www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Wednesday, February 24, 2021

Warning dari Bank of America

Bank of America pertengahan bulan Februari ini merilis peringatan adanya tsunami moneter yang berujung pada Hiperinflasi atau inflasi yang amat tinggi di Amerika. Hal ini karena mereka memprediksi adanya kenaikan  velocity of people atau pergerakan orang karena era lockdown akan segera berakhir tahun 2021 ini. Ketika pergerakan orang mulai longgar maka akan disusul dengan kenaikan velocity of money atau perputaran uang. Uang yang tadinya ada di pasar finansial  sebagai efek stimulus ekonomi akan mulai mengalir ke pasar riil. Ketika uang mulai mengalir ke pasar riil,
 mata uang Dollar akan mengalami penurunan nilai secara cepat karena aliran Dollar jauh melampaui produksi riil. 

Bahkan Bank of America memberi warning bahwa situasi ini mirip dengan yang terjadi di Jerman (Weimar German Republic) pada akhir Perang Dunia tahun 1918-1919, dimana velocity of money  atau percepatan perputaran uang mencapai 129% dan inflasi  228%. Velocity of money adalah bagus dengan syarat didukung dengan perputaran sektor riil.

Saking cepat turunnya nilai mata uang Jerman kala itu, harga roti di pagi hari akan berbeda dengan harga di sore hari (mengalami kenaikan tajam). Sehingga apabila seseorang mendapat uang di pagi hari, mesti segera dibelanjakan untuk menghindari inflasi. Dan karena nilai mata uang jatuh sedemikian cepat, maka butuh segerobak uang untuk membeli roti.
Maka yang terjadi kemudian adalah aset atau komoditas riil akan jauh melampaui aset finansial. Sebagaimana gambar berikut.



Sumber : zerohedge.com

No comments: