ya Teori Tengah Malam karena pemikiran ini muncul begitu saja saat bangun tidur di tengah malam. Teorinya sedehana mengenai jalan Tol, seperti kita tahu di Indonesia saat ini yang namanya jalan Tol itu tidak gratis atau mesti bayar. Sehingga hanya orang-orang yang berpendapatan lebih yang bisa menikmati jalan tol, atau terpaksa menggunakan jalan tol dengan merogoh kocek lebih dalam.Di samping itu hanya kendaraan roda empat saja yang menggunakan jalan tol, sedangkan motor, bajaj, delman, sepeda, gerobak, atau pejalan kaki silakan minggir cari jalan lain yang penting bukan jalan tol (diskriminatif sekali bukan?).Kita juga tahu sejak awal jalan Tol beroperasi di negeri ini, kenaikan tol sudah terjadi berkali-kali. Artinya beban pengguna jalan tol makin lama makin berat. Ketika pengguna jalan tol itu terbatas, maka orang-orang yang tidak mampu menggunakan jalan Tol akan memilih jalan reguler, sehingga terjadilah penumpukan pengendara mulai dari mobil yang nggak sanggup bayar tol, motor, bajaj,delman, sepeda, gerobak, dan pejalan kaki tumpuk blek di jalan reguler. Akibatnya apa terjadilah traffic jam (kemacetan)yang amat parah di jalan reguler.Sehingga efek berantai dari traffic jam adalah pemborosan energi berupa terbuangnya BBM dalam jumlah yang lebih besar, pemborosan waktu akibat jarak tempuh yang lebih panjang, pemborosan psikis akibat stress di jalan, pemborosan fisik akibat terkena pollutan asap BBM khususnya bagi pengendara motor, dlsb dlsb. Selesai sampai disitu? Oh tidak... sering dengan pembangunan jalur Busway yang katanya untuk mewujudkan transportasi modern di jakarta atau mengurai kemacetan justru memperparah kemacetan di Jakarta sebab apa? Ya sebab ruas jalan makin menyempit yang mereduksi jatah jalan bagi motor, bajaj, gerobak, angkot, kopaja, patas, metromini,dll.Sehingga selain jalan Tol sebagai penyebab kemacetan diJakarta, ternyata Busway pun ikut andil menambah macet. Apakah dengan adanya Busway maka pengendara mobil akan rame-rame beralih naik busway? Ya nanti dulu... penggagas buswaynya saja belum tentu kemana-mana naik busway??Iya kan he..he..he.
Apa akibat selanjutnya akibat pemborosan=-pemborosan yang saya sebut di atas tentu menyebabkan ongkos yang makin lama makin besar untuk menambah biaya BBM karena pemborosan energi, biaya refreshing karena banyak pengendara yang stress di jalan, biaya kesehatan karena kena ISPA di jalanan.Nah semua ini tentu mengarah pada proses pemiskinan bagi rakyat yang sudah miskin ini.
Ada baiknya kita lihat contoh pembangunan jalan dalam sejarah Islam itu bagaimana. Pada masa khalifah Harun Al Rasyid istrinya yang namanya Zubaidah itu membangun dan mewakafkan jalan yang terbentang mulai dari Irak hingga Baghdad berikut dengan rumah-rumah peristirahatan bagi musafir di sepanjang jalan itu.
Sekarang andaikata seluruh ruas jalan Tol itu diwakafkan oleh pemerintah atau digratiskan buat rakyatnya sendiri, alangkah indahnya. Apa akibatnya harga-harag barang akan lebih murah karena faktor biaya transportasi termasuk ongkos tol akan berkurang sehingga harga barangnya juga jauh lebih murah,kemacetan dapat terurai sebab ruas jalan tol dapat dimanfaatkan siapa saja sehingga pemborosan-pemborosan tadi dapat dieliminir dlsb- dlsb.
Apabila pemerintah beraksi seperti Zubaidah maka kesejahteraan rakyat bukan hanya slogan.
No comments:
Post a Comment