www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Tuesday, August 8, 2023

Bolivia di bawah Gurita Mata Uang Cina Yuan

Bolivia resmi menggunakan mata uang Cina Yuan, sebagai alat pembayaran baik ekspor maupun impor. Menjadikan Bolivia sebagai negara ke tiga di Amerika Selatan yang resmi menggunakan mata uang Yuan  dan menggeser Dollar sebagai alat tukar pembayaran internasional.

Antara Mei dan Juni 2023 Bolivia membukukan transaksi internasional sejumlah 278 juta Yuan (atau USD38,7 juta) setara dengan 10% dari total perdagangan luar negeri periode tsb menurut menteri ekonomi Bolivia Marcelo Montenegro, Selasa pekan lalu.

"Kami sudah menggunakan Yuan (sebagai alat transaksi internasional), ini adalah sebuah realitas dan awal yg baik" kata Marcelo selama konferensi pers. " Eksportir industri pisang, seng, dan kayu olahan sudah menggunakan Yuan dalam transaksi perdagangan, sebagaimana importir kendaraan dan barang modal." tambahnya.

Bolivia menjadi negara Amerika Selatan ketiga yang menggunakan Yuan, setelah Argentina dan Brazil. Ketiga negara tersebut berada di bawah pemerintahan beraliran kiri.

Meningkatnya penggunaan Yuan di negara-negara Amerika Latin dan Karibia, tidak lepas dari keinginan untuk meningkatkan hubungan yang lebih kuat dengan Cina seraya secara perlahan melepaskan diri dari pengaruh Dollar dan Amerika secara umum, menurut Margaret Myers, direktur the Asia & Latin America Program.

Penggunaan Yuan ini seiring meningkatnya jejak invetasi dan perdagangan Cina di negeri tsb

"Ada kecemasan di Washington terkait ancaman hilangnya peran khusus Dollar di kawasan Amerika Latin" kata Benjamin Gedan direktur the Asia & Latin America Program yang berbasis di Washington-Wilson Center.

Di Brazil, mata uang Yuan mengungguli Euro sebagai mata uang asing populer ke dua sebagai cadangan devisa. Di akhir 2022 cadangan devisa Bank Sentral dalam Yuan adalah 5,37% dibanding Euro sejumlah 4,74%.
 
Di Bolivia, Yuan mulai muncul setelah langkanya Dollar selama berbulan-bulan yang mempengaruhi perekonomian negeri itu sejak Februari.

Sejumlah analis dan oposisi mempertanyakan penggunaan Yuan dalam transaksi internasional ini.

Selama kunjungannya ke Cina, presiden Brazil Luis Inacio Lula Da Silva, mempertanyakan eksistensi Dollar dalam perdagangan internasional. " Siapa yang memutuskan Dollar sebagai mata uang internasional setelah hilangnya Gold Standard" kata Da Silva.

"Cina benar-benar ingin menantang dominasi Dollar sebagai mata uang internasional, baik dalam tujuan praktis atau simbolis" kata Gedan.

Sumber : APNews.com





No comments: