www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Tuesday, August 8, 2023

Arab Saudi mulai Investasi sektor Pertambangan


Sudah sejak lama komoditas utama Arab Saudi adalah minyak. Selama puluhan tahun Arab Saudi menikmati kucuran petro dollar dari sumber daya tsb.

Namun pemerintah Arab Saudi memahami suatu waktu cadangan minyak akan habis. Sehingga visi Arab Saudi tidak lagi mengandalkan minyak namun merambah mulai dari sektor pariwisata, layanan kesehatan , pendidikan, hingga olahraga termasuk pertambangan.

Pekan lalu Arab Saudi meneken kontrak US$2,6 miliar dalam investasi pertambangan.  Saudi juga menggelar pembicaraan dengan perusahaan tambang emas ternama Barrick Gold untuk investasi di tambang tembaga Pakistan.

Di satu sisi Cina selama puluhan tahun menjadi konsumen bahan tambang utama dunia dan pemain di sektor permodalan.  Kebutuhan sumber daya Cina sangat tinggi, seiring kecepatan pertumbuhan industrinya. Karena tensi dengan mitra negara-negara baratnya amat tinggi,.maka Cina mulai melirik negara mitra lain termasuk Arab Saudi.

Arab Saudi ingin mengambil porsi investasi pertambangan dunia seiring Visi Saudi 2030 yang mulai melepas statusnya sebagai produsen minyak utama.

Arab Saudi melakukan investasi besar-besaran di aset industri dan finansial bahkan di dunia olahraga dengan mendatangkan pemain golf profesional dan sepakbola.

Manara Minerals perusahaan tambang Saudi berencana untuk berinvestasi mulai dari Indonesia hingga Kanada, dalam produk tembaga, nikel, dan produk tambang lainnya.

Investor dari Timur Tengah juga datang dari Qatar, yang siap menjadi penyandang dana investasi pertambangan, menurut Robert Friedland yang dalam beberapa tahun terakhir, membangun tambang tembaga terbesar di Kongo, dengan dana dari Cina.

" Saat ini bisa jadi investor tambang terbesar akan datang dari kawasan Timur Tengah." kata Friedland dalam sebuah wawancara bulan lalu.

Namun Arab Saudi menjanjikan hal lain selain dana segar. Namun juga jaminan politik, terutama akses ke negara-negara muslim yang masih memiliki cadangan sumber daya yang masih memadai.

Sumber:  Bloomberg 



No comments: