Jepang dan Cina kemungkinan akan memulai sistem pertukaran mata uang luar negerinya dimana masing-masing mata uang mereka Yen dan Yuan akan dapat dipertukarkan secara langsung mulai awal Juni, sebuah sumber mengatakan.
Pemerintah Jepang dan Cina telah memasuki fase akhir negosiasi untuk membentuk pasar valuta asing di Tokyo dan Shanghai, dan kemungkinan akan segera melakukan persetujuan resmi segera.
Saat ini mata uang kedua negara mesti dipertukarkan melalui Dollar AS terlebih dahulu (sebagai mata uang utama dunia) sehingga biaya pertukaran pun relatif tinggi.
Apabila sistem pertukaran langsung terealisasi, biaya transaksi dapat dipangkas dan prosedur pertukaran pun akan lebih sederhana. Beberapa ahli ekonomi mengharapkan hal ini akan memperluas perdagangan antara Jepang dan Cina dan membuat prosesnya lebih mudah.
Dua pemerintahan setuju untuk membentuk sistem ini pada Desember akhir tahun lalu ketika Jepang Cina melakukan pertemuan puncak di Beijing. Sejak Februari 2012, pertemuan panel kerja dari masing-masing negara telah mendiskusikan masalah ini.
Saat ini , sistem yang memfasilitasi penukaran Yen dan Yuan adalah mungkin, tetapi pasar valuta asingnya tidak dibangun dengan baik.Institusi finansial masing-masing negara juga tidak membangun sistem untuk memfasilitasinya.
Pada tahun fiskal 2011, ekspor Jepang ke Cina sebesar 12,48 triliun Yen, jumlah ini adalah 19 persen dari total eskpor Jepang. Sedangkan impor Jepang dari Cina sejumlah 14,78 triliun Yen, sejumlah 21 persen dari total impor Jepang.
Apabila mata uang Jepang dan Cina diperdagangkan secara langsung, biaya pertukaran mata uang asing dari transaksi Dollar AS akan hilang.
Bisa jadi ini adalah langkah awal untuk terbentuknya pertukaran mata uang berbasis emas antara kedua negara. Cina dengan devisa emas sejumlah 1.054,1 ton dan Jepang 765,2 ton termasuk 10 besar negara dengan cadangan emas terbesar di dunia mempunyai modal ke arah sana. Walaupun impian ini bisa memakan waktu yang lama. Namun dengan kondisi krisis ekonomi yang saat ini masih melanda Uni Eropa dan AS, bukan tidak mungkin hal ini terjadi.
Pembetukan blok sistem moneter berbasis emas, juga pernah diusulkan Mahatir Mohammad mantan PM Malaysia pada tahun 2003. Beliau mengusulkan negara-negara Islam membentuk blok mata uang bersama berbasiskan Dinar emas, meninggalkan kaitan mata uang mereka terhadap Dollar AS.
Berdasarkan kesamaan historis dan terpuruknya negara-negara Islam dalam pusaran masalah yang sama bukan tidak mungkin suatu saat nanti hal ini terwujud.
Wallahu 'alam
sumber : http://www.yomiuri.co.jp/dy/business/T120526002702.htmhttp://www.yomiuri.co.jp/dy/business/T120526002702.htm
No comments:
Post a Comment