www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Monday, October 10, 2022

Inflasi dan Resesi

Ekonomi dunia saat ini mengalami inflasi dan resesi. Kondisi ini hanyalah akibat dari  berbagai kebijakan pemerintah selama pandemi untuk menggerakkan ekonomi yang berujung pada bertambahnya jumlah uang beredar melalui pencetakan uang.

Uang (fiat money) yang beredar sekarang tanpa ada jaminan baik dalam bentuk emas dan perak. Padahal pengertian dari money (uang) adalah koin emas atau perak. Sedangkan yang beredar sekarang adalah credit  yang menpunyai konmpensasi debt (utang). Jadi yang terjadi saat ini adalah kredit yang beredar dalam jumlah yang semakin lama semakin  besar dan ini ada pengaruhnya dengan  tiadanya kaitan antara jumlah uang yang beredar dengan emas dan perak.

Sebagai gambaran pada tahun 1930-an mata uang Dollar Amerika dikautkan dengan emas pada kurs $35 per troy ounce emas. Semula pada tahun 1929 jumlah Dollar AS yang beredar adalah $55,2 miliar,  setelah Dollar AS dijamin dengan emas pada tahun 1933 jumlah Dollar yang beredar adalah $41,52 miliar.l dan naik menjadi  $692 miliar (12,6 kali lipat) pada tahun 1971 ketika nilai Dollar dan emas tidak lagi dikaitkan dan berjalan sendiri-sendiri. Sejak saat itu jumlah Dollar AS yang beredar hari ini naik 32 kali lipat, diimana harga emas per troy ounce menjadi $1.725.

Fatkor kenaikan harga energy, pangan, dan barang-barang konsumen saat ini adalah  melambungnya credit yang beredar yang berakibat pada tergerusnya nilai mata uang (debasment). Apabila nilai mata uang tergerus maka muncullah inflasi. Maka harga barang dan jasa akan terus melambung apabila credit terus beredar tanpa jaminan emas.


No comments: