Dinar saat ini memang sedang rendah-rendahnya, bagi yang sudah membeli dinar di harga 1,5 juta atau 1,6 juta mungkin tidak menyukainya. Namun dinar memang bukan untuk investasi jangka pendek. Ada analisa menarik di gata.com bahwa ada skenario (manipulasi) harga emas agar tetap rendah, sehingga orang ramai-ramai kembali investasi di financial market, tetapi setelah itu bom itu pun meledak, menyisakan dollar yang hancur, dan naiknya harga emas. Ini memang analisa yang debatable. Namun peningkatan harga emas secara tiba-tiba mungkin saja terjadi. Sebab ekonomi dunia saat ini ibarat time bomb yang kita tak tahu kapan persisnya meledak. Dan saat itu terjadi efeknya bisa lebih parah dibandingkan great depression 1930-an di AS sekalipun. Saat itu banyak manula yang mendadak menjadi miskin karena tabungan pensiunnya dalam bentuk saham menjadi minus. Surat-surat berharga itu menunjukkan nilai aslinya (sebatas kertas), yang dipaksakan nilainya oleh pemerintah.
Akankah hal itu akan terjadi? Mesti terjadi, tetapi kapan persisnya ya Wallahu 'alam....
No comments:
Post a Comment