

Nah bagaimana dengan harga emas tahun ini, selama 2009 ini data rentang 1 Januari - 26 Oktober 2009 kenaikan harga emas pun tetap signifikan. Inilah bukti emas atau Dinar nilainya dapat dijadikan alat proteksi aset anda.
Wallahu 'alam




Saat ini kita berada di penghujung bulan Oktober 2009, beberapa hari lagi kita akan memasuki bulan November 2009. Bagaimana harga emas di bulan November mendatang? Persisnya kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depan kita sebab itu adalah perkara gaib. Namun jika kita melihat trend harga emas bulan November tahun lalu dapat dilihat dari grafik di samping. Pada awal-awal bulan hingga tanggal 20 November harga cenderung stabil bahkan turun pada 13 November. Harga mulai merangkak naik pada 10 hari terakhir bulan November 2008. Bagaimana dengan bulan Desember? Dari grafik harga emas Desember tahun lalu, harga mulai merangkak naik hingga akhir bulan. Itu adalah trend harga emas dunia yang tentu dalam US Dollar per troy ounce (sekitar 31 gr).
Konfrensi Investasi New Orleans AS adalah konferensi tahunan yang penting dalam sejarah 35 tahun penyelenggaraannya. Dalam konfrensi itu hadir ekonom, politisi dan master keuangan ternama karena pentingnya konfrensi ini. Terlebih konferensi ini hadir di tengah kenaikan harga emas yang demikian tinggi. Saat artikel ini ditulis harga emas sudah mencapai US$1063,6/oz dan harga minyak per barel mencapai US$79,93. Pembicara konferensi inipun datang dari berbagai latar belakang sebutlah seperti Rick Santelli, Charles Krauthammer, Karl Rove, Howard Dean, Doug Casey and Ron Paul.
Beberapa minggu lalu di Televisi ada wawancara dengan seorang pengamat pasar uang tentang prospek pasar modal yang cerah, dan dia terus menunjukkan keoptimisannya akan masa depan pasar modal ini. Namun cerita pasar modal tidak selalu diakhiri dengan happy ending, sejumlah kegagalan pernah dialaminya. Yang terbesar adalah Great Depression di AS tahun 1933. Sebuah peristiwa ekonomi paling berdarah di AS yang terus didongengkan dari tahun ke tahun oleh para profesor ekonomi ke jutaan mahasiswanya. Berikut detik-detik menjelang peristiwa itu yang ditulis oleh Colin J Seymour berupa komentar para tokoh terjait dengan pergerakan Dow Jones Industrial Average (Kinerja rata-rata 30 saham utama di bursa AS ) yang saya terjemahkan dengan bebas.
"Tidak akan ada interupsi dari kemakmuran abadi kita"
- Myron E. Forbes, President, Pierce Arrow Motor Car Co., 12 Januari, 1928
"Kejatuhan ini tidak akan berpengaruh banyak terhadap bisnis."
- Arthur Reynolds, Chairman of Continental Illinois Bank of Chicago, October 24, 1929
"Kejatuhan kemarin tidak akan terulang.... Saya tidak takut akan ada penurunan (harga saham) yang sama."
- Arthur W. Loasby (President of the Equitable Trust Company), quoted in NYT, Friday, October 25, 1929
"Kami rasa secara fundamental Wall Street masih bagus, dan orang dapat membelinya secara terbuka, saham-saham yang bagus sedang murah-murahnya."
- Goodbody and Company market-letter quoted in The New York Times, Friday, October 25, 1929
"Saat yang tepat untuk membeli (saham), anda tidak akan menyesal."
- E. A. Pearce market letter quoted in the New York Herald Tribune, October 30, 1929
"Beberapa orang pintar sekarang membeli saham........ kecuali kita panik--dimana tidak ada seorangpun yang percaya bahwa harga saham menyentuh titik terendahnya"
- R. W. McNeal, financial analyst in October 1929
"Histeria kini telah hilang dari Wall Street."
- The Times of London, November 2, 1929
"Kejatuhan Wall Street tidak berarti akan terjadi depresi yang serius dalam bisnis....Dalam enam tahun bisnis di Amerika telah beralih substansinya, dari konsentrasinya, energinya, sumberdayanya dalam permainan yang spekulatif ... kini petualangan yang tidak relevan, aneh, dan riskan itu telah selesai. Bisnis telah kembali pulang, kembali ke pekerjaannya....
- Business Week, November 2, 1929
"..., kami percaya bahwa kejatuhan harga saham akan kembali stabil dengan pergerakan segera dan bukannya depresi yang memerlukan waktu yang panjang untuk likuidasi..."
- Harvard Economic Society (HES), November 2, 1929
"Akhir dari penurunan pasar modal kemungkinan tidak lama lagi, paling tinggal hanya beberapa hari lagi."
- Irving Fisher, Professor of Economics at Yale University, November 14, 1929
"Di hampir semua kota di negeri ini, panik di Wall Street tidak ada efeknya"
- Paul Block (President of the Block newspaper chain), editorial, November 15, 1929
"Badai finansial telah berlalu."
- Bernard Baruch, cablegram to Winston Churchill, November 15, 1929
" Saya sangat yakin melalui ukuran-ukuran ini kita akan kembali menegakkan percaya diri."
- Herbert Hoover, December 1929
"[tahun 1930 akan menjadi] tahun cemerlang bagi pekerja."
- U.S. Dept. of Labor, New Year's Forecast, December 1929
"...Di bulan Mei atau Juni perkiraan perbaikan pada musim semi, dalam konsep kita pada akhir Desember dan November telah ada pebaikan yang nyata (terlihat)..."
- HES May 17, 1930
"Saudara-saudara, kalian telah datang telat 60 hari . Depresi telah berakhir."
- Herbert Hoover, merespon permintaan delegasi yang meminta program kerja masal untuk membantu percepatan perbaikan (ekonomi). Juni 1930
Negara-negara Arab bersama China, Rusia, Jepang & Perancis merencanakan untuk tidak menggunakan Dollar AS dalam perdagangan minyak dunia. Mereka akan beralih menggunakan sekelompok mata uang seperti Yen, Yuan, Euro, Emas, dan mata uang baru yang digagas negara-negara teluk termasuk Saudi Arabia , Abu Dhabi, Kuwait dan Qatar.Pertemuan-pertemuan rahasia telah digelar oleh beberapa mentri keuangan dan gubernur bank sentral Rusia, China, Jepang dan Brazil untuk mendesain rencana itu yang juga akan mengakhiri dominasi dollar dalam perdagangan minyak.
Rencana-rencana tersebut tentu akan memicu ketegangan antara Amerika Serikat dan negara-negara tersebut, terutama China. Perang ekonomi kemungkinan tidak terelakkan dan bisa saja memicu perang (regional conflict) besar antar mereka. Tentu kita tidak berharap perang dunia ke 3 di depan mata, walaupun tetap saja anything could be happen.
Yang menarik menurut sumber perbankan China, selama masa transisi pengalihan Dollar AS ini adalah penggunaan emas sebagai alat transaksi perdagangan minyak. Hal ini mengingat besarnya jumlah cadangan devisa negara-negara teluk seperti Abu Dhabi, Saudi Arabia, Kuwait, dan Qatar, yang keseluruhannya mencapai sekitar US$2.1 triliun. Dengan jumlah sebesar itu tentu sangat aman dalam bentuk emas dan sebaliknya sangat tidak aman dalam bentuk Dollar. Per tahun ini saja nilai Dollar mengalami penurunan sebesar 27% terhadap emas dan sebaliknya harga emas naik sebesar 37,5% terhadap Dollar dibanding tahun sebelumnya (geraidinar.com)
Jadi memang ke depan akan terjadi pergeseran kekuatan ekonomi dari satu negara ke negara atau sekelompok negara lain akibat lunturnya dominasi Dollar sebagai mata uang seperti yang diungkap oleh Robert Zoellick Presiden Bank Dunia di Istanbul minggu ini sbb "One of the legacies of this crisis may be a recognition of changed economic power relations"
Kapankah hal itu akan terjadi? Wallahu a'lam

Salah satu alasan seseorang berinvestasi emas atau Dinar adalah kekuatannya dalam melawan inflasi. Dalam sejarah kenaikan harga emas selalu diikuti dengan kenaikan inflasi. Ibarat dua sisi mata uang dia selalu berjalan beriringan. Sejak PD II, di Amerika tingkat inflasi tertinggi tercatat terjadi dalam 5 tahun sbb : 1946, 1974, 1975, 1979 dan 1980(lihat grafik di samping) .Selama 5 tahun tersebut, return rata-rata Dow Jones Industrial Average adalah -12.33%, bandingkan dengan kenaikan emas sebesar 130,4% dalam kurun waktu yang sama.
Seperti banyak orang tua suku Inca, Juan Apaza "dimiliki oleh emas". Turun ke dalam terowongan licin sedalam 17.000 kaki di pegunungan Andes di Peru, lelaki buruh tambang berusia 44 tahun itu memasukkan ke dalam mulutnya sebungkus daun coca untuk membuat tubuhnya sanggup menahan rasa lapar dan letih yang tidak tertahankan. Ya memang emas yang pernah bernilai US$ 271/oz pada 10 september 2001, mencapai rekor US$ 1023/oz pada maret 2008, dan masih akan terus meroket lagi harganya. Emas memang melambangkan invetasi yang aman dalam masa krisis.
Bisnis emas memang keras, ada ribuan orang-orang seperti Apaza yang bekerja untuk memenuhi pasar emas dunia yang makin ketat.
