www.gata.com

Grafik Pergerakan Harga Dinar dalam Rupiah & Dollar AS


 

Wednesday, October 25, 2023

Presiden China Pecat Menteri Pertahanan

Pemerintah China mencopot beberapa menteri dalam kabinetnya, Selasa. Ini terjadi saat negara itu dalam perombakan besar-besaran di kepemimpinan puncak.

Pengumuman ini muncul di stasiun televisi negara CCTV. Salah satunya Menteri Pertahanan (Menhan) Li Shangfu yang dipecat dari posisinya di Kementerian dan Dewan Negara.

Selain itu, mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Qin Gang juga dicopot dari Dewan Negara. Namun tidak ada alasan yang jelas mengapa para menteri tersebut tidak lagi menjabat.

Pengganti Li sebagai Menhan tidak diumumkan secara pasti. Khusus posisi Qin sebagai Menlu, dirinya telah digantikan pendahulunya, Wang Yi.

Selain Qin dan Li, CCTV juga mengumumkan  bahwa Menteri Sains dan Teknologi Wang Zhigang dan Menteri Keuangan Liu Kun telah dicopot dari jabatan mereka. Mereka akan digantikan oleh Sekretaris Partai di Kementerian Sains dan Teknologi saat ini, Yin Hejun, dan Sekretaris Partai di Kementerian Keuangan, Lan Fo'an.

Para ahli mengatakan pengumuman memperdalam ketidakpastian seputar kepemimpinan puncak China. Pakar politik China di Asia Society Policy Institute, Neil Thomas, mengatakan bahwa pergolakan baru-baru ini mengisyaratkan adanya kekurangan dalam proses pengecekan pejabat tinggi dalam Kongres Partai ke-20 tahun lalu.

"Namun pemecatan Li dan Qin "tidak mungkin secara signifikan melemahkan otoritas politik (Xi), karena keduanya bukan bagian dari lingkaran dalamnya", kata Thomas, dikutip AFP, Rabu (25/10/2023).

"Pembersihan mereka memperkuat pejabat lain tentang pentingnya mempertahankan dukungan Xi," tambahnya.

Peneliti senior dan direktur Program China di Stimson Center di Washington, Yun Sun, mengatakan pergantian ini menunjukan Presiden China Xi Jinping memiliki pandangan keputusan seperti itu tidak memiliki dampak besar.

"(Ini menunjukan) kendali Xi sebagai kekuatan yang tak tertandingi," katanya.

Pengamat lain, penerbit buletin China Neican Adam Ni, mengatakan bahwa pemecatan tersebut menunjukkan adanya politik elit yang sedang bermain. Menurutnya, perombakan ini menunjukan ketidakstabilan kepemimpinan.

"Semua orang di bawah Xi dengan pengecualian sangat sedikit akan menjadi sasaran jatuhnya kekuasaan dengan cepat. Bisa dipetik dan dibuang," kata Ni.

Berita ini timbul setelah berbulan-bulan spekulasi mengenai kabinet negara tersebut. Termasuk kebingungan atas pemecatan mendadak Qin dari jabatannya pada bulan Juli tanpa penjelasan dan ketidakhadiran Li selama berbulan-bulan di hadapan publik.

Li terakhir terlihat di Beijing pada 29 Agustus saat menyampaikan pidato penting di forum keamanan dengan negara-negara Afrika. Sebelumnya ia mengadakan pertemuan tingkat tinggi selama perjalanan ke Rusia dan Belarusia.

Hilangnya Li dari publik sendiri mengikuti apa yang terjadi pada mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Qin Gang Juni lalu. Qin diketahui absen dari beberapa forum internasional sebelum digantikan oleh Wang Yi.

Desas-desus tentang alasan di balik hilangnya Qin pun muncul. Yang sering kali terdengar ialah masalah kesehatan yang meliputi diplomat tinggi berusia 57 tahun itu.

Namun ada isu yang meliputi hubungan Qin dengan Wang seperti perebutan kekuasaan. Muncul juga dugaan perselingkuhan Qin dengan pembawa acara TV bernama Fu Xiaotian.

Di balik alasan-alasan tersebut, hilangnya Qin dan Li terjadi ketika Presiden China Xi Jinping berupaya menghilangkan segala ancaman dan kerentanan dalam upaya meningkatkan keamanan nasional, di tengah meningkatnya ketegangan dengan negara-negara Barat.

Sebelum dipecat, Li dan Qin merupakan salah satu dari lima anggota Dewan Negara China, posisi senior dalam kabinet yang melebihi menteri biasa. Li juga duduk di Komisi Militer Pusat, sebuah badan kuat yang dipimpin oleh Xi yang memimpin angkatan bersenjata.

sumber : CNBC.com




No comments: