www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Monday, April 23, 2012

Sultan Ternate Usulkan Dinar sebagai Alat Tukar

     Dinar sebagai alat tukar modern bukanlah sekedar impian. Di berbagai belahan dunia saat ini, penggunaan dinar sebagai alat tukar sudah benar-benar terjadi. Di negeri jiran Malaysia, negara bagian Kelantan sudah melegalkan dinar sebagai alat tukar sehari-hari bahkan tahun lalu negara bagian Amerika Serikat yakni Utah sudah pula melegalkan emas dan perak sebagai alat tukar resmi, lihat link berikut(http://le.utah.gov/~2011/bills/hbillenr/hb0317.pdf) 
        Ternyata penggunaan dinar dan dirham di Malaysia sudah menular pula di negeri ini. Walau baru sebatas wacana, Sultan Ternate Mudaffar Sjah ke 77 dalam Festival Legu Gam 2012 menjelaskan bahwa penggunaan dinar dan dirham dapat meningkatkan kesejahteraan warga Ternate Maluku Utara.(http://www.hidayatullah.com/read/22339/23/04/2012/sultan-ternate-usulkan-penggunaan-dinar-sebagai-alat-tukar.html)
Menurut Sultan, kepemilikan warga terhadap 1 Dinar yang bernilai Rp 2juta dan 1 Dirham seharga perak Rp 67 ribu akan meningkatkan kehidupan ekonomi warganya "Rakyat bisa sejahtera karena nilainya tidak naik atau turun," ucapnya
Lebih lanjut, Sultan menambahkan gagasan itu sejalan dengan hukum Islam. 
"Sesuai perintah Allah, pada saatnya, semua tak lagi berharga kecuali dinar dan dirham," terangnya dikutip Media Indonesia

Sebelum ini, pernyataan serupa pernah disampaikan Ratu Ternate, Boki Ratu Nita Budhi Susanti. Dikutip dari laman dpr.go.id, ia memililki angan-angan diterapkannya konsep nilai tukar Dirham maupun dinar di wilayah kesultanan yang ada di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki sistem perbaikan moneter Indonesia.
“Organisasi Islam center dunia telah mengadakan rapat bahkan kesultanan ternate ikut serta dalam rapat tersebut membicarakan kemungkinan penerapan nilai tukar baru untuk kesultanan,”paparnya. Alasanlain menurut  Boki,  nilai tukar emas tidak pernah terimbas oleh inflasi. Bahkan, Malaysiapun gaji PNSnya separuh menggunakan emas. “Jika berjumlah besar emas tersebut bisa diterapkan menggunakan kartu seperti halnya ATM,” kata mantan Ketua Dewakara (Dewan Kraton Nusantara) periode 2009 ini.
         Walaupun pendapat Sultan tidak sepenuhnya benar yaitu penggunaan dinar dan dirham akan  meningkatkan ekonomi warga. Sebab dinar dan dirham saja tidak cukup, diperlukan variabel ekonomi Islam lain seperti zakat, wakaf, infaq, sedekah, pasar Islam,dan pembiayaan bebas riba agar kesejahteraan bisa berjalan baik, tentu saja dibawah sistem pemerintahan Islam dengan unsur masyarakat yang taat pada syariat . Namun wacana Sultan dan Ratu Ternate ini patut mendapat apresiasi. Ini juga menjadi sinyal betapa negeri ini rindu pada syariat. 

wallahu 'alam


No comments: