Krisis sudah di depan mata. Krismon 97/98 tampaknya terulang dalam siklus 10 tahun. Pemerintah panik karena tidak cukup mengantisipasi krisis ini. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Karena situasinya mirip dengan krismon 97/98 ya lihat saja alur peristiwa yang terjadi pada krismon lalu. Pertama Rupiah terbanting keras terhadap Dollar. Hal ini tampaknya sedang dalam proses, seorang pengamat mengatakan hingga akhir Oktober 2008 Rupiah akan menembus Rp.10.000,-. Selanjutnya karena Rupiah terus melemah, nasabah nggak mau ambil resiko, mereka akan rame-rame ngambil uangnya di bank (Rush). Bank-bank collapse , sebagian bank akan kena likuidasi atau take over, setelah itu pemerintah sibuk pasang iklan siap menjamin dana nasabah yang ada di bank-bank. Ini dilakukan pemerintah untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi perbankan. Selanjutnya apa? BI menaikkan BI rate agar Rupiah nggak terus meluncur jatuh, dan bisa ditebak suku bunga kredit melonjak, pelaku usaha menjerit, ribuah usaha bangkrut karena kekurangan modal atau gagal bayar kredit. Dan terjadilah PHK besar-besaran karena kejatuhan sektor usaha riil. Akankah kita akan masuk ke lubang yang sama untuk kedua kali? Ini semua kembali ke pemerintah.
Orang-orang kaya mungkin akan langsung membelanjakan asetnya dalam bentuk dinar atau emas batangan. Tapi rakyat kecil? Mereka akan menanggung beban ekonomi yang luar biasa beratnya. Tetapi Allah Maha Melihat, Dia akan melindungi hamba-hambaNya yang dekat kepadaNya. Seringlah berdoa, berdzikir, membaca Quran dalam melewati badai krisis ini. Agar tidak ikut tergilas badai krisis. Sisakan halaman di depan rumah, karena setidaknya kita masih bisa menanam singkong.
Orang-orang kaya mungkin akan langsung membelanjakan asetnya dalam bentuk dinar atau emas batangan. Tapi rakyat kecil? Mereka akan menanggung beban ekonomi yang luar biasa beratnya. Tetapi Allah Maha Melihat, Dia akan melindungi hamba-hambaNya yang dekat kepadaNya. Seringlah berdoa, berdzikir, membaca Quran dalam melewati badai krisis ini. Agar tidak ikut tergilas badai krisis. Sisakan halaman di depan rumah, karena setidaknya kita masih bisa menanam singkong.
No comments:
Post a Comment