www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Thursday, November 27, 2008

Dinar Stability

Mata uang Dinar dan Dirham adalah mata uang yang paling stabil dalam sejarah umat manusia. Sehingga Dinar dan Dirham juga dalam sejarah adalah mata uang yang paling lama digunakan umat manusia baik di Dunia Islam sepanjang kekhalifahan Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga kekhalifahan islam terakhir yaitu kekhalifahan utsmaniyyah di Turki yang berakhir tahun 1924 maupun di Dunia non Islam masa Julius Caesar sekitar tahun 46 Masehi dan digunakan oleh Romawi selama 13 abad.
Dari rentang waktu yang demikian panjang maka layaklah Dinar dan Dirham mendapat julukan Global Currency.
Salah satu bukti kestabilan Dinar adalah dia menjadi timbangan dari harga seluruh barang dan jasa. Salah satu contohnya adalah daya beli Dinar terhadap kambing yang relatif stabil sepanjang 14 abad lebih. Pada masa Nabi Muhammad SAW harga 1 Kambing bisa dibeli dengan 1 Dinar, maka saat ini pun orang yang ingin berkurban kambing dapat membeli kambing ukuran sedang dengan harga 1 Dinar. Saat tulisan ini ditulis 1 Dinar setara dengan Rp.1.394.410,-. tentu kita dapat juga membeli kambing saat ini dengan sejumlah uang tersebut. Artinya dalam rentang waktu 14 abad lebih harga satu kambing adalah tetap dengan mata uang yang bernama Dinar atau emas 22 karat dengan berat 4,25 gram. Sekarang kita bandingkan dengan Rupiah untuk membeli produk yang sama. Menurut statistik dalam rentang waktu 40 tahun terakhir (1968-2008) harga kambing dalam Rupiah rata-rata naik sebesar 23,30% per tahun (saat ini harga 1 kambing sekitar Rp. 1,2 juta). Artinya apabila tidak terjadi sesuatu dengan rupiah kita ke depan, maka dengan mengikuti persentase kenaikan itu, harga kambing 5 tahun mendatang adalah 3,4 juta rupiah, dan 40 tahun ke depan harga 1 Kambing sekitar Rp. 5,22 milyar.Dengan rumus finansial dasar FV=PV*(1+i)^t maka Anda akan ketemu angka-angka tersebut. Masuk akal kah? Kedengarannya tidak, tetapi itulah yang terjadi jika alat tukarnya tetap rupiah. Sehingga ketika pada tahun 1968 harga kambing masih Rp.1.600,-, orang pada saat itu juga mungkin tidak akan pernah mengira bahwa kambing akan senilai dengan Rp.1,2 juta 40 tahun mendatang atau tahun 2008 ini. Tapi itulah realitasnya. Dinar juga mempunyai korelasi yang kuat bila dibandingkan dengan harga minyak dalam 60 tahun terakhir (1946-2006) atau sejak berakhirnya perang Dunia II.Berdasarkan data dari Oil & Gas Association dan Worl Gold Council statistik tingkat koefisien korelasi (tingkat keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lainnya) antara Dinar dengan Minyak adalah +0,88 dengan US Dollar sebagai alat belinya. Artinya 88% perubahan harga minyak dapat dijelaskan atau berkaitan dengan perubahan harga Dinar.Sedangkan 12% lainnya dijelaskan oleh faktor lain.Atau dengan kata lain Dinar mempunyai daya beli yang stabil terhadap minyak mentah dibandingkan apabila Minyak mentah dibeli dengan Dollar Amerika.Begitu pula koefisien korelasi antara index harga emas dan perak dengan index harga bahan pangan sepanjang tahun 1970-2004 diperoleh angka masing-masing 0.56 dan 0.64.Demikian pula terhadap index harga minyak mentah yang masing-masing menunjukkan angka koefisien korelasi 0,75 dan 0,69.Sementara itu US$ mempunyai koefisien korelasi yang negatif terhadap index bahan pangan dan juga negatif terhadap index harga minyak mentah masing-masing dengan angka -0,05 dan -0,44. (M Iqbal 2007). Ini semua memberi bukti bahwa Dinar dan Dirham atau emas dan perak adalah mata uang yang memang berdasar skenario Allah SWT merupakan mata uang yang adil dan stabil sepanjang masa, sebagaiman perkataan Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin bahwa " Hakim yang adil sepanjang masa adalah Emas dan Perak atau Dinar dan Dirham"
Mengapa emas bisa terjaga daya belinya dibandingkan dengan mata uang kertas? Sebab :
1. Jumlah emas sejak dahulu hingga kini dengan skenario Allah SWT telah diatur sedemikian rupa sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan umat manusia. Secara akumulatif jumlah emas dari dulu hingga kini berjumlah sekitar 130.000 ton hingga 150.000 ton, sedangkan pertambahannya dari tahun ke tahun hanya 1,5%- 2% per tahun.Ini cukup dengan pertambahan jumlah penduduk dunia yang meningkat sebesar 1,2% per tahun
2. Emas tidak bisa rusak atau dirusak. Bisa berubah bentuk dari keping uang emas menjadi perhiasan yang dicampur bahan lain (perak, tembaga dlsb), namun apabila dilebur perhiasan tersebut dan dipisahkan campurannya akan menyisakan jumlah emas yang sama dengan aslinya.
3. Kepadatan nilai yang tinggi sehingga mudah disimpan.Seluruh emas di dunia yang sebesar 150.000 ton muat untuk ditaruh dalam satu kolam renang yang besar.
4. Emas mudah dibentuk, dibagi, dan dipecah kecil-kecil sehingga memudahkan untuk menggunakannya sebagai alat tukar dengan cara yang paling primitif sekalipun. (M Iqbal 2007).
Sehingga seorang pilot pesawat tempur sekalipun, tidak dibekali dengan ribuan Dollar dalam misinya tetapi dengan sejumlah keping emas. Agar ketika dia tertembak jatuh dan menyelamatkan diri,dia dapat bertahan hidup dengan keping emasnya di pedalaman terpencil sekalipun.Sebab emas adalah mata uang yang universal.

No comments: