Pagi ini 1 Dinar berada pada level Rp Rp.1.630.240 dan besar kemungkinan masih akan kembali naik ke level yang lebih tinggi lagi hingga tahun 2011 di kisaran Rp1,7juta. Dalam rapat kerja dengan DPR silam (02/06/2010), pejabat sementara Gubernur Bank Indonesia menyampaikan bahwa ada kecenderungan Rupiah melemah di tahun depan. Diprediksi oleh BI, Rupiah akan berada di kisaran Rp 9.200 – Rp 9.600 per US$. Apabila hal tersebut benar terjadi (wallahu 'alam) maka harga Dinar akan bertengger di atas Rp 1,7 juta.
Di pasar Internasional harga emas terus menunjukkan kenaikan, walaupun bisa saja turun beberapa waktu. Saat ini harga emas dalam Dollar dijual di angka $1.309,07/oz. Apa pemicu utamanya. Menurut James Turk karena bank sentral AS mencetak terlalu banyak Dollar. Apa indikasinya? Dari gambar di atas terlihat gambar dari CRB Continuing Commodity Index, yang terdiri dari 19 komoditas yang berbeda. Hanya dalam 3,5 bulan lebih CRB Index telah naik di AS sebesar 17,7% (20/09/2010). Hal ini disebabkan oleh 2 hal :
1. Terlalu banyaknya jumlah uang kertas yang dicetak.
2. Menurunnya permintaan terhadap Dollar AS. Hal ini terlihat dari menurunnya Dollar Index sebesar 27,6% (rata-rata tahunan).
Maka dua faktor di atas sangat berpengaruh terhadap kenaikan harga emas internasional yang tentu saja memiliki efek dalam harga emas regional (Indonesia) yang tercermin dalam kenaikan harga Dinar. Pada september 2007 harga rata-rata bulanan Dinar berada di angka Rp 915,080/Dinar sedangkan rata-rata bulan ini harga tersebut berada pada angka Rp 1,567,420/Dinar – naik sebesar 71.29 % dalam waktu tiga tahun.
Berbagai prediksi berseliweran di dunia maya berkaitan tembusnya rekor baru harga emas internaional di atas US$1.300,- namun sesungguhnya bukan harga emas yang naik, tetapi nilai uang kertas kita yang turun.
wallahu 'alam
No comments:
Post a Comment