www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Thursday, March 16, 2023

Kronologi Silicon Valley Bank Kolaps

Bank Sillicon Valley salah satu bank Amerika  terkemuka di lingkungan perusahaan start-up kolaps pada Jumat (10/3) lalu. 

Bank Sentral Amerika The Fed turun langsung meredam kepanikan dan risiko agar tidak berdampak luas terhadap sistem perbankan AS.

Berikut kronologi kejatuhan Sillicon Valley Bank atau disingkat SVB.

08 Maret 

1. Silvergate Capital, bank yang fokus pada pembiayaan perusahaan Cryptocurrency mengumumkan penghentian operasi dan menjual aset-asetnya. 

2. SVB mengumumkan kepada nasabah bahwa mereka sedang membenahi neraca keuangannya dengan berupaya mendapat suntikan modal $2 miliar. Dan terpaksa menjual portofolio obligasi dengan harga pasar yang realitanya rugi $1,8 miliar. (SVB membeli obligasi ketika harga sedang puncak beberapa tahun lalu, ketika saat ini butuh likuiditas, mereka terpaksa menjual obligasi dengan harga pasar yang sedang turun)

3. CEO Sillicon Valley Greg Becker mengirim surat kepada nasabah bahwa SVB sedang mengalami posisi tekanan finansial dan nasabah akan menerima nilai yang lebih kecil dari perkiraan di bulan Februari.

09 Maret

1. Selama tele konferensi Mr. Becker menekankan kepada perusahaan-perusahaan mitra agar tetap tenang. Namun kepanikan merebak di kalangan investor melalui media sosial.
Bill Aackman, salah satu investor besar mereka, menyatakan bahwa SVB kemungkinan kolaps dan butuh intervensi bank sentral.

2. SVB mengumumkan adanya gelombang kedua penarikan dana nasabah, dan sahamnya jatuh hingga 60% di bursa.

10 Maret

1. SVB bangkrut karena kehabisan likuiditas. Siang harinya bank sentral mengambil alih SVB, bank terbesar ke 16 di AS. Jatuhnya bank yang berumur 40 tahun tsb adalah yang terbesar sejak krisis finansial AS tahun 2008. Pemerintah mengambil alih dana nasabah sebesar $175 miliar.

2. Kejatuhan SVB menyebar ke seluruh Amerika. Investor menjual saham-saham perbankan secara massif, sehingga nilainya terjun bebas sepeti saham First Republic, Signature Bank, dan Western Alliance.

3. Menteri Keuangan AS Janet L. Yellen meyakinkan para investor  bahwa sistem perbankan AS kuat dan tangguh.

12 Maret

1. Signature Bank, bank yang dikenal luas dalam pembiayaan perusahaan real estate dan firma hukum berhenti beroperasi pada Ahad (12/03). Bank Sentral AS beranggapan  bank ini akan membuat krisis menyebar lebih luas apabila tidak ditutup.

2. Mentri Keuangan, Bank Sental, dan FDIC memberi pernyataan bersama bahwa :
"depositors will have access to all of their money" dan  kerugian dari bank-bank yang kolaps lainnya tidak akan ditanggung dari para pembayar pajak.


13 Maret

1. Presiden Joe Biden berpidato bahwa "Sistem perbankan AS aman dan menegaskan bahwa para wajib pajak tidak akan membayar kerugian ini". 

2. Saham - saham bank regional jatuh, yang terparah adalah First Republic jatuh hingga 60%.

3.HSBC mengumumkan akan membeli SVB cabang Inggris.

14 Maret

1. Saham-saham perbankan mulai naik,  memulihkan sebagian kerugian.
2. Departemen Kehakiman dan Komisi Sekuritas dan Perdagangan memulai penyelidikan terhadap jatuhnya SVB.


15 Maret

Efek jatuhnya SVB sampai ke Eropa. Saham bank papan atas Swiss, Credit Suisse jatuh hingga 24%. Bank Sentral Swiss akan melakukan bantuan likuiditas bila diperlukan.

Sumbe : nytimes.com







No comments: