu pihak tidak menunaikan kewajiban) . Kini dapat dikatakan bahwa emas tidak terbebani dengan tingkat suku bunga apapun, dan saya melihat tingkat suku bunga negatif saat ini terjadi pada 5 mata uang dunia. Ini akan terus berlanjut sehingga opportunity cost (biaya yang timbul karena seseorang memilih suatu hal seraya mengabaikan pilihan yang lain) dari emas akan jatuh, dan hal ini adalah situasi yang menguntungkan bagi emas. Saya berpandangan bahwa pelaku pasar perusahaan kemungkinan yang akan memberi pengaruh terhadap harga. Sebagai contoh  Munich Re, grup reasuransi terbesar kedua dunia, mereka menimbun emas fisik, mereka juga menyimpan uang kas dalam cadangan mereka. Jadi saya berfikir kita akan melihat lebih banyak lagi pelaku pasar institusi mulai membeli emas fisik.

LS: Mari kembali melihat laporan yang Anda terbitkan, di bab 2, ada sub bab D berjudul  ‘Anecdotal evidence of three world views’. Anda bisa berikan sedikit komentar?

RS: Tentu. Kami mengelola asset management dan wealth management, sehingga kami bertemu banyak klien, kami bertemu pelaku pasar institusional, manajer aset lain, dan bankir swasta dll. Dan kami menemukan secara mendasar ada 3 cara pandang yang berbeda dalam menilai situasi ekonomi global.

Pertama the believers. Mereka percaya pada sistem. Mereka adalah analis keuangan, analis pasar dkk. Mereka menganut aliran kebijakan ekonomi the Keynesian (kebijakan ekonomi yang berpandangan bahwa perbaikan ekonomi dapat dilakukan dengan meningkatkan belanja negara, dan mengurangi pajak atau pro intervensi pemerintah dalam ekonomi) dimana berpandangan apa yang dijalankan pasca krisis ekonomi Amerika dan Eropa tahun 2008 adalah benar dan memang diperlukan. Mereka meyakini bahwa apa yang bank sentral dan politisi lakukan benar-benar menolong keluar dari krisis dan mengembalikan ekonomi pada relnya. Tentu saja ada masa stagnasi dan adaptasi yang memang wajar dan mereka tidak melihat sebuah krisis yang sistemik. Mereka adalah the believers dalam sistem ini. Alokasi emas mereka nihil.

Kemudian ada pula the skeptics. Mereka mempunyai keraguan terhadap berbagai statistik  kebijakan ekonomi yang ekstrim. Dan mereka tahu  bahwa yang  dilakukan bank sentral adalah sebuah ekperimen besar yang tidak seorangpun benar-benar tahu arahnya.  Mereka peduli tentang masa depan sistem keuangan. Dan mereka menurut pandangan saya pelaku pasar yang paling menarik. Saya pikir mereka pembeli marjinal, tetapi saya berpendapat mereka the skeptics, akan memainkan peran yang penting di masa depan. Namun ada banyak orang yang berprilaku seperti mereka, jadi walau mereka pembeli marjinal namun secara kelompok cukup besar.

Dan yang ketiga adalah mereka yang kritis terhadap sistem. Mereka meyakini bahwa arsitektur moneter saat ini rusak dan rekan saya Mark Valek, pernah berkata, “Sekali Anda beraliran ekonomi  Austria, Anda tetap Austria” (sebuah mazhab ekonomi yang meyakini bahwa perputaran ekonomi secara umum merupakan akumulasi aksi dan pengambilan keputusan individu atau pelaku pasar level terkecil atau tidak pro intervensi pemerintah) . Maka, sebagian besar orang mempunyai cara pandang berdasar pada mazhab ekonomi Austria, sehingga mereka tahu bahwa kita secara sistemik dalam keadaan krisis dan bahwa sistem keuangan dan moneter kita adalah akar dari semua masalah yang dikandungnya dan saya berfikir  satu hal yang menarik untuk memecahkannya hanya ada satu jalan. Sekali Anda mendapatkannya, sekali Anda percaya atau Anda tahu bahwa kita akan selalu butuh lebih banyak utang, lebih banyak Inflasi untuk menjaga ekonomi tetap berjalan dan Anda tidak akan kembali dan tetap menjadi the believers dalam sistem selamanya.
bersambung
 

Sunday, August 21, 2016

Wall Street : Inside The Doomsday Machine

data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAAkGBxMTEhUSEBIVFRUVFRUYFhUXGBYWFxUYFhUXFxUXFxgYHSggGBolHRcVITEiJSkrLi4uFx8zODMtNygtLisBCgoKDg0OGhAQFy0fHx8tLS0tLS0rLS0tLSstLS0tLS0tLS0tLS0tLS0tLS0tLS0tKy0tLSstLS0rNy0tLjcrK//AABEIAMIBAwMBIgACEQEDEQH/xAAcAAABBQEBAQAAAAAAAAAAAAAAAQMEBQYCBwj/xABDEAABAwIEAgcGBAMIAAcBAAABAAIRAwQFEiExQVEGEyJhcYGhBzJSkbHBFCNC0VNiciQzgpKiwuHxQ1Rjc4OTshX/xAAZAQADAQEBAAAAAAAAAAAAAAAAAQIDBAX/xAAkEQEBAAICAgICAgMAAAAAAAAAAQIRAyESMQRBE1EiMmFxgf/aAAwDAQACEQMRAD8A8dAQhCoFCVCEAIhKAlQCBKiEoCARLCWEIAQlUhtjULc+Xs/FIhLYRkFP2tsajg1pAJ2kwlpWbnOIBBDdXOnsgc5SuUh6qOhSmU6Oxe/xDRHqZXFOm3rMpktmARoSJidUeUGjEIV5XtKFOuKLmOc05Rmza9rYwoGJWXV1nU29qDpz2lTjySncLEKF0xhJgcfL1KddbPBALSCdp0nwOydfhlYZppuGUSe4KrlJ9iSm72zdScGviSAdNdDKYKuekLc1SnrvSZqfNQnYeQ54LmxTEucNQO4cypxzmuzuPfSPa0g54a4kAkCRruusQtxTqOYDOUxJ8FLFjlDKrXS0vA1EEGeIUnFLTNXrOMkMgwNySBACm8n8vfR+PSkXJVxRt6MszyC45SzNMciCExWYKbqoLG6GG77nY/JOckt1pPirYRCUoWqXKEsJIUgkqfZD8mr5fVQMqscNAdTqU5GZwBAOkwo5PSsVbKRSfwj/AID6fuhHX7LtHXQUkWc5MpBLzoIII7z3J6jYB2YNcczQTqIa6N4Ku5wapLi1aKLKjc0ucRrHCeSgwrd1Iut6LRuargPOUfhabXllQQ0SM+btSOIbxCjHP9quKpC6Ct7igw0BUpNbLXQ46666GDwOih4jUBcGgAZQAYAEmO0fmnjn5X0Vx0ioQAlWiQhCEAK5tx/Yqn/uN+ypld4VFS3q0AWh5Ic0ExMRpPksuX1P9rw9qzDz+az+oKyqUiLRmUa1KhnvgGB6KLQsnMcHVIblM7gkxtACco13ABubsiSBvBO6nPuyxWPR606PVHCXlrB36lSzglJhB6zUa+MKVaVezJOvzS1KztiJHdARcrRJEC5uGOuA9zZOmoJ0jYwnq2HimK7sxecrSHaZoce19E0bdxdLWKXVqOADgNQNQeI71ncf0qX9s/Vv5pikB2QQdTLvI8ApnSeo4VtHGDTbxPEKPf3cmBTpsG5yjfxJ4Ji4vnvILyCREGBw24LSYbsukXJe3VOmalIOJa40WhjuDTw81HsrV7WVqMxVlpE/qA5Tuqetdvd7zyY2ngm31CdSSSOJJSnDlrWxc4lOtage3rNDI3I56ndWVxWpudWY6oAKhBa8ajs81QHvQqvFv3S8j1ei1h7NQPPMAwPMqTjNznc3SCGNzf1Rqo1q9odmeCY2A4nhPcmnuJJJ3JJVSdz/AAny6cISkIWhOYQulykCEpEsIhIEQlhKgbXNOkGVmVZmm6Yd8MiADyhRrzD6oJnVs6OJGWFXZjtJjlJj5IlRMLL7XcpV1RqBlGn2m5mVc+XMJjuTd/RovcajKzQHGS0g5hO4ACqkqPx6u5R5rPCboMFUESwsJ15j3fqq48ypD6zRTDGTJMvcdJjYDuCjqscdXZW9BCEK0hCEIAQQhLCAeosgeKk0tFHB2UhjJIbw4rGri4w4F+wWgoYVpJXGDUQGhaq0sM6wuV268MJpT4dhku0C5xjBOyYG3qtrbYaxv/a6uqVKNY2Su1eMeCYrTiPMKuWw6f4X1VQPZrTfMEbA8QVkl14enFnNVwhdFJCtAhIllIgBCEEoARCSUqARCEpUhzCQrpclACEIQHKUIhACoOoQkC6hAACVCSUAqEBCAEspEsIABQXJcqMiAlBugIUi2MOC5w2lmOUa6HRWLLDt5eI4LDK6rbHG2NPhmjQrO66QdW3Rwb5T5qLhLGloa5W9Ho9SnM0h08zqO6OSwdOqz9l0juKjgSHFh4gaRzWg6SYfXcxj6BBa5s6mO1wBU28tWsphumpAACn4fd0W0zRfUaSORlO62uY9PMum1rXFrSNUCBU1I4Swx6rEFq9q6Xtp1LGs0Rowu82aj1C8YK6eK9OPmx1TeVLC6QtGLjKjKu0IDiEsJZRKA5KRdJJQCISykSoJCEpXMpAqEkoQCICEKgVCF0gEBXWZcwlhAdZl1ITaEA4hcpQgFhCJVthvRy7r60qD4+JwyN+bkbG1da1ixwcNwZXomH0aVVouKZEncb6xBB5FZl3RJzP764osPIZqh9ICjlpoE9VWJB3huUHyJKx5JL6bcPLMeq1tuZMhTaN85p0KocNu9B3gK0pPEyufTqmS3ub5rmfnbEc1RW1Ck1+am5w11aA52bzVhb0WvdLhPIHYeSu6GHt0JeB3BC97UuOV81rcEAj8t2hBGuXvXlEr1zpu8/hajaTXPLhlIaCSASJJA12leTRw9Nj8l0cXpxc93XGZErqEkLZiSUQumMJMASeQSIDlCdo0S4wOROvABd0LbNmOYNDYk6ncxwQEdIVJr20AFrg4GYIBGo33TTaROwJnQeKAaQVJ/DOE5mH3Sd9u9D7JwBOmgkiRMc4SCKkU11kYPaEiCW6yAUrrMZg2XTMGWwPIzqkECEqsPwo+Cp6fshAVyAhAVB0lCXIYnhzSIASpF00IAhELpzY3BHiu6FIuc1jd3ENHiSAPUhASMLwqtcPyW9Nz3cYBgeLtgvR+j/snBGa8qE/yM7LfN259Fu+iuHMtLalRYBscx0lzuLirvMsMuRFqjsOi1pbj8qhTaRxyhx+btVExmpIMmB6LQXpgLK4xqIImVO9kw93aOrOPVMMTE8PmVHxLo86jQNR5Bc5zWADYaZjrx2C3FpamAIytHAJemFl/Y2Eb58xHGDpPgteObPG9vMrUkCOCn0K5G64w6h2dU5Upwsr7ehPSbSuDwMKSy7Ic1odq9wA8+Ko615lGm6tehFg6tVNd3uskN7zxPkqww8qjPPxjVXeDgkdW9zagaCHSdZ5+qiVOjwrR+LoNqf8AqM7Lx4kb+a0r2dpr+YLfMaj0lTKSec1lpxbt7rybGvZxXZ27dwrUydoiowd42cPBZw4SCQA8+9ldLS0tI30K+gqboMqLiOAULjWpTGbcOGjgdtxvuicn7OZPD7C1ph7KlIujM5pzc8p1CqremC5xcJDQ50bTHBel9IfZ/cUofYlj2NJd1ZGV5J312PovN7ipUZVdmZ1b9ZYWxHMZTwWssvpSTQiMzWgZqb5G47PESmLA9mpLc2jdNde13KPUuHEzPCIGgjkAm2VHD3SR4aJhbU4/LzNDPfAbsNRoYKaptLGtHZzZnaOPAiNeSrSSdSST3pCEBYOcxoMQHFjgQ0lw/l15pt9y3O8zuyPOAFDhIQkEu5vcwPafru3QDhOqbddCIAcQYnM6duXJRyFyQkD/AF7fg/1OQmISIB2vREFw2zuAHLiFJFkAXCC4ggQCAYiZTLroOnO0kF2YQY8ikfctc4ucwGe86aRHeFQSLe2bLcwIl7gQSdg0EBd29NlSJaGxUDTE6gg79+ii/jXTOnvZtuMR9E22qQIB0kHzGyAn5mSOyHEP2azLpxB5p6m52jxnfGYRlDXCRu3wVdUunuiXExtw89OK5fVcTJcT4lASr9kZSS/WdH6uEcfBXHQCzFS8YXbUx1kcyCAPrPks4TzXofQTo3UptN3UaWuIApN+Jpgknx0gKcrqFXpVOrGUGNOEqxtq0qo/EtFLOCDMHbXTcSq4488ObkAAnWeS5doai8eqepRDjGu6n16mZoPMJGU9SYVShBr0o56Lz6+ZVpXTqzyX5pbrJDWk6ADbSBovS69ElZzGrQNc0vEgkA+egW/DlN6o2o7e1bmJHukyOWvDyMqJjNKPdGitDhz2O7IOnBSnW4c05hqAly8Nxu3bw8ky6Yahhr6rwxukkCTs3vJXr+G4Uy3oMp04gDfnzd57rD4jSDmZGtAHICAdOPNWPQSpUaX0HElgAcwH9JmHAd2y6ePj8I5uXk8quscvOr6hg1L6voGP+8KfRqqNjNhmayr8LxHhMFPFmmi5+frJmlOrhoJnQbqTZPcWguEEjbkqNtcklpAKnWV86crohc9C7NbTVUnSDo1bXjMtdgJ/S8aPae5yfrVioYuSDKN2eh28i6XdBq9kS8fmUOFQaFv9beHDXvWVIX0FiNRtZgp1RmbUkOH8p03GxTzvZJhh2ZVHhVet+PLc7XHzxCIX0C/2O4edjXH/AMn7hNO9jFjwqXA/xtP+1adG8DXML3ap7FbT9NxXHjkP2UV/sQpcLyoPFjCjr9h4mQuV7O/2Hjheu86Y+xUWt7Dqn6L1n+KmfsUv+h5Cheqn2H3X/nKH/wBb/wB0JB5KugkCUKoCoQlhOgAJQgLZ+z/or+Jf19UflMdoP4jhw/pHFTvQXnQL2fB9IXl4CQYNOjwjg9/PmAvRcQawUQGiAeI/TyPzU2jcspMDXuaABEcIVabii6abazCHTlDjBB5a7rnyy3Ub2zN3cljp/S/RwH6Kg/2uEH5qFUqyARzTmMflkzsIDgeLZ0PkVAttcoBkZ/uFJt7ZPzME/D9lK68Kpov00Um3Mgc4H0QmprTMqk6TWZq0+raDLiDpvDe0Y+SuaSYpn+004/Syo7/Tl/3K+Obygdm2z0mVWtklgkd4EFZzGqboMNAIEmDIjy4rZ4c8dpo2EOHg7/mUzidg1wMAbFellj5TRY5eN2orXBhla6JzNBHyUuzwzqqnWgDTcRMzp+yuejbc1rRn4I82ktP0T+KVG02idBu49w+pJgQlua0MvaFc2zjQdSA1yy08JGsd0/dQaBlrSOIT9zbOu4a41KVP9TAcpdxGYjXyUPDGZW5PgJb8jAXN8mfYisv3uaSNWzxH/KZbcOax0OJduCY0+StMWocYVNR3y89PmuRSVYYmagGbf6p0knSdzCprHu5+vFWtsZJ0mNvEpHo5SeDVbl1Ac0T4FemheZU6mVzdIDSDp3LbWeKZgqxy0qRcIUVl2CuvxAV/lh+NSEJj8QEn4kJfkg8akJJUWpdhNG9CPyH4p8oVd+PQl5jxfIgShCAulJUoSLRdD+jbruoC4OFFvvOH6j8De8+iWwe6G9En3jw50soNPafsXfyt/de24fTt6FNtOmA1rRAA5KNY0m0mNY23eGtAAAAEDwld32JUGgCoDTnbO0tH+bZY5ZbRe3WJ4vQptBNHODv3d5WYxB9pWaeqaWE6xOx5g8FPqXFPXLDmu3h0+Y5KsvMID+1QieROU/PZZhTXF69o6m5GYQQyqOI+Fy66LdonjlJ/ZU/SA1mtLSyPMHWYGxWtwvAXWY6uo8Pe5rHu0jKXNBynvGvono1zaVBOpVlbQANO6fNUgbKsbBpy77E/upSsA9MYec1zVPw0I83PH7J0NXHRxsuun97Gf5QSf/0t/jz+RU9h180S1wOYbHhlJmD6/NTLyvLFUXlLK8OGxVD0ixqGvp05cXNIzB0NYfEbnwXoei00lljLLegGOcAQXnXve4geqr246yrUbUeHOY33QNpP6u+OC8cxi9rPeGuc50CAOHIeJXsvQCi51qzrmguDQDI35T5Qoxu/o2twypSLJpHNzJ38+9UlduWvVHN2YeYCmCzFN2el2eY4FQcUuAazCNMzSD4j/tZc+P8AE47e8O7J3VBiloaZLhsIPqrK9B3Cg1b10QQCO/7rgNU5ctV44HtD/EJPrKlWdyQ3Tdxn7BRMVJHbG5BbpzJ/7T9q9rBmdvHkEKSKxytcTvB+iv8AD3kNaOTRPyWfsganbeOzMgcXcvJXNi+d0lYr2lWT3WqBTKktcm0PGouetKbL1wXJB296aL0hcmnFBx0XoTKRM3zKCul9FXfRizqz1trSM8coB+Y1VDiHsssqmtI1KJ/ldmb4Q6Up87D1lLGl+LfqvI8Dw016zaY2OrjyaN/sPNe2dH7VlJrWsaBAgAbD/lZeh0QdYV3Oztc2o0NYdQWgEF+YH/DtzWktLvYMGnPmtPyzPuenNnhceq1FNrjv9UtenmbleJb36hUtrduc406TXVXjdrdm/wBTjo3zVmcJvNwKP9Je+fmBCqYWsds1jdtTpnWlSDTpIaAVl7rq21MuZxaRMZjDT3d3itrj9q80yK1PK7l7wP8ASRus+7oJUr5XS5rYiIMkH7JXC77XGRuMby1AaIByEEFwzCRsQDvC1uBX1Suw1q7sz3u1J02AH2CmUvZzk1DHHyUuzwvqmZCCHAnSO9LKaFhKYU/BHg9YDwcPUf8ACgPcWggiE/gLiDUjiG+hKlNWN7UhpTvRVkWjn/xHvf5OdDfQBU2P3BbTcTvCvMCqt6ltKQA2m3/SBPpJXT8efZExOj1jAxv6RmeRwB2HnqfJRW4dTawflgrR4ZawzMRq/tHz2HkIT9K0bGXaCdPVdkzhPPamFURVDxSGbjIkbrT295RpszEkSdgNlMxTBA/mO8LPXGFXNAksiqw7tdxCqWZeiWFXFWu906KoxSv2qZ5O+uigvoBxmkTRqfw3+6e4O/dZjpBilzRcBVZl1B1G8cQdip5cehK9GLcwVVe2h0nYkKfhNzmY08wD80/izR1cjfMF5VXGUxVpNNwYILdWk8wmrG2EB1UyfhmR5qbftljh/Kfoq2xaToQUG0FCs1x5KfS0VPb2o3PBSKV0QROylUX9JyktKgW9TSVMY9NqclJK5lIXIAKbcV0SmyUKIhcSlQE0lGeFyuX7Lxt7enpR9L6Wem1w/S4z4O/6Cx1fG5rU7SiYLi3O74RxA74nVaPpHeMaILhPAd685s39Vd/iKmaJc1uhO+kmPNep8GdduD5cm+nuOFVaVGl2clOm0STsBzLjzXFPpKahPU04ZwqP/V3hvLxXmON42+tdULOlJZ2alTk4xInuA18StjaVC2F3c/LrrFlwcMy7qxxLHbimM5pU64Yc2QSx8ccs6ExOh3Wuwq+ZXpMrU/ce0OEiCOYI4EHTyWOzyIJU3A8U6n8up/dk6H4CT9JWGPL3205eCSbxa9YrpZdN/E06YIBqMIB/maRp8j6LX1q4Dc06RovFfabihZUoVGnVlQny2PpKvK7c2ulxf2tWeaXCHOY5xfp2fuFYYViQq02u3kCCkvHCJAUIZfplfDqwDMOc0aaGJk/RO2tlcdUyra1c7XZuw/RwgdrXYjh5ql6SHrKtNp2BzH6BendFLLLRAMZi0afCN4H3712cE1OyrP0/aBc0tK9AjwAP0Vja+0ujP5lNw7wCra+w+2aM1ZwgcFjcWxi1nLbWQfH6nkgfILfWFS3mBdKre5qdXTeSSCWhzS06bjvV8+kCvFLXpAKVRlQW3Vua5pkExE9rfulesjFWcxqs7hfo9u7nCab94PeqLG+jNOpScx7gWwSAf0kcQeCeuGzmNCq15iX0pEweY5LLXHRi2uA7K+rTeZ7HWOif5dfRXjbr2WjXRq4ik0Azkln+Q5fsFd39WaLvI+oWO6N2L7Z9W3eSQHZmE8iII8RC0VZ7uqfm2hefy46yVEK4qCD4FV+DYuHMlw2hLfXGWk53JpPoqPBKtNzQHkjbQcVEhtF//ZbOuyt7S/o1RAaYA4/YqtpYdTDQ9lFz/wCXTTxUilbVn70xSYNx+5S0e1zZ1mnRp2U9r1TWzmjRnDc81ZU3oaz0lByCU1KQuQt2SuCUhK4JQAShc5kiAYq4+wGACfFUfSDpG8NytIaTy7lBr1NZCoMbq9oeH3XmcfH29S9RGvK7nglxkrbezTou2p/a65gERTYTofiqQfkPNYSnqCt1hF+8UqbcxhrAAOGy7+Dq3Ti+ROom9JsBp21YXNMgl0NI4jj8lzTuBlkndRsWuc7CD5eKzFzUcGF3Ab6/Na590uGz02ouwIE7+iKmINcCydT8/FYe6JysdrBIEzxOylUrktrUzOjhE8iFn4t9xv7HFHCj1bjtsfsvNunxzvpt5laS9xNtEtc4Hq36Ej9JHHwj6LOY6+nVrU6lOq1zRMt1BHeeC0wcnNhruJ3Ry5NOlkcfd28E5WxR0OcToAfXZQbi7EBrfMrP9JcVAb1LDJ/X3HgFcm65dLCxxal1pq1icrdhzKuKvTU1DDJaNge5eb21N52gDvUmnZvH/ifJby2DTfUcfEjre23iFe2uLWrh2Rl8QvK2UKn8Qp0U3/xHfRXOSwvF6beOpOB1ER3LP1Ol+sA7aDyWOqWhPvVHnzP7pKOFN4kovLaPFqzdVC4XFCrFTiJjbQDvTtx0sJ1qjI8cQdCVlDho+L0XNTCgeSX5D02Tul7XlvWDtAgB/Eg8DzWiu7oGg4jkPqF4/Xwp7fdOnitzgGJdZb5T7wEEd4WPJ2Wku/h1FwOxaR8wlwHCXuAyMDRG50J+ahDGLSm8Nr1XbiQxhe0dznbfJegYTd0alNtSg9r2HZzTIn4TyPcVMxoqJS6OscztBzXxwqv1/wApTDaD6XYIgcHZi7ydPBX73ngqq4rGSQRI3adnDuWdMxRcJMaawRyP7Kxo1FSud+c5w0D2t05Fuh9I+SsKT0m2KyD11Kiteu5Qo6XLlzk2XLguQHRchN50IDG8AqLGPfHh90IXDx+3p5ejVHYrU2HuN/pH0QhdXD7rk5/UO3GyzmJf3FX+kpULXJlxfZbo/kedP6tUh+3z+yEJN6trLtZg7UQNDqNu9ZvGGBtYhoA7HARxQhaY/wBXPzmWHsk/yn6LOYe0EEkSUIVY+3MmUQu0IWgOBKEIQHbErt/JCEg6au0qEgQ7K16GUwXvkA6jgkQheHtt7+yp9WR1bIynTK39ljPZmYu7xg0b1BOUe7IdoY2nvQhGHtrz/wBY9HYey3wCr8SGrT3oQsa5ohP3+f2UqghClrEticQhFWQptCEBwUIQgP/Z         Saya coba memutar ulang rekaman wawancara  Michael Lewis seorang jurnalis finansial penulis buku Big Short : Inside the Doomsday Machine dalam sebuah serial akademik  Haas School of Business  Dean's Speaker Series  tanggal 13 September 2010 silam di University California of Berkeley. Buku ini (yang kemudian diangkat ke layar lebar) pernah saya singgung dalam tulisan 7 April lalu yang saya tulis secara ringkas sinopsis filmnya.
   
           Program ini berdurasi cukup lama sekitar 1 jam 13 menit, namun tentu saya tidak ingin menjelaskan  isi program ini secara menyeluruh karena memang saya tidak dapat menangkap seluruh isi program.  Hanya saja ada satu pertanyaan pemandu acara (salah satu profesor kampus tsb) yang menarik dan pertanyaan ini cukup mengerutkan kening penulis buku tsb. Pertanyaan tersebut adalah " are you optimistic or pessimistic  about our form future wall street, future banking, your children future? (apakah Anda optimis atau pesimis tentang masa depan wall street, masa depan perbankan, masa depan anak-anak Anda)"  Jawaban penulis agak panjang namun yang saya tangkap dengan jelas adalah jawabannya tentang masa depan pasar modal terbesar dunia sbb    ..but with Wall Street I fell like I'm watching a very powerfull force go down very slowly (khusus untuk Wall Street  saya melihat sebuah kekuatan yang sangat besar sedang jatuh secara perlahan-lahan).

          Penulis buku juga menyampaikan bahwa bukunya mendapat perhartian dari berbagai kalangan mulai dari gedung putih, kemenkeu AS, parlemen baik dari Republik dan Demokrat, akademisi yang merasa mendapat informasi yang mereka tidak dapatkan sebelumnya, dan ini mengejutkan penulis karena dia merasa ada banyak orang yang lebih tahu lebih banyak.
         Penulis yang juga seorang jurnalis finansial adalah seorang yang sudah berkecimpung di dunia keuangan selama 30 tahun dan mengetahui seluk beluk Wall Street secara mendalam. Opininya mengenai masa depan wall street adalah fenomena yang dia saksikan dibawah hidungnya. Kiblat keuangan dunia sedang mengalami pergeseran baik secara nilai maupun kuantitas dan kata yang tepat adalah judul dari buku tersebut inside the doomsday machine (dalam hari penghabisan)





Monday, August 15, 2016

Penjajahan terbesar Nazi melalui Mata Uang

Melakukan kontrol terhadap nilai mata uang adalah mekanisme utama yang dilakukan Nazi Jerman ketika menjajah Eropa selama perang dunia ke 2. Penaklukan dengan kekuatan senjata hanyalah bagian kecil saja dari strategi Nazi menguasai Eropa.

Manipulasi nilai mata uang  -- yaitu melakukan penyimpangan nilai tukar untuk kepentingan Nazi Jerman--menjadikan setiap penduduk jajahan menjadi agen penjajah setiap kali mereka menggunakan uangnya.Manipulasi nilai mata uang ini menyebabkan arus keluar seluruh produksi negara-negara jajahan mengalir ke Nazi Jerman, namun tidak sebaliknya.

Amerika Serikat mempelajari dan melakukan dokumentasi penjajahan Nazi terhadap Eropa melalui manipulasi mata uang ini dalam  laporan intelejen bulanan Departemen Perang AS edisi November 1943 sbb :

From Tactical and Technical Trends
Military Intelligence Division
U.S. War Department
November 4, 1943


Mata uang Jerman di negara-negara Jajajan.
Dengan adanya penjajahan negara-negara Eropa (yang menjadi sekutu AS) oleh Nazi Jerman pada tahap awal,  masalah moneter adalah salah satu yang mesti dihadapi.
Beberapa tahun sebelumnya Jerman telah mempertimbangkan situasi ini, dan pengalaman mereka bisa bernilai.

a. Masalah
Penjajahan Jerman terhadap negara-negara Eropa menimbulkan 4 masalah dengan tingkat kesulitan yang berbeda dalam ranah keuangan.
(1) Jatuhnya nilai mata uang negara jajahan;
(2) Pencegahan sirkulasi yang berlebihan dari mata uang nasional Jerman- the Reichsmark;
(3) Penilaian ulang terhadap  mata uang lokal, (a) di Russia, (b) di negara-negara kapitalis;
(4) Pemberian mata uang kepada tentara yang dapat digunakan di lapangan, dimanapun mereka berada.Ini yang Nazi inginkan, dengan tujuan menguras sebanyak mungkin emas dan perak yang dapat mereka rebut dari negara jajahan untuk memperkuat mata uang domestik Jerman dan untuk i mencegah kenaikan harga (inflasi) yang berlebihan di negara jajahan yang mana dapat menambah kesulitan bagi Jerman sendiri .

b. Solusi yang ditolak
Sekilas ini adalah solusi yang paling sederhana untuk menyapu seluruh mata uang nasional negara jajahan, dan menggantikannya dengan satu mata uang sentral Eropa (yah semacam Euro sekarang deh) yang diatur oleh Reichsbank (Bank Sentral Jerman).Solusi ini, bagaimanapun menimbulkan keberatan, karena status finansial dari negara-negara jajahan tidaklah sama bahkan rentangnya besar. Sebagai contoh  Belanda yang makmur dengan Kroasia yang dirundung kemiskinan; lebih jauh tingkat hukuman yang dijatuhkan terhadap penduduk jajahan berbeda satu dengan yang lain. Polandia dan Yunani dibumi hanguskan; Belanda dan  Luksemburg, Denmark dan negara-negara lain, sebisa mungkin digabungkan dengan negara Jerman raya. Oleh karenanya tidak ada  upaya yang dilakukan untuk membentuk mata uang sentral. Akhirnya, dilakukan upaya untuk memperluas penggunaan  Reichsmark di setiap negara jajahan secara alami dan bertahap, menempatkan  mata uang Jerman di tangan penduduk yang berstatus musuh.
c. Solusi yang diterima
(1) Reichskreditkassen (Bank Perkreditan Jerman)
Salah satu inovasi Jerman paling menarik dalam perang ini adalah pembentukan bank keliling khusus seiring penjajahan Jerman di kota-kota penting Eropa.

Bank-bank keliling ini diperkenalkan di Polandia dengan modifikasi administratif melalui dekrit 3 Mei 1940.

Sebuah dewan adiministratif dari Reichskreditkassen (RKK) didirikan saat itu yang merupakan perwakilan dari  Reichsbank (Bank Sentral Jerman), Kementrian Keuangan, Kementrian Ekonomi, the Oberkommando, dan Panglima Tertinggi Tentara. The Reichsbank menyediakan sejumlah besar personil bagi Reichskreditkassen dan menerapkan administasi tertutup dan hubungan teknis dengan mereka. Kantor pusat berada di Berlin, berafiliasi dengan Reichsbank.
(2) Mata uang khusus -- Reichskreditcassenscheine
The Reichskreditkassen bertanggung jawab untuk menerbitkan mata uang khusus  (Reichskreditkassenscheine) bagi tentara Jerman di wilayah jajahan. Denominasinya adalah 1, 2, 5, 20, dan 50 marks, yang berlaku hanya di wilayah dimana mata uang tersebut diterbitkan, tidak di wilayah jajahan lainnya.

Nilai tukar antara RKK-scheine (mata uang khusus) dan mata uang di negara jajahan ditetapkan oleh pihak Nazi segera setelah tentara masuk ke wilayah tsb. Bank lokal berfungsi aktif mengikuti kurs resmi yang sudah ditetapkan tadi. Penggunaan mata uang Jerman sendiri dilarang digunakan oleh tentara, kecuali di wilayah tertentu seperti Danzig, Polondia, Alsace dan Lorraine yang secara formal dan informal merupakan bagian dari Jerman.

The RKK-scheine didesain untuk menempatkan seluruh beban penjajahan pada negara dimana mata uang tsb diberlakukan dan untuk mencegah terkurasnya cadangan devisa Jerman atau proteksi nilai barang dan jasa Jerman yang timbul dari arus masuk uang yang tidak terbatas ke Jerman sendiri dari negara jajahan.Selain itu sebagai bentuk antisipasi arus masuk  kedalam sirkulasi uang Jerman  yang akan megurangi kelangkaan sementara dari mata uang lokal yang menyebabkan penimbunan yang panik dan keluarnya pengungsi dari area tersebut.

Friday, July 29, 2016

Petaka Berpaling dari al-Qur’an

DALAM kehidupan manusia, orang yang berpaling dari al-Qur’an dan mengabaikan ajarannya, sesungguhnya itulah awal dari segala kesengsaraan hidupnya kelak.
Fikirannya terbuai dalam angan-angan kosong yang dijanjikan oleh setan, kawan barunya. Sedang dirinya tenggelam dalam kubang maksiat kepada Allah.

Hal itu dikatakan pengarang Tafsir Fathu al-Qadir, asy-Syaukani, mengutip pendapat az-Zujaj, siapa di antara manusia yang berpaling dari al-Qur’an dan lalai dari mempelajari hikmah yang terkandung di dalamnya, niscaya Allah timpakan kepadanya pertemanan dengan setan.
Layaknya sekawan yang karib (qarin) orang itu kini tak lagi berjarak dengan setan. Padahal setan adalah biang kerok dari segala keburukan dan kesengsaraan dunia akhirat.
Karena “terlanjur” akrab, alih-alih mampu menolak, jiwa yang sudah tertipu itu tak sungkan lagi menuruti segala bisikan yang membuatnya terjerat dalam perangkap jahat setan.
Orang yang jauh dari hidayah Allah itu merasa nyaman dan enteng dengan keburukan serta kemaksiatan, sedang ia justru gelisah kala berinteraksi dengan kebenaran al-Qur’an atau diajak kepada kebaikan.

Inilah akibat daripada lalai mempelajari al-Qur’an atau tidak peduli dengan tuntunan yang disyariatkan. Orang tersebut dijauhkan dari kenikmatan iman, Islam, serta ukhuwah.
Oleh Allah, orang itu kelak mendapatkan hukuman yang setimpal dan penyesalan tiada berbatas.
“Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) mempunyai seorang teman yang berkata: Apakah kamu sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang membenarkan (Hari Kiamat)? Apakah jika kita telah mati dan menjadi tanah dan tulang belulang? Apakah sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?
Berkata pulalah ia: Maukah kamu meninjau (temanku itu)? Maka ia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka menyala-nyala. Ia berkata (pula): Demi Allah, Sesungguhnya kamu benar-benar hampir mencelakakanku. Jikalau tidaklah karena nikmat Tuhanku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka).” (Surah ash-Shaffat [37]: 51).
Bahaya Islam Phobia

Lebih jauh Ahmad bin Musthafa al-Maraghi, mengurai dampak yang sangat dahsyat dari sikap menyepelekan al-Qur’an.
Menurutnya, orang yang berani mengabaikan syariat agama dan tenggelam dalam kelezatan dunia, Allah menjadikan dirinya terbelenggu oleh tipu daya setan.
Saban waktu pikiran orang tersebut hanya dijejali oleh pesona syahwat dunia dan materi yang melenakan.

Menurut pengarang Tafsir al-Maraghi tersebut, ketika hal itu menimpa, orang yang terjangkiti virus  anti al-Qur’an mendadak berubah menjadi sosok Islamophobia.
Ia berbalik arah menjadi orang terdepan yang menentang ajaran al-Qur’an dan syariat Islam.
Setiap waktu ia justru larut dalam diskusi pemikiran dan perilaku yang merugikan serta menyakiti umat Islam.

Dikatakan, ibarat seekor lalat yang suka hinggap di berbagai kotoran atau lingkungan yang jorok, orang yang berpaling dari al-Qur’an itu hanya melahirkan keburukan dan maksiat kepada Allah.
Atas nama pembaruan agama misalnya, mereka justru telah menistakan kesucian agama dengan cara berfikir yang nyeleneh.

Boleh jadi inilah yang menimpa sekelompok masyarakat yang dikenal dengan pemuja aliran Sipilis (Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme).
Meski kelompok itu datang mengatasnamakan gerakan Islam pembaruan atau pembebasan akal, tetapi sebenarnya mereka datang dengan racun pemikiran yang berbahaya buat umat Islam.
Faktanya, dengan karunia nalar yang diberikan oleh Allah, mereka justru berusaha mengobok-obok ajaran Islam.
Silih berganti syubhat dan syahwat mereka hembuskan kepada umat Islam hanya untuk mengaburkan nilai-nilai al-Qur’an.

Ironisnya, demikian itu bukan karena tak paham dengan ajaran Islam, sebab tak sedikit di antara mereka berlatar akademisi bahkan tergolong cendekia yang punya segudang ilmu pengetahuan.
Alhasil, tak ada alasan menunda untuk mengaca kembali kepada hikmah yang dikandung dalam al-Qur’an. Sebab di sana ada telaga jernih tempat hati bercermin mematut diri kembali.
Boleh jadi jiwa ini tak mampu merasakan kenikmatan membaca al-Qur’an bersebab kotoran yang melekat di dalam hati.
Boleh jadi hati ini keras karena mulai berpaling dari dakwah dan syariat yang digariskan oleh Allah.
Allah berfirman:
ومن يعش عن ذكر الرحمن نقيض له شيطانا فهو له قرين، وإنهم ليصدونهم عن السبيل ويحسبون أنهم مهتدون
“Siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (al-Quran), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan), maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.” (Surah az-Zukhruf [43]: 36-37).*/Masykur Abu Jaulah

Tuesday, July 26, 2016

Data Statistik Emas Swiss Juni : Anomali Arus Balik Emas


Ada yang menarik dari data statistik negara finansial dunia, Swiss. Yaitu data arus masuk dan keluar atau  ekspor dan impor komoditas emas. Kita mengenal selain sebagai pusat finansial dunia, Swiss juga terkenal sebagai negara industri perdagangan emas internasional. Data statistik bulan Juni lalu Swiss melakukan Impor dalam jumlah besar dari Uni Emirat Arab, Hongkong, dan Thailand. UAE dan Hongkong adalah negara yang tidak memproduksi emas secara domestik, sedangkan Thailand memproduksi hanya dalam jumlah kecil.Artinya ini adalah aktivitas mengambil keuntungan dari pasar Asia memanfaatkan margin kenaikan beberapa pekan terakhir.

Lalu kemana impor emas Swiss ini mengalir? Ternyata dalam jumlah besar mengalir ke Inggris dan AS, dua negara yang terkenal dengan aktivitas ekspor emasnya, kini melakukan hal yang  sebaliknya. Kuat dugaan impor yang mereka lakukan untuk memenuhi klaim emas negara-negara klien yang menyimpan emasnya di kedua negara tersebut.

Arus emas yang tidak biasa ini adalah sebuah indikator menarik terjadi pergeseran demand dari negara Asia ke Eropa dan Amerika yang tentu berpengaruh terhadap pergerakan harga emas  berikutnya.
 

Friday, July 22, 2016

Relasi Bank Sentral dan Emas


Menarik mempelajari hubungan antara bank sentral dengan emas. Tentu saja ini adalah studi yang lama, mendalam, dan memiliki sejarah panjang . Namun satu hal yang menjelaskan  betapa eratnya kaitan bank sentral dengan emas adalah cadangan devisa. Hampir setiap negara memiliki cadangan devisa dalam bentuk emas, tentu setiap negara mempunyai jumlah yang berbeda. Namun persamaannya setiap mereka menyukainya.


Nah pertanyaannya adalah mengapa bank sentral tetap memerlukan cadangan devisa dalam bentuk emas di satu sisi, walaupun sehari-hari menggunakan fiat currency (mata uang kertas) sebagai alat tukar? Jawabannya adalah karena bank sentral tidak begitu PD (baca : percaya diri) dengan mata uangnya sehingga membutuhkan penguat (untuk menambah PDnya) berupa cadangan devisa emas, agar orang yakin dan percaya dengan mata uang tersebut.

Inilah mengapa bank sentral selalu "perhatian" dengan pergerakan harga emas. Mengapa? Walaupun bank sentral mempunyai hajat terhadap emas sebagai cadangan devisa, namun di satu sisi mereka juga tidak ingin agar harga emas naik terlalu cepat atau terlalu tinggi. Karena hal itu hanya akan bikin mereka tidak PD dengan mata uangnya sendiri. Harga emas yang tinggi seperti raksasa akan membuat alat tukar mereka seperti liliput. 

Jadi bank sentral di seluruh dunia selalu menaruh "perhatian" lebih terhadap pergerakan harga emas dibanding  pergerakan mata uang mereka sendiri atau lebih perhatian terhadap anak tiri dibanding anak kandung. Maka bank sentral seluruh dunia selalu menempatkan emas sebagai kebijakan utamanya walaupun tidak mengungkapkannya secara terang-terangan.


Thursday, May 26, 2016

Inflasi Utang



Salah satu kebijakan pemerintah suatu negara untuk meminimalkan utang mereka adalah dengan melakukan inflasi terhadap utang. Apa maksudnya inflasi terhadap utang? Inflasi terhadap utang adalah melakukan devaluasi terhadap mata uang mereka terhadap emas. Sebagai satu-satunya aset yang setara dengan mata uang dalam neraca keuangan sebagian besar bank sentral dunia, emas digunakan sebagai senjata untuk melakukan inflasi terhadap utang. Ketika devaluasi terjadi maka nilai suatu mata uang terhadap emas atau dinar mengalami penurunan nilai. Untuk lebih mudahnya kita ambil ilustrasi sbb :

Tahun 2006 Amerika Serikat meminjam kepada Perancis sejumlah US$820.000 atau setara dengan 10.000 Dinar dalam jangka waktu 10 tahun.  Tahun 2006 1 Dinar setara dengan US$82. Ketika jatuh tempo tahun 2016, nilai $820.000 hanya setara dengan 5.350 Dinar atau 53.5% saja dimana saat ini 1 Dinar adalah US$153. Jadi akan menguntungkan bagi AS untuk meminjam dalam Dollar dan mengembalikannya dalam bentuk dinar atau emas. Inilah yang dinamakan dengan inflasi terhadap utang. Karena Dollar mempunyai status sebagai mata uang utama dunia maka tentu Prancis mau utangnya dibayar dalam bentuk Dollar, namun AS menyiapkan Dinar atau emas untuk membayarnya.

Yang terjadi memang hampir seluruh mata uang kuat dunia (ambil contoh 15 mata ) mengalami penurunan nilai terhadap emas, sebagaimana terlihat kinerja mereka dalam gambar sbb :




Dalam sepuluh tahun terakhir (10yr) harga emas naik persentasenya 2 digit lebih. AS yang kita jadikan contoh dalam 10 tahun terakhir harga emas naik 94% dalam term  Dollar, walaupun dalam jangka 5 tahun terakhir harga emas turun 14,38% dalam term Dollar. Indonesia sendiri berturut-turut 1, 5, 10 tahun emas mengalami kenaikan masing-masing 6,23%, 32,55%, dan 179,68%.Rusia negara mantan seteru AS harga emas mengalami kenaikan tertinggi dalam 10 tahun terakhir yaitu sebesar 368,63% dalam term Ruble.

Maka tidak hanya sebagai aset moneter utama di bank Sentral negara-negar besar juga mengeksloitasi emas sebagai alat "inflasi utang".








Tuesday, May 10, 2016

Kebijakan Pelonggaran Impor Emas oleh Cina

Pemerintah Cina kembali melakukan kebijakan untuk muemudahkan perdagangan emas internasional. Belum lama ini mereka melonggarkan arus transaksi emas lintas batas di enam kota. Bank Sentral Cina dan Otoritas Bea Cukai telah melakukan kesepakatan terkait hal ini. Dengan kebijakan ini perusahaan emas dapat melakukan impor hingga 12 kali dengan hanya sekali izin.Saat ini Cina hanya mempunyai 15 importir yang terdaftar. Hal ini juga menguntungkan bagi Hong Kong, karena setiap impor emas oleh Cina mesti melalui Hong Kong yang kemudian di ekspor lagi oleh negara tersebut ke Cina.

Kebijakan ini sebagai langkah Cina untuk mempromosikan mata uang Yuan, karena sebelumnya Shanghai Gold Exchange memperkenalkan Gold Price Fixing dalam mata uang Yuan, bersaing dengan pusat emas dunia London dan New York
 
Kebijakan ini efektif berlaku mulai 1 Juni di enam kota  Shanghai, Beijing, Guangzhou, Nanjing, Qingdao and Shenzhen. Ini sebagai satu upaya bagi Cina meneguhkan dirinya sebagai hub perdagangan emas internasional bersama London dan New York
Konsumsi emas di Cina mengalami peningkatan signifikan seiring peningkatan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi mendorong pembelian perhiasan, koin, dan lantakan emas. Konsumsi emas Cina tahun lalu mencapai  985,9 ton, sedangkan produksi emas dalam negeri sebesar 450,1 ton tahun 2015.

Thursday, April 7, 2016

The Big Short


Big-short-inside-the-doomsday-machine.jpgFilm The Big Short (2015) adalah film yang berasal dari buku non-fiksi The Big Short: Inside the Doomsday Machine yang ditulis oleh Michael Lewis. Film  ini menceritakan seputar krisis finansial Amerika tahun 2007-2008.

Film ini bercerita pada tahun 2005 seorang manajer hedge fund Michael Burry melakukan riset dan menemukan bahwa pasar properti AS dalam kondisi sangat rapuh. Kredit properti AS berisiko tinggi sehingga menghasilkan return yang semakin hari semakin kecil. Dia mempunyai prediksi pasar akan kolaps pada kwartal ke dua 2007, dan dia menyadari dapat mengambil keuntungan dari situasi itu dengan menggunakan pasar Credit Default Swap atau disingkat CDS. 

Secara ringkas CDS adalah penjaminan kredit atau utang antara 2 pihak. CDS adalah kesepakatan jual beli  dimana penjual menjanjikan kepada pembeli akan memberi kompensasi kepada pembeli apabila pinjaman atau kredit yang dia berikan (surat utang atau obligasi biasanya) kepada pihak ketiga atau peminjam (biasanya perusahaan yang mengeluarkan obligasi) mengalami gagal bayar (default). 
Sebagai imbalannya maka pembeli memberi sejumlah fee atau imbalan secara periodik kepada penjual.


Maka dia mengunjungi beberapa bank besar dan agen investasi dengan idenya ini.  Bank dan perusahaan menerima proposalnya, karena percaya pasar properti aman, tidak ada risiko gagal bayar. Namun hal ini menimbulkan kemarahan sejumlah klien Michael Burry karena menganggap dia hanya buang-buang uang saja. Mereka meminta Burry menghentikan aktivitasnya, namun dia menolak. Ketika batas jatuh tempo CDS semakin dekat, para klien meminta Burry menarik uang mereka di CDS. Namun lagi-lagi Burry menolak, dan ketika pasar properti benar-benar kolaps, Burry mendapat profit 489%.
Trader Jared Vennett mendengar aksi Burry dari salah satu bankir yang melakukan deal dengan Burry, segera menyadari prediksi Burry bisa jadi benar. Maka dia mengikuti langkahnya. Bersama dengan  manager hedge fund  Mark Baum mereka berdua melakukan aksi yang sama membeli CDS.

Namun dalam perjalanan aksinya itu Baum menyadari bahwa apa yang mereka lakukan adalah sebuah kecurangan yang sistematis bagi hancurnya ekonomi dalam waktu dekat. Namun temannya meyakinkan dia dengan profit tinggi dari bank yang harus menanggung utang yang gagal tersebut. 

Inilah cermin wajah ekonomi kapitalis yang diwakili barat saat ini. Sebuah pentas judi terbesar dunia yang didandani dengan istilah-istilah canggih yang membius, terus berkembang dengan berbagai variasi. Tidak ada nilai dalam transaksi, hubungan bisnis, dan relasi individu dan masyarakat. Semua serba boleh, asal individu bisa meningkatkan kekayaannya tanpa memikirkan akibat buruk yang justru  kehancurannya lebih besar dari profit yang didapat. CDS, CDO, Subprime Loan dan berbagai akad "judi" berbasis riba lain masih terus beredar dan berkembang dan akan selalu ada krisis dan kerusakan yang ditimbulkannya dalam peroide-periode mendatang. "Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan Riba"





Wednesday, April 6, 2016

Awalnya Jasad Ujungnya Ruh


Image result for jasad dan ruh

Allah subhanahu ta’ala berfirman dalam Al Quran surat Al Hijr ayat 28-29  Artinya Dan ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada para malaikat sesungguhnya Aku hendak menciptakan manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang telah diberi bentuk. Kemudian setelah Aku menyempurnakan penciptaan tubuhnya (Aku disini adalah Allah subhanahu ta’ala, sedangkan nya disini adalah Nabi Adam ‘alaihissalaam), dan Kami meniupkan ruhKU kedalam jasadnya (ini unsur yang kedua dalam diri Nabi Adam) maka para malaikatpun bersungkur sujud (kepada Nabi Adam alaihissalaam).  Faqa’ulahu, Fa disini athaf melanjutkan yang sebelumnya, apa yang sebelumnya, Allah menciptakan unsur badan, kemudian Allah tiupkan ruh kepada Nabi Adam sudah selesai, berikutnya lanjutannya malaikat, malaikat adalah makhluk Allah bangsa yang mulia, yang sudah ada semenjak belum ada manusia.Belum ada lagi manusia, malaikat sudah ada. Ketika manusia  sudah diciptakan dengan sempurna, ketika ruh dimasukkan ke dalam badan, malaikat pun bersungkur sujud. Maka ulama tafsir cepat segera memberi ringkasan  bahwsanya kemuliaan manusia,  nilai manusia ada pada ruh manusia. Mana buktinya? Buktinya ayat ini, dalilnya ayat ini ,kapan malaikat sujud kepada Nabi Adam, manusia pertama setelah ruh ditiupkan ke dalam jasad Nabi Adam. Andaikan, jasad Nabi Adam sudah diciptakan, kemudian Allah tidak meniupkan ruh ke dalam jasad nabi Adam, malaikat bersungkur sujud? Tidak. 

Kita hidup sekarang ini ada jasad , ada ruh. Kalau ditiup ruh ke dalam jasad kita hidup, kalau dicabut kembali ruh dari badan, kita mati. Kalau kita mati bermakna, badan kita ini kembali ke tanah, karena kita diciptakan dari tanah, ada nilai kita kalau kita berupa tanah? Tidak. Minha khalaqnakum (dari tanah kamu diciptakan), wa minha nu’idukum (dan dari tanah kamu akan dikembalikan), wa minha nukhrijukum taratan ukhra (dari tanah akan dibangkitkan kembali). Dicabut ruh kita, tak perlu menunggu besok, manusia pun akan menghantarkan kembali ke tanah, dimakan tanah, menjadi tanah kembali .Jasad kita ini tidak ada harga, dari tanah, sekarang ada dan akan kembali pada tanah kalau kita mati, .

Nilai kita bukan pada badan kita, tapi pada ruh kita, sebelum badan ada, ruh sudah ada, tetapi karena ruh ini akan menjalani hidup di dunia, maka Allah ciptakan badan sebagai tumpangan ,tumpangan saja sebagai kendaraan saja. Maka kita menjalani hidup ini dengan ruh kita. Kalau hanya badan saja, hilang nilai kita, karena nilai kita bukan pada badan kita, tapi pada ruh kita. Kalau dicabut ruh dari badan kita, ruh kita akan melanjutkan perjalanan, sedangkan badan berakhir di tanah. Nah apabila nilai kita pada ruh kita, maka yang mesti kita perhatikan adalah ruh kita.Ruh kita itu, beriman kepada Allah , maka kita mesti menjaga ruh kita itu tetap beriman kepada Allah, kalau perlu perkuat keimanan kita kepada Allah, alastu bi rabbikum qaaluu balaa syahidna. Wahai sekalian ruh bukankah Aku ini Rabbmu, Ya Allah Engkau adalah Tuhan kami. Tapi malangnya, Ketika sudah lahir ke dunia, ruh yang ingin beriman itu dihalang oleh hawa nafsu . Sehingga hawa nafsu itu menghendaki kita untuk memperhatikan badan saja, menghalang kita untuk memunculkan ruh kita. Ruh kita ingin bangun shalat subuh, namun datang hawa nafsu, tidur lagi, malam masih panjang , karena ingin menyenangkan badan.

Maka sudah semestinya yang utama kita perhatikan adalah Ruh kita, karena disanalah nilai kita yang sebenarnya. Sedangkan jasad bukanlah nilai kita, seperlunya saja kita penuhi kebutuhan jasad untuk menunjang perjalanan Ruh dalam kehidupan ini.

sumber : ceramah Dr.Musthafa Umar Lc.MA