www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Monday, July 6, 2009

Tangan Tangan Kita

Menarik menyimak wawancara James Turk founder Gold Money dengan Daily Bell. Salah satu point yang menarik adalah ketika ditanya oleh wartawan jika emas memang selalu unggul atau selalu naik nilainya terhadap mata uang kertas yang seharusnya disadari pemerintah. Strategi apa yang dilakukan pemerintah? Jawab Turk dua hal, pertama, mereka hanya peduli dengan diri mereka sendiri--pekerjaan mereka sebagai birokrat atau politisi kemudian policy makers hanya peduli agar sistem uang kertas ini tetap jalan hingga mereka dapat mengambil keuntungan dari sistem ini dan pensiun dengan uang yang banyak. Artinya memang tidak ada itikad untuk kembali ke sistem mata uang emas yang jauh lebih stabil. Kembali ke negeri kita, pilpres tinggal 2 hari lagi. Ribuan janji telah diumbar, jutaan baliho, bendera, atribut, pamflet siap diturunkan. Apakah para calon pemimpin itu bersungguh-sungguh dengan janjinya? Ataukah hanya sebatas lidah (tidak dari hati mereka) hanya agar massa memilih mereka 8 juli nanti? Wallahu 'alam hanya Allah yang Maha Tahu. Atau yang lebih esensial adalah apakah mereka peduli dengan sistem Islam termasuk dalam hal ekonomi. Walaupun Jusuf Kalla pernah menyatakan akan menambah market share ekonomi syariah menjadi 25%. Namun belum pernah kita mendengar calom pemimpin itu berjanji untuk menghapuskan sistem ribawi di negeri Islam terbesar ini. Ya sistem yang hingga hari ini menyebabkan kita dikepung krisis, dan musibah turun berturut-turut. Apalagi bicara sistem moneter atau mata uang yang adil seperti Dinar. Namun kita tidak boleh pesimis. Sebab perubahan itu tidak berasal dari kekuatan besar seperti tank-tank raksasa yang menggerus apa yang ada di depannya, namun perubahan itu bisa saja berasal dari tangan-tangan lemah yang siap bertempur melawan tank-tank itu seperti tangan anak-anak Palestina yang tidak gentar melempari tank-tank Israel. Artinya mulailah dari pribadi-pribadi kita yang bisa jadi kita tidak saling kenal namun berupaya dengan tangan-tangan kita hingga sistem ini tegak.

No comments: