www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Thursday, May 26, 2016

Inflasi Utang



Salah satu kebijakan pemerintah suatu negara untuk meminimalkan utang mereka adalah dengan melakukan inflasi terhadap utang. Apa maksudnya inflasi terhadap utang? Inflasi terhadap utang adalah melakukan devaluasi terhadap mata uang mereka terhadap emas. Sebagai satu-satunya aset yang setara dengan mata uang dalam neraca keuangan sebagian besar bank sentral dunia, emas digunakan sebagai senjata untuk melakukan inflasi terhadap utang. Ketika devaluasi terjadi maka nilai suatu mata uang terhadap emas atau dinar mengalami penurunan nilai. Untuk lebih mudahnya kita ambil ilustrasi sbb :

Tahun 2006 Amerika Serikat meminjam kepada Perancis sejumlah US$820.000 atau setara dengan 10.000 Dinar dalam jangka waktu 10 tahun.  Tahun 2006 1 Dinar setara dengan US$82. Ketika jatuh tempo tahun 2016, nilai $820.000 hanya setara dengan 5.350 Dinar atau 53.5% saja dimana saat ini 1 Dinar adalah US$153. Jadi akan menguntungkan bagi AS untuk meminjam dalam Dollar dan mengembalikannya dalam bentuk dinar atau emas. Inilah yang dinamakan dengan inflasi terhadap utang. Karena Dollar mempunyai status sebagai mata uang utama dunia maka tentu Prancis mau utangnya dibayar dalam bentuk Dollar, namun AS menyiapkan Dinar atau emas untuk membayarnya.

Yang terjadi memang hampir seluruh mata uang kuat dunia (ambil contoh 15 mata ) mengalami penurunan nilai terhadap emas, sebagaimana terlihat kinerja mereka dalam gambar sbb :




Dalam sepuluh tahun terakhir (10yr) harga emas naik persentasenya 2 digit lebih. AS yang kita jadikan contoh dalam 10 tahun terakhir harga emas naik 94% dalam term  Dollar, walaupun dalam jangka 5 tahun terakhir harga emas turun 14,38% dalam term Dollar. Indonesia sendiri berturut-turut 1, 5, 10 tahun emas mengalami kenaikan masing-masing 6,23%, 32,55%, dan 179,68%.Rusia negara mantan seteru AS harga emas mengalami kenaikan tertinggi dalam 10 tahun terakhir yaitu sebesar 368,63% dalam term Ruble.

Maka tidak hanya sebagai aset moneter utama di bank Sentral negara-negar besar juga mengeksloitasi emas sebagai alat "inflasi utang".








No comments: