www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Tuesday, March 30, 2021

Inflasi Membayangi Perusahaan Raksasa AS

Perusahaan-perusahaan di AS mulai resah karena dampak inflasi. Rantai suplay mengalami kemacetan, biaya transportasi membengkak, dan upah buruh yang semakin tinggi mulai menggigit.

Raksasa industri 3M mulai mengeluh karena biaya kargo udara semakin tinggi. Retail terbesar AS Walmart pun, mengalami penumpukan barang di pelabuhan. Hal ini terjadi akibat terbatasnya kontainer. Fenomena ini sudah berlangsung sebelum tersangkutnya kapal Ever Given di terusan Suez.

Ancaman inflasi ini tentu dapat  memicu kenaikan harga barang dan jasa termasuk aset seperi logam mulia, energi, property dan investasi lainnya.





Monday, March 29, 2021

Koin Emas Langka 1822 terjual 8,4 juta Dollar

Koin half eagle $5 cetakan 1822

Kancah perdagangan koin emas dunia, mengukir rekor terbaru, setelah koin langka half eagle  dengan nominal 5 Dollar (pada saat itu) cetakan 1822 terjual US $ 8,4 juta pada lelang Las Vegas Jumat (26/3) lalu.

Douglass Mudd, kurator dan direktur museum uang  the Edward C. Rochette di Colorado Springs mengkonfirmasi bahwa koin tersebut adalah satu di antara 3 koin sejenis di dunia. Koin yang dilelang tsb adalah koleksi pribadi D. Brent Pogue, sedangkan 2 koin sejenis tersimpan di museum National Numimastic di Smithsonian Institute Belanda. Pembeli koin dalam lelang tsb meminta namanya dirahasiakan kata Jarod Holland Jubir Stack's Bowes Galleries Las Vegas tempat lelang digelar.

Brett Charville Presiden Jasa Pemeringkat Koin Profesional yang berbasis di Santa Ana California, menyematkan peringkat AU50 pada koin tsb yang artinya tidak lagi beredar.

Koin tsb pertama kali diperoleh tahun 1899, kemudian dijual pada tahun 1945, dan dibeli oleh Pogue sebagai koleksi pribadi pada 1982. Nilai koin tsb melampaui lelang koin emas double eagle cetakan 1933 dengan nilai US$7,6 juta pada 2002.  Namun rekor tertinggi lelang koin kuno masih dipegang oleh koin perak cetakan 1794 US "Flowing Hair" Silver Dollar dengan nilai US$ 10 juta, sebagai koin yang pertama kali dicetak sejak berdirinya Amerika Serikat.


Sumbet : theday.com




 

Saturday, March 27, 2021

Faktor Turunnya Harga Emas Jatuh (2)

Ada sejumlah faktor yang menekan harga emas dan perak relatif rendah saat ini, diantaranya pasar modal mencatat rekor tertinggi dalam 6 bulan terakhir, dan kenaikan nilai mata uang Crypto saat ini.

Menurut  Reuters " Harga emas jatuh Kamis (25/3) seiring kenaikan Obligasi pemerintah AS (US Treasury Bond) mencatat rekor tertinggi dalam 4 bulan terakhir. Sedangkan index mata uang Dollar naik 0,355 poin menjadi 92,885, angka ini terakhir kali pekan terakhir 2020.

Bank Sentral Amerika sendiri the Fed, juga menghadapi dilema, terkait tingkat suku bunga. Apabila the Fed menaikkan suku bunga, akan menyebabkan kebangkrutan keuangan negara, sedangkan apabila the Fed menurunkan tingkat suku bunga, maka inflasi akan naik, dan memicu kebangkrutan rakyat AS, menurut ekonom Peter Sciff dalam wawancara dengan kitco.com, Indeks harga konsumen naik 1,7% yang tertinggi dalam setahun terakhir. Hal ini dipicu kurangnya supply barang-barang (durable) , ditambah naiknya permintaan kebutuhah makanan karena bantuan stimulus warga AS dari pemerintah.






Friday, March 26, 2021

The Power of Habbit (2)

Ketika An Evolutionary Theory of Economic Change diterbitkan pertama kali pada 1982, sangat sedikit orang di luar kalangan akademis yang memperhatikannya.Sampul halaman buku itu, juga kalimat pertamanya yang bombastis-"Dalam buku ini kami mengembangkan suatu teori evolusi mengenai kemampuan dan prilaku firma bisnis yang bekerja dalam lingkungan pasar, dan mengkonstruksi serta menganalisis sejumlah model yang sesuai dengan teori itu"-seolah - seolah dirancang untuk mengusir pembaca. Para pengarang buku itu dua orang profesor dari Yale University Richard Nelson dan Sidney Winter, paling terkenal karena serangkaian makalah analisis mendalam terhadap teori Schumpeter yang tidak bisa dipahami sebagian besar kandidat Ph.D.

Tapi di dunia strategi bisnis dan teori organisasional, buku itu sungguh membuat gempar. Para profesor ekonomi mulai membicarakan tentang buku itu dengan kolega-kolega mereka di sekolah bisnis, yang mulai membicarakannya dengan para CEO di berbagai konferensi, dan dengan segera eksekutif-eksekutif mengutip Nelson dan Winter di berbagai perusahaan , mulai dari General Electric, Pfizer, sampai Starwood Hotels.

Nelson dan Winter telah menghabiskan satu dasawarsa lebih mengkaji bagaimana perusahaan-perusahaan bekerja, perlahan menelusuri lautan data sebelum tiba pada kesimpulan inti mereka : "Banyak perilaku perusahaan, paling baik dipahami sebagai cerminan kebiasaan-kebiasaan umum dan orientasi-orientasi strategis yang berasal dari masa lalu perusahaan, bukan hasil survei terpencil di pohon keputusan."

Kebiasaan-kebiasaan organisasional atau rutinitas seperti sebutan Nelson dan Winter-sangatlah penting, sebab tanpa kebiasaan, sebagian besar perusahaan tak akan bisa menyelesaikan apa-apa . Rutinitas menyediakan ratusan aturan tak tertulis yang dibutuhkan perusahaan untuk beroperasi. Rutinitas memberikan semacan "ingatan organisasional", sehingga para manajer tidak harus memperbaharui proses penjualan setiap enam bulan atau panik setiap kali ada wakil presiden yang berhenti. Rutinitas mengurangi ketidakpastian-satu penelitian mengenai upaya pemulihan setelah gempa bumi di Meksiko dan Los Angeles, misalnya, mendapati bahwa kebiasaan para pekerja penanganan bencana mutkak penting, " karena tanpa mereka, perumusan dan penerapan kebijakan akan tersesat dalam rimba raya."

Namun salah satu manfaat rutinitas adalah bahwa rutinitas menciptakan "gencatan senjata" antara kelompok-kelompok atau individu-individu  yang berpotensi berperang dalam satu organisasi.

Kebanyakan ahli ekonomi terbiasa memperlakukan perusahaan sebagai tempat yang damai dimana setiap orang berkhidmat untuk tujuan bersama : mendapat uang dari perusahaan. Nelson dan Winter menyatakan bukan itu yang terjadi dalam dunia nyata. Perusahaan bukanlah keluarga besar yang bahagia dimana setiap orang bercengkrama dengan ramah. Sebagian besar tempat kerja justru terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil dimana para eksekutif bersaing demi kekuasaan dan pengakuan, seringkali dalam perselisihan-perselisihan terselubung yang menjadikan kinerja mereka sendiri tampak unggul, sementara para pesaing mereka tampak lebih buruk. Divisi-divisi bersaing demi sumber daya dan saling sabotase demi mencuri kejayaan. Para bos mengadu-domba para bawahan agar tidak ada yang merebut kekuasaan.

Perusahaan bukan keluarga. Perusahaan adalah medan pertempuran dalam perang saudara.

Terlepas dari kapasitas perang internal itu, sebagian besar perusahaan berjalan secara relatif damai, tahun demi tahun, karena memiliki rutinitas-kebiasaan-yang menghasilkan gencatan senjata yang memungkinkan setiap orang menyisihkan persaingan mereka  untuk waktu cukup lama agar pekerjaan bisa selesai.

Rutinitas dan gencatan senjata menawarkan sejenis keadilan organisasional kasar, sehingga konflik di dalam perusahaan "mengikuti jalur yang sebagian besar tetap berada dalan batas-batas yang konsisten dengan rutinitas yang sedang berlangsung. Nyaris sepanjang waktu, rutinitas dan gencatan senjata bekerja secara sempurna. Tentu saja ada persaingan, namun berkat kebiasaan-kebiasaan institusional, persaingan dijaga agar tak melebihi batas dan bisnis pun berkembang.

Sumber : The Power of Habbit, Charles Duhigg

Thursday, March 25, 2021

Di Tengah Ketegangan Politik dengan AS, Rusia & Cina Sepakat Menjauhi Dollar


Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov Senin (22/3) lalu memulai kunjungan ke Cina sebagai mitra utama mereka, dengan agenda seruan bersama  Moskow dan Beijing untuk mengurangi ketergantungan terhadap Dollar dan sistem keuangan barat yang mereka sebut agenda9 ideologis barat.

Lavrov melakukan kunjungan 2 hari ke Cina untuk melakukan pembicaraan  dengan Menlu Cina Wang Yi di kota Guilin.

Agenda ini terjadi di tengah  ketegangan politik kedua negara dengan Presiden AS Joe Biden.

Cina dan AS bersitegang dalam pertemuan tingkat tinggi Jumat (19/3) di Anchorage, Alaska. Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional dan Anthony Blinken, sekretariat negara AS berhadapan tatap muka dengan Diplomat China Yang Jiechi dan menlu Wang Yi.

Dalam pertemuan yang tidak hangat itu, AS menuduh Cina mengancam dan mengganggu kestabilan dunia dengan sejumlah isu seperti Xinjiang, Hongkong, Taiwan, serangan cyber dan perang dagang terhadap AS. Cina tidak menerima tuduhan itu dan mempertanyakan status AS sebagai polisi dunia yang berhak menghakimi negara lain dan balik menuduh AS telah menginvansi sejumlah negara dengan pembunuhan masif termasuk diskriminasi rasial terhadap warga kulit hitam, hingga muncul kalimat dalam pertemuan itu Black people are being "slaughtered" in United States (warga kulit hitam "disembelih" di AS) yang menggambarkan panasnya pertemuan tsb.

Sedangkan duta besar Rusia untuk AS pulang kembali ke Moskow untuk berkonsultasi, setelah Presiden AS Joe Biden memberi pernyataan bahwa " Saya yakin Presiden Rusia Vladimir Putin adalah seorang pembunuh".

Rusia juga sedang bersiap menerima sanksi baru dari AS setelah mereka menuduh Rusia campur tangan dalam pilpres AS 2020 kemarin.

Lavrov mengatakan kepada media bahwa Rusia dan Cina sedang berjuang untuk membangun kekuatan agar terlepas dari upaya AS menggangu pengembangan teknologi mereka. Yaitu mengubah sistem pembayaran global (Dollar AS) dengan mata uang alternatif. "Kita mesti menjauh dari sistem pembayaran internasional  yang dikontrol oleh barat" tambahnya.

Sumber : Reuter


Thursday, March 18, 2021

Ketika Suatu Mata Uang Jatuh

Pada setiap krisis moneter ; uang kertas selalu hancur di negara-negara yang terkena krisis. Setiap kali pula uang kertas hancur, pelarian utama yang paling mudah bagi masyarakat yang ingin menyelamatkan assetnya adalah ke emas. Tidak heran bila harga emas justru melonjak pada setiap krisis terjadi; pertama karena daya beli uang kertas yang dipakainya menurun, kedua karena dorongan naiknya permintaan.

Sebelum krisis melanda negeri ini 1997/1998; harga emas di Indonesia pada awal 1997 hanya di kisaran Rp 23.400 / gram; di puncak krisis 1998 emas berada pada kisaran harga Rp 147.000/ gram. Meskipun akhirnya sempat membaik ke kisaran angka Rp 65.000-an akhir 1999/awal 2000; perlahan namun pasti harga emas menjulang sampai Rp 340.000/ gram tahun 2010 dan Rp935.000/gr kini. Harga emas saat ini sudah lebih dari 14 kalinya bila dibandingkan harga emas paska krisis 1998 dan  40 kalinya dibandingkan harga emas sebelum krisis !.

Kita memang tidak berharap gelombang krismon 1998 kembali terulang setelah lebih dari 20 tahun silam. Namun apabila fundamental ekonomi Indonesia masih terus bergantung pada impor bahan pokok spt beras, garam dll yang tentu membutuhkan Dollar, maka nilai Rupiah akan semakin turun sebagaimana yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir. Solusinya tentu meningkatkan ketahanan pangan di negeri agraris ini (seperti lirik koes plus tongkat kayu dan batu jadi tanaman). Sehingga alih-alih mengimpor pangan dari luar negeri, justru memenuhi kebutuhan pangan dunia dari lumbung kita sendiri.

Wednesday, March 17, 2021

Bank Sentral Polandia akan Menambah 100 ton Emas

 Bank Sentral Polandia, sumber : Wikipedia

Dalam sebuah wawancara dengan majalah Sieci Senin 15 Maret lalu, Presiden Bank Sentral Polandia  Adam Glapinski menyatakan akan menambah cadangan devisa dalam emas sejumlah 100 ton beberapa tahun ke depan dan menyimpannya di Polandia. "Cadangan emas Polandia saat ini adalah 229 ton, dan kurang lebih setengahnya dibeli pada masa kepemimpinan saya" tambahnya.

Kebijakan serupa juga diambil Rusia dan Cina sejak beberapa tahun belakangan. Langkah ini diambil sebagai bentuk mengurangi ketergantungan terhadap DollarAS. Secara bertahap mengurangi cadangan devisa dalam bentuk Dollar seraya menambah cadangan dalam bentuk emas. Ibarat bom waktu mereka berkesimpulan Dollar akan kolaps di masa depan. Sejak masa Presiden AS Richard Nixon Dollar tidak lagi dijamin dengan emas. Akibatnya nilai Dollar terus turun terhadap emas, dari US$ 35 per troy ounce pada tahun 1945, saat ini US$1.733 per troy ounce atau tinggal 2%.  1 troy ounce kurang lebih setara dengan 31 gram. 

Nilai utang luar negeri AS yang terus menggelembung terutama pasca pandemi juga menjadi faktor utama suramnya masa depan Dollar.

Glapinski juga menyatakan akan membawa Bank Sentralnya pada  tingkat suku bunga hingga mendekati nol persen.

Sumber : mining.com

Tuesday, March 9, 2021

Faktor turunnya Harga Emas

Dalam 2 pekan terakhir harga emas internasional mengalami penurunan signifikan. Hal ini mengejutkan karena pada saat yang sama terjadi kekurangan stok fisik emas dan perak di tengah pertumbuhan permintaan.

Ada 2 faktor utama penurunan harga emas akhir bulan ini sbb :

1. Aksi jual pemegang surat berharga berbasis emas.

Penurunan harga ini dipicu oleh aksi jual massif di pasar New York dan London dalam bentuk surat berharga derivativ berbasis emas. Pada saat yang sama berdasarkan John Brimelow Gold's Report yang menyajikan data harian transaksi emas India, Cina, Turki, dan Vietnam, impor emas fisik India terus naik sejak November dan Desember 2020, begitu pula impor emas Cina mulai menggeliat setelah lesu sejak pandemi Februari 2020, demikian pula dengan Turki dan Vietnam.

Polanya hampir sama setiap hari sejak bulan lalu, harga emas naik sejak malam hingga dini hari (dimana pasar Asia dalam bursa emas internasional mulai buka) yang ditandai dengan impor dalam jumlah besar dari India dan Cina, kemudian harga emas mulau turun pada jam  2 atau 3 dinihari ketika pasar India dan Cina mulai tutup, selanjutnya bergerak ke  pasar Eropa/AS yang didominasi transaksi surat berharga.

Begitu pula sejumlah laporan bahwa dalam skala retail terjadi kekurangan stok  emas dan perak dalam bentuk koin. Sebagian besar dealer emas retail di dunia mengalami kekurangan stok  koin emas sejumlah 100 troy ounce dan koin perak sejumlah 1.000 troy ounce.

2. Kenaikan Obligasi, Saham, dan Mata Uang Kripto

Surat Utang pemerintah AS (US Bond) mengalami kenaikan imbal hasil (berbasis bunga) signifikan, dimana obligasi berjangka 10 tahun naik 1,6%. Walaupun kenaikannya kecil,  produk ini sangat digemari oleh investor Amerika. Sedangkan Indeks bursa saham AS (Dow Jones Industrial Average) juga naik 0,97%
, ditambah dengan kenaikan signifikan mata uang Krypto Bitcoin sebesar 30% dibanding bulan lalu. Kombinasi kenaikan US Bonds, saham, dan Bitcoin bersama-sama menaikkan indeks Dollar (nilai Dollar relatif terhadap mata uang asing negara-negara maju) sebesar 92,43, sedangkan akhir Februari lalu masih di angka 90,00.

Kombinasi dari faktor-faktor di atas menyebabkan investor Eropa dan Amerika  memindahkan aset emas mereka ke invetasi di atas.  Karakter investor AS dan  Eropa memang didominasi oleh investor profit taking atau yang mengambil keuntungan yang bersifat jangka pendek dibanding jangka panjang.

Sumber : investmentresearchdynamics.com dan kitco.com


Nama Seorang Muslim yang Akan Membebaskan Al Aqsha

Hati seorang mu’min itu seperti burung; satu sayap adalah rasa takut, sementara sayap yang lain adalah harapan dan kemurahan hati.”

Ibnul Qayyim.

Keterpurukan

Pada tahun 1099, setelah gerombolan Pasukan Salib pertama melakukan perampokan atas Baitul Maqdis dan Suriah, seorang Qadhi (hakim) dari kota Damaskus menghadap ke pengadilan khalifah di Iraq. Ahli Sejarah Ibnu Al-Athir menjelaskan dengan kalimat ini:

Tanpa memakai turban, dan rambut dalam keadaan tercukur habis sebagai tanda berkabung, Qadhi Abu Sa’ad Al-Haraqi melaju tergesa-gesa dengan isak tangis yang keras menuju ke hadapan pengadilan Khalifah Al-Mustazhir Billah. Kerumunan masyarakat, muda dan tua, mengikuti pergerakannya.

Berani-beraninya kau tidur dan berpuas-puas diri di dalam keadaan yang aman sentosa, hidup dikelilingi bunga yang indah nan beraneka ragam, sedangkan saudaramu di Syam dan Baitul Maqdis tidak memiliki tempat tinggal untuk sekadar menyimpan pelana kuda dan perut-perut burung nasar? Darah telah tumpah! Para pemudi telah dipermalukan, dan sekarang mereka harus menutup muka manisnya di balik tangannya! Apakah para Muslimin yang gagah dapat menerima ini?”

Hal-hal yang menyebabkan kekejian ini telah disimpulkan dalam karya seorang penulis Muslim, Ibnu Al-Qalinisi.

Ia menyatakan bahwa jalanan Baitul Maqdis kala itu dipenuhi mayat-mayat Muslimin, yang telah dibantai oleh pedang-pedang pasukan salib selama satu pekan.

Sekira 70.000 di antaranya dibunuh di kompleks Masjid Al-Aqsha, sedangkan ribuan orang Yahudi dibakar di dalam sinagog-sinagog mereka.

Bau busuk mayat menyeruak di udara Baitul Maqdis selama berbulan-bulan, sementara jalanan-jalanan banjir dengan darah setinggi betis.

Seperti penutupan Masjidil Aqsha yang kita saksikan hari ini, tempat suci tersebut ditutup setelah perang salib pertama.

Tempat tersebut menjadi kandang kuda para tentara salib, yang juga menjadi simbol penghinaan. Babi-babi pun diternak di dalam masjid.

Saat itu, tidak ada shalat serta azan yang dikumandangkan di Tanah Baitul Maqdis, selama hampir satu abad.

Harapan

Delapan puluh delapan tahun setelahnya, tahun 1187, salib-salib sudah hilang, suara lonceng sudah tidak terdengar, babi-babi tidak lagi terlihat, pasukan salib – termasuk para pemukanya – telah diberantas.

Muslimin kembali memasukinya dan mengumandangkan azan. Azan dikumandangkan sebagai upaya mengusir syaithan – syaithan dari tanah yang suci ini selamanya, seperti sabda Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam:

Ketika azan dikumandangkan, syaithan lari terbirit-birit….” (HR Bukhari)

Kebenaran telah datang, dan kebathilan telah hancur dan kalah. Keceriaan telah tersebar luas, dan kesedihan telah dibungkam.

Tidak seperti kebarbaran dan kebrutalan pasukan salib, penguasaan Muslim benar-benar berbeda.

Seorang ahli sejarah Inggris, Sir Steven Runciman menulis:

Kemenangan Muslimin diketahui dengan keadilannya dan sangat manusiawi, sementara para pasukan salib telah bergelimang di atas darah para musuhnya selama 88 tahun. Tidak ada rumah yang dijarah, tidak ada seorang pun yang disakiti.”

Para polisi, di bawah perintah Shalahuddin Al-Ayyubi, mulai berpatroli di jalanan dan gerbang-gerbang, untuk mencegah adanya upaya penyerangan dari kaum Nasrani.”

Shalahuddin berkata bahwa ia akan membebaskan semua orang tua, pria maupun wanita. Para istri pasukan salib pun datang dengan matanya yang sembab disebabkan air mata.

Mereka bertanya kepada Shalahuddin perihal nasib mereka setelah para ayah dan suami mereka terbunuh atau ditawan.

Shalahuddin berjanji untuk melepaskan suami-suami mereka yang berada dalam tahanan, juga akan menyantuni para janda dan yatim dengan hartanya sendiri, sesuai dengan status mereka masing-masing.

Sesungguhnya, kasih sayang adalah kebalikan dari apa yang ditunjukkan pasukan salib pada perang salib pertama.

Masjid Al-Aqsha pun penuh dengan tangis haru dari hati-hati yang gembira. Ini masuk ke daftar pembebasan Shalahuddin.

Dan ketika kami sedang menunggu shalat Jum’at, ketika aku menulis ini, aku teringat akan khutbah pertama yang disampaikan di Al-Aqsha setelah pembebasannya yang disampaikan oleh Qadhi Muhyiddin bin Az-Zaki.

Kutipan Khutbah Kemenangan

Memuji Allah

“Segala puji bagi Allah yang telah menghinakan kesyirikan dengan keesaanNya, segala peristiwa yang terjadi di bawah kuasaNya. Segala puji bagiNya, yang telah menghukum musuh-musuh Islam dari arah yang mereka tidak sadari.”

“Kami memuji Allah yang telah membuat hamba-hambanya meraih kemenangan dan kekuasaan, yang telah memuliakan orang-orang terdekatNya dan menolong mereka yang menolong Islam, karena telah menyucikan rumah suci dari kekejian.”

Shalawat kepada Rasulullah

“Aku bersaksi bahwa Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa sallam adalah hamba dan utusanNya, pembasmi kesyirikan, pelawan kebohongan, yang telah melakukan perjalanan malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, dan diangkat ke langit tertinggi, hingga Sidratul Muntaha.

Pujian kepada Mujahidin

“Wahai umat, semoga rahmat Allah meliputimu, yang mana itu adalah tujuan dan status tertinggi yang telah diberikan Allah kepada kita: direbutnya kembali kota ini kepada kita dari masyarakat yang sesat, yang mana telah disucikan kembali dengan Islam, setelah dikuasai kesyirikan hampir 100 tahun lamanya.”

“Selamat kepada kalian, karena Allah telah menyebut kalian di antara orang-orang terdekatNya; Dia telah menjadikanmu sebagai pasukanNya dan telah memuji di kalangan malaikatNya, karena semua yang telah kau lakukan demi menghilangkan segala kebohongan dari tempat ini.”

Pujian kepada Shalahuddin

“Dan tidak melupakan juga bahwa engkau, Shalahuddin, termasuk ke dalam orang-orang yang dipilih Allah di antara hamba-hambaNya dan seluruh manusia di bumiNya ini. Kabar gembira bagi engkau dengan tentara yang mana ditangannya muncul pertempuran-pertempuran ajaib, dengan tekad seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, penaklukan seperti Umar bin Khattab, tentara-tentara seperti Utsman bin Affan, kekuatan seperti Ali bin Abi Thalib.”

“Engkau telah mengembalikan Islam seperti dahulu kala perang Qadisiyah, Yarmuk, dan Khaibar, dan pertempuran-pertempuran lainnya yang dipimpin oleh Khalid bin Walid. Semoga Allah membalasmu dengan sebaik-baiknya kebaikan dan menghargai segala sesuatu yang kau telah perbuat.”

“Semoga Allah membalasmu karena telah memberikan jiwa dan raga untuk melawan musuh, dan semoga Allah menerima apa yang engkau pertaruhkan dari darahmu yang bertujuan untuk semakin dekat kepadaNya, dan membalasmu dengan surgaNya, sebagai puncak rahmatNya.”

Persatuan

“Maka pujilah Allah, yang telah menguatkan tekad ketika Bani Israil menolak untuk melakukannya di kala mereka adalah kaum yang terpilih untuk melakukannya, Ia memampukan kaummu untuk melakukannya; ketika kaum-kaum sebelummu gagal, dan mempersatukan kamu setelah terpecah belah.”

Kemenangan dari Allah

Demi Allah “kemenangan tidak datang kecuali dari Allah, sesungguhnya Allah Mahabijaksana dan Mahaperkasa.”

“Jikalau ada 20 pasukan, mereka akan mengalahkan 200.”

“Jika Allah telah menolong kamu, maka tak ada yang bisa mengalahkanmu, dan jika ia meninggalkanmu, maka siapa lagi yang akan menolongmu setelahnya?”

Kesimpulan

Sejarah akan mengingat mereka para pemberani dan berjiwa mulia, dan melupakan orang-orang pengecut dan pengkhianat.

Respons dari khalifah setelah Qadhi Al-Harawi berpidato di hadapannya di awal artikel bahwa dia ingin menghukum kelompok tersebut, karena kedatangan mereka di Baghdad bersamaan dengan kedatangan istri keduanya dari Isfahan.

Sejarah tidak mengingat Mustazhir Billah, tetapi mengingat Qadhi Al-Harawi dan kawan-kawannya atas aksi yang mulia tersebut.

Kita juga harus mengambil pelajaran di sini bahwa setelah kesulitan pasti akan ada kemudahan, setelah kekalahan akan ada kemenangan.

Apa yang terjadi di Al-Aqsha hari ini adalah sebuah tragedi dan hati terisi penuh oleh rasa sakit.

Bagaimanapun, kita harus ambil sebuah hikmah untuk melihat kekacauan ini dari sisi baiknya.

Jikalau tidak terjadi kekacauan semacam ini, tidak akan lahir para pahlawan, pejuang, dan legenda-legenda Islam.

Tanpa kekacauan di zaman Fir’aun, kita tidak akan punya Musa ‘alayhissalam, tanpa kekacauan di masa perang salib, kita tidak akan punya Shalahuddin.

Tanpa kekacauan di zaman Mongol, kita tidak akan mempunyai Saifuddin Qutuz dan masih banyak sekali contoh-contoh pahlawan-pahlawan besar Islam lainnya.

Mirip dengan hal di atas, tanpa kekacauan penjajahan ‘Israel’, kita tidak akan punya..................(kalimat selanjutnya dikosongkan untuk diisi oleh nama seorang nanti yang akan datang dan akan tercatat di dalam sejarah, ketika dia atas izin Allah Subhanahu wa Ta’ala membebaskan Baitul Maqdis). (Islam21c.com)