www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Wednesday, March 18, 2009

Gold as Payment System

Ahameed Kameel Mydin Meera seorang ekonom dari IIUM mencoba menggambarkan berbagai keunggulan sistem gold dinar dari sisi moneter. Dalam makalahnya "Hedging with the Gold Dinar " beliau menjelaskan mengenai berbagai keunggulan Dinar dibanding fiat money. Apa yang merisaukan beliau dalam makalah tersebut? Sama dengan kerisauan kita sesungguhnya. Beliau trenyuh bagaimana ringgit "dihabisi" dalam masa krisis 1997-1998, sehingga terdepresiasi terhadap mata uang asing sedemikian rupa. Padahal Malaysia menurut the Economist Magazine's Pocket World (2002) adalah negara dengan peringkat kedua kontribusi perdagangannya terhadap GDP. Apa artinya? Artinya dengan Ringgit yang mudah digoyang maka amat mengganggu perdagangan internasionalnya. Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan Dinar sebagai basis sistem pembayaran antar negara. Sehingga nilai perdagangan antar negara diukur dengan nilai Dinar (emas) pada saat itu. Sebagai contoh misal Malaysia mengekspor barang & jasa senilai 100 bullion(satuan ukuran berat) emas ke Indonesia. Sementara Malaysia mengimpor senilai 80 bullion emas. Maka Malaysia surplus perdagangan senilai 20 bullion.Indonesia hanya perlu menyesuaikan 20 bullion emas di neraca perdagangannya. Dengan kestabilan dan keadilan harga Dinar maka nilai barang dan jasa di adjust dengan nilai Dinar saat transaksi. Kita tahu selama berabad-abad seluruh barang dan jasa lebih stabil bila diukur dengan Dinar dibanding dengan fiat money. Keuntungannya adalah masing-masing pihak tidak dirugikan akibat kehancuran mata uang salah satu negara. Contoh apabila 2 negara melakukan transaksi perdagangan, kemudian karena gonjang-ganjing politik salah satu negara, menyebabkan mata uangnya terdepresiasi. Maka negara tersebut mengalami kerugian karena barang daganngannya menjadi amat murah dibanding negara mitra yang masih kuat nilai uangnya. Dengan menggunakan sistem pembayaran berbasis Dinar hal seperti itu tentu bisa di eliminir.Sehingga benar kata Imam Ghazali dalam Ihyanya bahwa "Hakim yang adil sepanjang masa adalah emas dan perak atau dinar dan dirham"



No comments: