www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Monday, August 15, 2016

Penjajahan terbesar Nazi melalui Mata Uang

Melakukan kontrol terhadap nilai mata uang adalah mekanisme utama yang dilakukan Nazi Jerman ketika menjajah Eropa selama perang dunia ke 2. Penaklukan dengan kekuatan senjata hanyalah bagian kecil saja dari strategi Nazi menguasai Eropa.

Manipulasi nilai mata uang  -- yaitu melakukan penyimpangan nilai tukar untuk kepentingan Nazi Jerman--menjadikan setiap penduduk jajahan menjadi agen penjajah setiap kali mereka menggunakan uangnya.Manipulasi nilai mata uang ini menyebabkan arus keluar seluruh produksi negara-negara jajahan mengalir ke Nazi Jerman, namun tidak sebaliknya.

Amerika Serikat mempelajari dan melakukan dokumentasi penjajahan Nazi terhadap Eropa melalui manipulasi mata uang ini dalam  laporan intelejen bulanan Departemen Perang AS edisi November 1943 sbb :

From Tactical and Technical Trends
Military Intelligence Division
U.S. War Department
November 4, 1943


Mata uang Jerman di negara-negara Jajajan.
Dengan adanya penjajahan negara-negara Eropa (yang menjadi sekutu AS) oleh Nazi Jerman pada tahap awal,  masalah moneter adalah salah satu yang mesti dihadapi.
Beberapa tahun sebelumnya Jerman telah mempertimbangkan situasi ini, dan pengalaman mereka bisa bernilai.

a. Masalah
Penjajahan Jerman terhadap negara-negara Eropa menimbulkan 4 masalah dengan tingkat kesulitan yang berbeda dalam ranah keuangan.
(1) Jatuhnya nilai mata uang negara jajahan;
(2) Pencegahan sirkulasi yang berlebihan dari mata uang nasional Jerman- the Reichsmark;
(3) Penilaian ulang terhadap  mata uang lokal, (a) di Russia, (b) di negara-negara kapitalis;
(4) Pemberian mata uang kepada tentara yang dapat digunakan di lapangan, dimanapun mereka berada.Ini yang Nazi inginkan, dengan tujuan menguras sebanyak mungkin emas dan perak yang dapat mereka rebut dari negara jajahan untuk memperkuat mata uang domestik Jerman dan untuk i mencegah kenaikan harga (inflasi) yang berlebihan di negara jajahan yang mana dapat menambah kesulitan bagi Jerman sendiri .

b. Solusi yang ditolak
Sekilas ini adalah solusi yang paling sederhana untuk menyapu seluruh mata uang nasional negara jajahan, dan menggantikannya dengan satu mata uang sentral Eropa (yah semacam Euro sekarang deh) yang diatur oleh Reichsbank (Bank Sentral Jerman).Solusi ini, bagaimanapun menimbulkan keberatan, karena status finansial dari negara-negara jajahan tidaklah sama bahkan rentangnya besar. Sebagai contoh  Belanda yang makmur dengan Kroasia yang dirundung kemiskinan; lebih jauh tingkat hukuman yang dijatuhkan terhadap penduduk jajahan berbeda satu dengan yang lain. Polandia dan Yunani dibumi hanguskan; Belanda dan  Luksemburg, Denmark dan negara-negara lain, sebisa mungkin digabungkan dengan negara Jerman raya. Oleh karenanya tidak ada  upaya yang dilakukan untuk membentuk mata uang sentral. Akhirnya, dilakukan upaya untuk memperluas penggunaan  Reichsmark di setiap negara jajahan secara alami dan bertahap, menempatkan  mata uang Jerman di tangan penduduk yang berstatus musuh.
c. Solusi yang diterima
(1) Reichskreditkassen (Bank Perkreditan Jerman)
Salah satu inovasi Jerman paling menarik dalam perang ini adalah pembentukan bank keliling khusus seiring penjajahan Jerman di kota-kota penting Eropa.

Bank-bank keliling ini diperkenalkan di Polandia dengan modifikasi administratif melalui dekrit 3 Mei 1940.

Sebuah dewan adiministratif dari Reichskreditkassen (RKK) didirikan saat itu yang merupakan perwakilan dari  Reichsbank (Bank Sentral Jerman), Kementrian Keuangan, Kementrian Ekonomi, the Oberkommando, dan Panglima Tertinggi Tentara. The Reichsbank menyediakan sejumlah besar personil bagi Reichskreditkassen dan menerapkan administasi tertutup dan hubungan teknis dengan mereka. Kantor pusat berada di Berlin, berafiliasi dengan Reichsbank.
(2) Mata uang khusus -- Reichskreditcassenscheine
The Reichskreditkassen bertanggung jawab untuk menerbitkan mata uang khusus  (Reichskreditkassenscheine) bagi tentara Jerman di wilayah jajahan. Denominasinya adalah 1, 2, 5, 20, dan 50 marks, yang berlaku hanya di wilayah dimana mata uang tersebut diterbitkan, tidak di wilayah jajahan lainnya.

Nilai tukar antara RKK-scheine (mata uang khusus) dan mata uang di negara jajahan ditetapkan oleh pihak Nazi segera setelah tentara masuk ke wilayah tsb. Bank lokal berfungsi aktif mengikuti kurs resmi yang sudah ditetapkan tadi. Penggunaan mata uang Jerman sendiri dilarang digunakan oleh tentara, kecuali di wilayah tertentu seperti Danzig, Polondia, Alsace dan Lorraine yang secara formal dan informal merupakan bagian dari Jerman.

The RKK-scheine didesain untuk menempatkan seluruh beban penjajahan pada negara dimana mata uang tsb diberlakukan dan untuk mencegah terkurasnya cadangan devisa Jerman atau proteksi nilai barang dan jasa Jerman yang timbul dari arus masuk uang yang tidak terbatas ke Jerman sendiri dari negara jajahan.Selain itu sebagai bentuk antisipasi arus masuk  kedalam sirkulasi uang Jerman  yang akan megurangi kelangkaan sementara dari mata uang lokal yang menyebabkan penimbunan yang panik dan keluarnya pengungsi dari area tersebut.

No comments: