Hari-hari ini kita tengah diharu biru dengan serangan zionis ke Gaza, korban tewas sudah mencapai angka 1000 sebagian besar anak-anak. Dengan karakternya yang mengganggap selain Yahudi adalah binatang sehingga bebas diperlakukan apa saja, korban tampaknya akan terus bertambah. Dari mana Zionis mendapatkan dana yang begitu besar untuk membumihanguskan Gaza dengan mesin perangnya itu. Walaupun secara pertumbuhan ekonomi zionis tidak mempedulikannya, sebab mereka lebih concern kepada pembangunan angakatan bersenjatanya. Sehingga militer zionis menduduki peringkat ke 4 di dunia. Dari mana mereka mendapat dana untuk terus memperbaharui angkatan perangnya kalau ekonominya sendiri amburadul? Mereka mendapatkannya dari ribuan MNC (multinational corporation) yang tersebar di seantero Eropa dan AS. Dari merekalah uang mengalir ke zionis secara berkala. Siapa pangsa pasar mereka? Tentu saja sebagian adalah kaum muslimin yang justru keuntungannya digunakan untuk membunuh saudara-saudara mereka sendiri di palestina.Beberapa contoh perusahaan-perusahaan tersebut adalah Coca Cola, McDonald, Danone, Nestle, Benetton, Renault, Exxon dlsb. Boycott adalah jangka pendek, jangka panjangnya kita perlu memproduksi sendiri barang-barang tersebut.
Ketika gerakan zionis ini akan bermula, salah satu doktrin mereka adalah 2 kekuatan yang mutlak kita kuasai untuk menguasai dunia yaitu Emas (sebagai kekuatan ekonomi) dan Media (sebagai kekuatan opini). Dan jargon mereka puluhan tahun lalu ini terbukti kini dapat mereka kuasai, mereka (zionis dan anteknya AS) menguasai mayoritas emas di dunia yaitu sebesar 8.133,5 ton emas, bandingkan dengan jumlah emas yang dimiliki oleh seluruh negara muslim di dunia yang hanya sekitar 1.300 ton emas saja. Pada saat yang sama Zionis Yahudi dan antek-anteknya mempromosikan penggunaan uang kertas (US Dollar)sebagai mata uang utama dunia. Padahal yang mereka lakukan adalah sebaliknya menyedot kekayaan alam negeri-negeri muslim untuk kemudian dia simpan dalam bentuk emas, karena mereka tahu itulah kekuatan riil mereka, sehingga jika mereka hancur sekalipun dalam berbagai bidang, setidaknya mereka masih memiliki emas yang amat besar. Tidak hanya menyedot kekayaan alam saja untuk mereka belikan emas, sampai-sampai mereka sedot emasnya sendiri dari seluruh dunia dimana Freeport McMoran di Papua sebagai salah satu tambang besar mereka. Karena sekali lagi mereka tahu emas adalah kekuatan ekonomi yang riil bukan uang kertas.
No comments:
Post a Comment