Bom atom untuk pertama kali dalam sejarah "diujicoba" oleh AS pada tanggal 6 Agustus di Hiroshima dan 9 Agustus di Nagasaki. Little Boy dan Fat man adalah dua nama bom atom yang dilepaskan pesawat pembom B-29 di atas dua kota nahas tersebut.
Takashi Nagai seorang Profesor Radiologi dari Nagasaki University adalah salah seorang korban bom tersebut dan menceritakan kepedihan korban bom atom dalam buku kontroversialnya (tidak sesuai dengan keinginan pemerintah AS kala itu) The Bells of Nagasaki (Agustus 1946).
Korban tewas akibat bom di Hiroshima adalah 90.000-166.000 (dari total penduduk sekitar 340.000-350.000) dan di Nagasaki korban tewas adalah 60.000-80.000 orang.
Kerusakan akibat bom tersebut amat parah. Secara detil Prof Nagai menceritakan efek bom tersebut. Bak tekanan tingkat tinggi yang menyedot apa yang ada dibawahnya dan membantingnya ke bawah. Suhu panas hingga 5000 derajat Celcius akibat ledakan menimbulkan kebakaran hebat dikota Nagasaki dan membakar seluruh bagungan fak. Kedokteran Univesitas Nagasaki yang justru menyimpan alat-alat kedokteran dan obat darurat perang.
Dalam dunia moneter bom atom bisa saja menyedot seluruh aset kita ketika seluruh mata uang utama dunia terjatuh dalam pusaran krisis dan mengakibatkan efek berantai seluruh mata uang kertas di dunia. Ketika itu terjadi aset kita dalam bentuk uang kertas menjadi tidak bernilai atau setidaknya terpotong akibat sanering. Sebelum itu terjadi, maka menyelamatkan aset kita dalam bentuk riil menjadi kebutuhan tersendiri. Salah satu aset itu adalah dinar emas dan sektor produktif lainnya.
wallahu 'alam
No comments:
Post a Comment