Dalam sebuah pergulatan ekonomi untuk tumbuh dan berkembang menuju satu pijakan yang kuat sehingga dia dapat melunasi utang-utangnya, emas tidak cukup harus berputar, tapi mesti menjadi tanaman yang subur dalam ekosistem ekonomi sehingga dapat menampilkan fungsi vitalnya.
Saya tahu hal ini sulit dipahami, jadi saya ingin Anda mencoba melakukan sedikit eksperimen berfikir sejenak. Saya ingin Anda membayangkan sistem moneter yang rumit dan membingungkan yang ada saat ini, tidak ada. Anda tentu masih dapat membayangkan adanya utang, tapi bayangkan utang itu didenominasi (dalam bentuk nilai) barang dan jasa. Jadi hanya barang dan jasa riil...dan emas -emas menjadi pendekatan dalam nilai barang dan jasa yang mengambang nilainya terhadap barang dan jasa tersebut.
(Kita dapat menghilangkan nilai tukar mata uang (kertas) dari persamaan dalam eksperimen berfikir kita karena kita tahu kita menginginkan nilai mata uang yang relatif stabil-tidak banyak mengandung inflasi (kalau makanan gak banyak MSGnya), tidak juga deflasi-)
Sekarang bayangkan Anda memiliki sebuah negara dengan utang yang dinilai dalam bentuk barang dan jasa. Namakan saja negara itu Yunani. Yunani berutang kepada Jerman sejumlah X barang dan jasa. Sementara Jerman hingga saat ini masih aktiv melakukan ekspor barang dan jasa sedangkan Yunani aktif mengimpor. Sehingga Jerman mengalami surplus neraca pembayaran dan Yunani mengalami defisit. Tetapi emas dapat membalikkan arus ini dalam sekejap dalam neraca pembayaran pada harga yang standar (harga pasar). Dan sekali hal itu terjadi, 2 negara tersebut akan mulai untuk mengerahkan segenap kemampuan untuk mengerem dan memacu tekanan ekonomi hingga arus aktual barang dan jasa terkoreksi dan berbalik.Sekali arus itu terkoreksi, arus emas (yang bertolak belakang dengan arus barang dan jasa) akan bertimbal balik dengan arus barang dan jasa
Emas akan mengalir dengan arah yang berlawanan dengan arus barang dan jasa contohnya antara minyak dan emas dalam aset dan cadangan devisa sebuah negara dengan alat pembayaran berupa emas misalnya. Jerman dan Yunani keduanya bisa jadi saling impor dan ekspor, tetapi Jerman mengekspor lebih banyak, yang ditunjukkan dengan surplus dalam neraca perdagangannya dan defisit dalam account capitalnya (karena aktifitas ekspor sehingga barang modalnya berkurang). Pada harga pasar yang cukup tinggi (harga pasar yang adil) sejumlah kecil emas dapat mengalir dari arah yang lain, dari Yunani ke Jerman. Dan apabila nilai emas yang masuk ke Jerman melebihi selisih neraca perdagangan antara Jerman dan Yunani maka hal ini akan merubah Jerman dari surplus menjadi defisit dalam neraca perdangannya dan dari defisit menjadi surplus dalam account capitalnya.
Kini kita kembali ke pasca PD I. Eropa adalah debitor (pihak yang berutang) dalam bentuk atau sejumlah barang dan jasa kepada Amerika. Tetapi ekonomi Eropa sedang bergelut untuk bisa kembali mandiri, mengalami kesulitan membayar sejumlah barang dan jasa dengan harga aktual.Maka sebagai gantinya Eropa membayar sejumlah emas kepada Amerika dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Arus ini semestinya menjadi energi tambahan bagi ekonomi Amerika dan memacu ekonomi Eropa yang sedang berjuang untuk bangkit.Tetapi yang terjadi sebaliknya, AS melakukan sterilisasi efek arus masuk emas ini pada tahun 1920 dan 1921 dengan menerapkan "intelligent and courageous deflation" (kata-kata ini dikutip dari President Harding-Presiden AS ke 29, 1921-192 ), dan kemudian pada tahun 1922 Konferensi Genoa tahun 1922 melakukan mekanisasi sterilisasi emas secara alami dalam lingkup global.
Sekali mengalami sterilisasi, emas mengalir liar masuk ke dalam wewenang AS hingga seluruh sistem kolaps. Ini sama dengan ketika Yunani menjual emas pada harga pasar terkini untuk melunasi utangnya.Emas tersebut akan dengan cepat menghilang dan kemudian ekonominya kolaps. Sterilisasi harga emas setidaknya ambil bagian dalam era gemuruh 1920-an, Great Depperssion, bangkitnya Hitler, dan PD II.
Anda tidak dapat mendapatkan sesuatu dari seseorang yang tidak memilikinya. Untuk membayar utangnya tepat waktu, pada akhirnya Yunani mesti memproduksi lebih banyak dari kebutuhan konsumsinya. Yang pertama kali dilakukan adalah dengan merubah neraca perdangannya menjadi surplus. Dengan lebih banyak melakukan aktivitas ekspor dibanding impor. Jadi Yunani mesti melakukan ekspor lebih banyak sehingga cadangan emasnya meningkat. Dalam arus emas secara fisik inilah maka kini yang terjadi sebaliknya Yunani mengalami suprlus neraca perdagangan sedangkan Jerman mengalami defisit neraca perdagangan. Harga emas yang tinggi merupakan faktor penting untuk mencapai tujuan ini
Pada titik ini Yunani akan membayar utangnya secara real term (nilai yang sebenarnya yang bebas dari pengaruh inflasi) dan emas akan mengalir. Ini akan memacu perekonomian Yunani hingga arus emas berbalik mengalir ke Yunani. Pada titik ini ekonomi Yunani mulai kembali bergeliat. Dan selanjutnya, hal ini akan mulai mengerem ekonomi Yunani, pengaturan alami yang mencegah Ekonomi Yunani yang baru untuk overheating (situasi ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi naik demikian cepat, sehingga dapat memicu inflasi-hal ini terjadi ketika produsen tidak dapat memenuhi permintaan barang dan jasa yang tumbuh dengan cepat, karena ketidakmampuan produsen ini, maka harga merambat naik, dan timbullah inflasi). Hal ini terjadi secara alami. Ini adalah masa depan dari real term. Masa depan ini tidak dapat diatur sedemikian rupa oleh sebuah komite yang terdiri dari para ahli tidak peduli mazhab pemikiran ekonomi mereka. Inilah sistem moneter berbasis emas.
Apa yang Koneferensi Genoa lakukan pada tahun 1922 adalah melembagakan sterilisasi harga emas bagi dunia melalui struktur cadangan sistem perbankan internasional.Hal ini dengan cerdik dihasilkan oleh komite ahli dari 34 negara. Mereka melakukan ini dengan memperkenalkan paper gold-atau surat berharga dengan jaminan emas-kedalam sistem perbankan internasional sebagai cadangan yang disetarakan dengan emas itu sendiri. Hal ini bukanlah paper gold yang pertama, tetapi ini adalah untuk pertama kali paper gold yang spesifik yang (berasal dari New York dan London) digunakan setara dengan kredit yang dapat dipinjamkan.
Pada tahun 1922, mereka secara resmi merubah Gold Standard yang lama dengan Gold Exchange Standard yang baru, yang dikatakan oleh Rueff sebagai sebuah konsep yang secara khusus digarap untuk kepentingan Inggris yang sama sekali tidak mengindahkan kepentingan Perancis di dalamnya. Pernyataan tersebut bertujuan sebagai bentuk stabilisasi harga pada tingkat yang umum, adalah sebuah hal yang terbebas dari mekanisme harga yang dikendalikan oleh pemerintah, yang terjadi secara alami dalam sebuah keseimbangan harga yang rumit. Hal ini tentu melahirkan ekonomi terkendali yang arogan dengan ilmuwan pendukungnya Ekonom Keynesian (berdiri 1936) dan generasi penerusnya Mazhab Moneterisme (berdiri 1956)
Dengan hampir seluruh cadangan emas terpusat di London $ New York (termasuk yang diambil dari Freeport), dan surat berharga berbasis emas yang beredar sesuai dengan jumlah uang beredar di lain tempat, sistem berbasis moneter dengan mudah ditiru. Utang bisa dipinjamkan tanpa perjanjian tertulis, setidaknya bukan karena aliran emas yang tidak dikehendaki, tetapi tentu saja hal itu tidak demikian yang terjadi dalam prakteknya. Aliran emas yang tidak diinginkan bukanlah sebab, tetapi efek nyata dari ketidakseimbangan (fisik, bukan hanya moneter) antara produksi dan konsumsi ineternasional. Jadi menghalangi mekanisme penyelesaian utang dengan basis emas secara riil menyebabkan ekonomi dunia mengalami krisis, kehancuran ekonomi dan penurunan nilai mata uang (devaluasi).
Mereka melakukan ekspansi sistem moneter dari sistem moneter klasik berbasis emas menjadi sekeranjang mata uang yang fleksibel (nilai dan bahan bakunya) termasuk didalamnya : US Dollar, British Poundsterling, dan emas (bagaimanapun mereka tak mau meninggalkannya). Begitu Dollar beredar sampai ke luar negeri, mereka akan mendepositnya di Bank New York sebagai devisa dalam neraca perdagangan luar negeri. Dengan cara ini, arus neraca perdagangan yang tidak seimbang hanya berlaku sebagai tarikan gas yang lebih kencang, tidak sebagai rem yang menahan ketidakseimbangan agar tetap imbang. Rem yang berlaku ketika terjadi krisis yang parah dan perubahan ekonomi yang tiba-tiba.
Hak istimewa AS yang berlebihan dimulai pada Konferensi Moneter Internasional; pada tahun 1922 ketika untuk pertama kali bank internasional diijinkan untuk menerima tidak hanya emas fisik, tapi juga US Dollar (kertas yang bernilai setara emas) sebagai cadangan aset.Tapi seluruh USD yang dipegang oleh bank asing didepositokan kembali di Bank New York City. Dan disana mereka dinilai sebagai Deposit Lokal AS, sama dengan apabila kita menaruh emas di bank, kemudian dinilai sebagai asset bank di luar negeri. Deposito ini digunakan sebagai basis ekspansi utang kedua belah pihak AS dan Negara Asing tempat deposito itu dibukukan. Proses ini melipatgandakan supply uang melalui Defisit neraca pembayaran selama 88 tahun terakhir (kecuali utang AS yang ditagih Perancis dalam bentuk emas). Defisit di AS tidak pernah mempengaruhi daya beli mata uang secara umum hingga tahun 1922, tahun dimana kesepakatan konfrensi di atas disepakati. Hal ini mengekspor inflasi AS ke negara-negara lain yang menggunakan Dollar sebagai mata uang internasional. Dan hal ini berlanjut hingga kini.
bersambung
No comments:
Post a Comment