Kiyosaki mengaku terkejut dengan minat baru Warren Buffett terhadap logam mulia.
Ia menjelaskan bahwa nilai emas cenderung dipengaruhi sentimen, dengan permintaan dan harga melonjak saat ketidakpastian meningkat, lalu kembali turun setelah kepercayaan investor pulih. Meski skeptis terhadap logam mulia, Berkshire Hathaway sempat masuk ke sektor emas saat pandemi 2020. Namun, hampir seluruh kepemilikan tersebut dijual kembali di akhir tahun yang sama.
CEO Berkshire Hathaway yang akan segera pensiun itu dikenal lama sebagai kritikus investasi emas dan perak sejak memimpin perusahaan pada 1970. Kiyosaki menafsirkan dukungan Buffett terhadap emas dan perak di tengah kenaikan harga dan meningkatnya risiko geopolitik sebagai tanda akan terjadinya gejolak besar di pasar saham dan obligasi.
Ekonom UI Ungkap Dampak Purbaya Pangkas Transfer ke Daerah Ketika ”September” Belum Tentu Ceria Artikel Kompas.id Baca juga: Robert Kiyosaki Sebut Kebijakan Trump Bikin Emas, Perak, dan Bitcoin Makin Berharga "SAYA INGIN MUNTAH: merasa mual mendengar Buffett memuji keutamaan emas dan perak... setelah ia selama bertahun-tahun meremehkan emas dan perak. Itu artinya pasar saham dan obligasi akan segera ambruk. Depresi ekonomi di depan mata?," tulis Robert Kiyosaki di media sosial X. Dalam wawancara dengan CNBC pada 2011, Buffett pernah menyebut emas sebagai aset yang tumbuh karena kekhawatiran pasar, bukan karena fundamental.
Ia menjelaskan bahwa nilai emas cenderung dipengaruhi sentimen, dengan permintaan dan harga melonjak saat ketidakpastian meningkat, lalu kembali turun setelah kepercayaan investor pulih. Meski skeptis terhadap logam mulia, Berkshire Hathaway sempat masuk ke sektor emas saat pandemi 2020. Namun, hampir seluruh kepemilikan tersebut dijual kembali di akhir tahun yang sama.
Perubahan ini, ditambah kondisi ekonomi yang tidak stabil, membuat sejumlah pihak waspada terhadap potensi guncangan di pasar saham dan obligasi. Pandangan Kiyosaki sejalan dengan kekhawatiran tersebut. Ia menilai investor perlu bersiap menghadapi kemungkinan turbulensi pasar. Kenaikan harga emas yang didorong berbagai faktor itu juga memperlihatkan pentingnya bagi investor untuk tetap waspada dan melakukan diversifikasi portofolio demi mengurangi risiko.
Sumber: kompas.com
No comments:
Post a Comment